Lima Maskapai Berputar-putar di Udara Lantaran Asap Pekat
Website milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tidak dapat diakses, Jumat (11/10/2019) lantaran server down.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Website milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tidak dapat diakses, Jumat (11/10/2019).
Hal ini dikarenakan ada masalah pada server yang mengalami down.
Secara langsung, gangguan yang terjadi pada laman website BMKG membuat informasi seputar Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) turut terdampak.
Tim BMKG terpaksa melakukan pengelolaan data dan update kualitas udara di Kota Palembang khususnya secara manual.
Kepala BMKG Stasiun Kenten, Nuga Putranjito mengatakan, dengan kondisi server down semua data PM10 seluruh Indonesia tidak dapat ditampilkan melalui website.
"Semua data kami olah manual. Pelayanan informasi PM 10 jadi sesuai permintaan saja. Sekarang datanya kita sudah olah manual," ujarnya.
Rekap data harian juga diberikan ke instansi terkait, saat dihubungi melalui WA, Jumat (11/10/2019).
Namun, pihaknya sempat mencatat kondisi kualitas udara di Kota Palembang yang diselimuti kabut asap pekat, Jumat (11/10/2019) melalui pesan singkat.
Hasilnya, didapati kualitas udara berada di level berbahaya sekitar pukul 06.00 hingga 08.00.
Sedangkan pada pukul 09.00 pada kondisi sangat tidak sehat kemudian berubah menjadi tidak sehat pukul 10.00-11.00.
"Tadi jam 8 pagi tercatat 433 μgram/m3," ujar Nuga.
Sementara itu, Ari Subandrio, Kepala Kantor AirNav Cabang Palembang mengatakan, pekatnya kabut asap juga kembali berimbas pada jadwal enam penerbangan yang terpaksa berputar di langit sembari menunggu jarak pandang membaik.
Tercatat, jarak pandang di runway hanya 400-700 meter.
"Lima penerbangan itu dari Garuda, Batik, Citilink, Sriwijaya dan Wings air. Sedangkan dua jadwal penerbangan yang delay sampai 30-60 menit," tambahnya.