Aktivis Walhi Tewas Misterius, Tempurung Kepalanya Pecah Pasca Ditemukan di Jembatan Flyover
Aktivis Walhi Tewas Misterius, Tempurung Kepalanya Pecah Pasca Ditemukan di Jembatan flyover
Aktivis Walhi Tewas Misterius, Tempurung Kepalanya Pecah Pasca Ditemukan di Jembatan flyover
SRIPOKU.COM-Aktivis Walhi Tewas Misterius, Tempurung Kepalanya Pecah Pasca Ditemukan di Jembatan flyover.
Adalah Golfrid Siregar Aktivis Walhi atau Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Tewas Misterius dan dinyatakan meninggal dunia.
Aktivis Walhi ini, ditemukan tewas dengan Tempurung Kepalanya Pecah. Golfrid Siregar Aktivis Walhi Tewas Misterius.
Dengan kondisi Tempurung Kepalanya Pecah, Adalah Golfrid Siregar sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, namun meninggal. Namun sejauh ini, tidak ada penjelasan penyebab kematian korban.
Golfrid kerap menjadi kuasa hukum Walhi Sumatera Utara itu, dinyatakan meninggal dunia. Aktivis Walhi Tewas Misterius,
Pihak kepolisian pun segera melakukan penyelidikan terharap kondisi Golfrid Siregar, dan apa yang diaalami olehnya sehingga Aktivis Walhi Tewas Misterius, ditemukan dengan Tempurung Kepalanya Pecah Pasca Ditemukan di Jembatan flyover.
Pihak Rumah Sakit Belum Berikan Keterangan
Kepala Sub-bagian Humas RSUP Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, pihak rumah sakit sudah melakukan perawatan sesuai prosedur.
"Kami tidak bisa memberikan keterangan apa yang dialami pasien, karena memang itu bukan wewenang kami. Itu wewenang dari kepolisian karena tugas kami hanyalah memberikan perawatan," katanya.
Dikatakan, Golfrid dibawa ke RSUP Adam Malik tanggal 3 Oktober 2019 merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Mitra Sejati, langsung mendapatkan perawatan intensif. “Pasien datang pukul 03.00 WIB dinihari dan melihat kondisi pasien saat datang memang dengan kondisi yang tidak baik dan langsung ditangani dokter di ruang IGD,” katanya.
Kondisi pasien cukup berat, langsung mendapat tindakan operasi pada hari yang sama pukul 13.00 WIB. Setelah selesai dilakukan tindakan, pasien dirawat di ruang perawatan intensif (ICU).
“Setelah operasi kondisi pasien belum stabil dan belum sadarkan diri, pada tanggal 6 Oktober pasien meninggal dunia,” katanya.
Pihak RSUP Adam Malik sebelumnya tidak mengetahui latar belakang pasien, tindakan diberikan karena pasien harus meperoleh tindakan darurat. "Oleh karena itu, kami dari RSUP H Adam Malik tidak bisa memberikan komentar apa-apa terkait yang terjadi pada pasien," katanya.
Polisi Turunkan Tim Khusus