Perihal 2000 Ha Lahan Terbakar, Kelompok Hutan di Muba Punya Solusinya, Berharap Didengar Perusahaan
Karhutla terjadi di Desa Kepayang Muba. Warga setempat dibantu aparat kepolisian, TNI, dan BPBD masih terus memadamkan api.
Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan sripoku.com, Fajeri Romadhon
SEKAYU, SRIPO - Permasalahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) nampaknya belum tuntas secara benar di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Titik api kembali muncul di Desa Kepayang Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Muba yang melahap lahan gambut yang mengering.
Tokoh masyarakat Desa Kepayang, Ibnu Hajar, menuturkan titik api pertama kali ditemukan oleh Ketua Kelompok Hutan Desa Kepayang, Sugeng, yang juga penduduk Desa Kepayang.
Titik api ditemukan di areal yang diduga tempat Illegal Loging, karena di sana masyarakat mencoba mengecek ke lokasi kebakaran hutan dan lahan ketemulah asal mula api.
"Di lokasi ada kayu log yang sudah terpotong-potong.
Namun, siapa yang melakukan tidak diketahui, karena sudah tidak ada orang di sana, ada pondok-pondok diduga untuk orang kerja," ungkapnya.
Lanjut Ibnu Hajar, yang merupakan penasehat Kelompok Hutan Desa Kepayang, sejumlah lahan yang terbakar kurang lebih 2000 hektare.
"Kami sudah minta bantuan ke pihak perusahaan PT RHM, PT WLMS, PT MSA, serta PT GAL untuk membuat kanal sekat bakar.
Ada juga dilakukan pembuatan tanggul agar tetap menjaga kelembaban tanah guna menghambat merambatnya api," jelasnya.
Sementara, Kepala BPBP Muba Indita Purnama mengungkapkan lahan yang tebakara di Desa Kepayang Kecamatan Bayung Lencir merupakan jenis lahan gambut yang kedalamannya mencapai beberapa meter.
Pihaknya bersama tim gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, Pemerintah Kecamatan, dan masyarakat sekitar terus berjuang memadamkan api.
"Saat ini tim masih dilapangan dalam berjibaku dalam memadamkan api, lahan yang terbakar merupakan vegitasi gambut.
Luasan lahan yang terbakar belum bisa diketahui diperkirakan ribuan hektare, saat ini masih dalam tahap pemadaman,"jelasnya.