Tanggapi Manuver Gerindra Dukung Bamsoet Karena Megawati-Prabowo, Paloh Singung Insiden Melengos

Tanggapi Manuver Gerindra Dukung Bamsoet Karena Megawati-Prabowo, Paloh Singung Insiden Melengos

Editor: Hendra Kusuma
Kompas.com
Manuver Fraksi Gerindra Dukung Bambang Soesatyo Ada Peran Megawati-Prabowo Soerya Paloh 

Tanggapi Manuver Gerindra Dukung Bamsoet Karena Megawati-Prabowo, Paloh Singung Insiden Melengos

SRIPOKU.COM-Cerita dibalik Manuver Fraksi Gerindra Tiba-Tiba Dukung Bambang Soesatyo Setelah ada Konsultasi antara Ketua Umum Partainya Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ditanggapi positif oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Sempat pula Surya Palon menyinggung Insiden Melengos dan menegaskan hal itu hanya anggapan sensasi berita semata.

Seperti diketahui, ada pertemuan dan kesekapatan antara Megawati dan Prabowo, saat penentuan Ketua MPR RI periode 2019-2024 itu ditentukan.

Sebelumnya Parta Gerindra ngotot ingin kadernya Ahmad Muzani menjadi Ketua MPR, namun kemudian Fraksi Partai Gerindra akhirnya mengalah dalam perebutan kursi Ketua MPR RI periode 2019-2024 dan mendukung Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR, yang merupakan kader Golkar, di sinilah ada peran Prabowo dan Megawati.

Terkait dengan hal ini Soerya Paloh yang sebelumnya heboh dengan viral dicuekinoleh Megawati yang dianggap melengos ketika bertemu menanggap kesepakatan antara Prabowo dan Megawati itu hal yang sangat positif untuk kepentingan negara.

Dia menegaskan bahwa sejak awal Nasem sudah mendukung Bambang Soesatyo, sehingga tak ada persoalan dalam hal ini, maka dia sangat sepakat ketika Gerindra turut mendukung, meski kemudian diketahuinya ada peran dari Megawati dan Prabowo dalam hal ini.

"Sudah saya katakan tadi, Ketua MPR, Nasdem mendukung saudara Bambang Soesatyo. Ada kapasitas, kapabilitas yang dimiliki, ada experiment. Sudah experience, sudah dijalankan sebagai Ketua DPR dan dari partai yang juga cukup representatif, dari partai Golkar," kata Surya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019).

"Menurut saya, kita ambil dulu pendekatan dalam pemikiran yang positive thinking. Sepanjang diniatkan untuk niat yang baik, kita harus menyambutnya," imbuhnya.

Ketika disinggung tentang lobi Megawati-Prabowo ini 'mengancam' posisi NasDem di koalisi pemerintah, Paloh menepisnya. Namun dia menyinggung momen 'melengosnya' Megawati di depannya saat pelantikan anggota DPR 2019-2024 pada Selasa, 1 Oktober 2019.

"Nggak juga, kenapa kita terikat pada pemikiran yang cukup sempit, bahkan kadang-kadang kita selalu suka hal-hal yang sensasional. Barangkali ketika Bu Mega lewat badan saya, nggak nyapa saya dan viral, saya pikir tidaklah," kata Paloh.

Soal lobi Megawati-Prabowo diungkap Ketua Fraksi Gerindra Riza Patria saat paripurna. Saat itu calon Ketua MPR dari Partai Gerindra Ahmad Muzani mengharapkan adanya voting, tapi mayoritas dukungan diberikan kepada Bamsoet.

"Untuk kepentingan lebih besar, kepentingan persatuan-kesatuan, kami mengedepankan musyawarah mufakat dan hasil konsultasi Prabowo dengan Megawati," kata Ketua Fraksi Gerindra di MPR Riza Patria saat paripurna di gedung parlemen.

"Maka Prabowo dan Megawati sepakat untuk kepentingan lebih besar kami sepakat menjaga MPR dalam forum musyawarah dalam memutuskan kebijakan penting," sambungnya.

Tak lagi ngotot mendorong kadernya Ahmad Muzani untuk menjabat Ketua MPR RI, Fraksi Gerindra pada Rapat Paripurna penetapan dan pelantikan Ketua MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019) malam, akhirnya mendukung Bambang Soesatyo untuk menduduki kursi tersebut.

Ketua Fraksi Partai Gerindra di parlemen, Ahmad Riza Patria mengungkapkan, manuver itu didasarkan atas konsultasi dengan Ketua Umum partainya Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Kami mengedepankan musyawarah mufakat dan hasil konsultasi Bapak Prabowo Subianto dengan Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, maka Bapak Prabowo dan Ibu Megawati bersepakat, untuk kepentingan yang lebih besar, kami bersepakat untuk terus menjaga lembaga MPR ini dalam forum-forum musyawarah, dalam memutuskan berbagai kebijakan penting dalam membangun bangsa dan negara," ujar Riza.

Pimpinan sementara sidang Abdul Wahab Dalimunthe kemudian meminta penegasan kepada Riza mengenai maksud pernyataan resmi fraksinya tersebut.

"Tadi sudah diumumkan bahwa delapan partai sudah menyatakan memilih Bapak Bambang Soesatyo juga ditambag DPD. Dalam kesempatan ini, hendaknya jelas, apakah Fraksi (Gerindra) setuju Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR?" tanya Wahab.

"Kami Fraksi Partai Gerindra sepakat dan setuju mengusung Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR RI periode 2019-2024. Terima kasih," ujar Riza.

Pernyataan Riza langsung disambut tepuk tangan meriah oleh seluruh wakil rakyat yang hadir dalam rapat.

Diketahui, awalnya Fraksi Partai Gerindra bersikeras mencalonkan Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR.

Sementara, delapan fraksi di DPR beserta unsur kelompok DPD sepakat mendukung calon dari Partai Golkar, Bambang Soesatyo.

Menurut Riza, Fraksi Partai Gerindra ingin memastikan sejumlah agenda MPR dapat dimplementasikan dengan baik, antara lain revisi terbatas UUD 45 dan menghadirkan kembali GBHN Dengan diperolehnya kesepakatan tersebut, maka Bambang Soesatyo terpilih sebagai Ketua MPR secara aklamasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perebutan Ketua MPR, Gerindra Mengalah Atas Arahan Prabowo -Megawati",

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved