Berita OKI

Kisah Suka Duka Jadi Anggota Satgas BPBD OKI yang Bertugas Memadamkan Kebakaran Hutan dan Lahan

Perjuangan anggota Satgas BPBD gabungan yang berjibaku memadamkan api di lokasi kebakaran hutan dan lahan, patut diperhatikan dan diapresiasi.

Editor: Tarso
TRIBUN SUMSEL.COM/NANDO ZEIN
Satgas BPBD OKI bersiap menuju ke lokasi kebakaran di daerah Sepucuk, Kecamatan Kayuagung OKI, Selasa (15/10/2019). 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Perjuangan anggota Satgas BPBD gabungan yang berjibaku memadamkan api di lokasi kebakaran hutan lahan dan kebun (karhutlabun), patut diperhatikan dan diapresiasi. 

Pasalnya terhitung sudah 4 bulan lamanya mereka diterjunkan ke lapangan.

Bukan mudah bagi mereka yang ditugaskan mengendalikan api di lokasi kebakaran, selain mengemban tugas negara, dan keselamatan masyarakat.

Mereka bahkan harus mempertaruhkan nyawa mereka, kesehatan, dan keselamatan mereka serta hidup berdampingan dengan api.

Irwan mengisahkan suka dukanya menjadi anggota Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ilir.

"Sudah 4 bulan lamanya saya dan teman-teman diterjunkan ke lapangan mendekati sumber api, sejak Juli 2019," ungkapnya saat bercerita kepada wartawan, Selasa (15/10/2019).

Irwan menyebutkan bahwa pada bulan pertama dirinya di lapangan, tugasnya ialah rutin melakukan patroli keliling.

"Sejak bulan pertama sudah ditugaskan untuk mulai patroli keliling ke titik rawan setiap harinya," ujarnya.

Ditambahkan Irwan jika pada awalnya kebakaran belum begitu parah, namun semakin kesini justru ia dan yang lain selalu berdampingan dengan api.

"Selama 2 bulan belakangan ini hampir setiap hari memadamkan api, dan dengan lahan serta medan yang begitu sulit dijangkau" ungkapnya.

Di Jalan Raya Muaradua-Danau Ranau Ada TPA Sampah yang Sering Terbakar Menimbulkan Bau tak Sedap

Api Merambat Dari Semak , Satu Ruang Bangunan SD Tapa Baru Terbakar

Baca Chat Mesra Istri Hubungan Intim dengan Temannya, Suami Bunuh Istri Depan Anaknya

Masih kata Irwan, sistem kerja yang dijalani yaitu bergantian dalam bertugas.

"Kami anggota BPBD ada sekitar 60 orang, namun jika ada kebakaran tidak semuanya terjun. Sistem kerjanya itu bergantian, jadi kalau ada rekan yang lelah maka akan digantikan dengan yang lain,"

"Tetapi jika lokasi kebakaran itu jauh dari lokasi pemukiman, seperti kejadian kebakaran di Desa Riding Kecamatan Pangkalan Lampan yang mengharuskan anggota mendirikan tenda dan menempati lokasi hingga satu minggu lamanya," jelasnya.

Lebih lanjut, Irwan mengungkapkan jika selama di lapangan dirinya dan satgas yang bertugas hanya mengkonsumsi makanan seadanya.

"Kami hanya makan persediaan yang ada, misal mie, telor, sarden, dan yang telah disiapkan. Kendalanya itu karena jauh dari pemukiman, tidak bisa membeli stok makanan tambahan," tuturnya.

Demi mengemban dan menjalankan tugas negara, para anggota Satgas BPBD yang selalu berjibaku dengan api sepanjang waktu hingga api benar-benar padam.

"Kami bekerja mempertaruhkan nyawa dan kesehatan serta waktu, demi hilangnya api dan asap yang dapat merugikan masyarakat luas," tutupnya.

Laporan wartawan Tribun Sumsel.com/Nando Zein

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved