Berita Palembang
KRONOLOGI Presiden Mahasiswa Unsri Hampir Diculik OTD Ternyata Saat Berada di Kampus Bukit Palembang
KRONOLOGI Presiden Mahasiswa Unsri Hampir Diculik OTD Ternyata Saat Berada di Kampus Bukit Palembang
Penulis: Haris Widodo | Editor: adi kurniawan
KRONOLOGI Presiden Mahasiswa Unsri Hampir Diculik OTD Ternyata Saat Berada di Kampus Bukit Palembang
Laporan wartawan Sripoku.com, Haris Widodo
SRIPOKU.COM,PALEMBANG -- Aksi demonstrasi di Gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan yang menolak Revisi Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP), Revisi UU KPK meyisakan pengalaman tersendiri bagi ketua BEM KM Unsri (Universitas Sriwijaya) atau Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri Nikmatul Hakiki, pasalnya dirinya hampir menjadi sasaran penculikan dari Orang Tak Dikenal (OTD), begini kronologinya.
Kejadian tersebut bermula sang Presiden Mahasiswa Unsri ini baru selesai makan siang dikawasan kampus Unsri Bukit Palembang, ditengah perjalanan datang satu orang yang berpakaian bebas menanyakan nama nya, dengan tidak menaruh curiga kepada orang tersebut Nikmatul Hakiki langsung saja menjawab pertanyaan tersebut dengan santai.
Selang beberapa saat datang lagi 2 orang lagi-lagi orang tersebut tak dikenal langsung memegangi kedua tangannya serta punggungnya secara paksa, merasa dirinya tak bersalah berusaha melawan.
"Jadi peristiwa tersebut terjadi pada zuhur areal kampus Unsri, Bukit Palembang sekitar pukul 12.30 WIB habis makan siang, lalu ada orang yang menghampirinya menanya nama saya, langsung saya jawab benar tak selang beberapa saat datang lagi rekannya sambil menangkap tangannya dan mau dibawa kedalam mobil, kemudian saya tidak mau," katanya, Ketua Bem KM Unsri Nikmatul Hakiki, bersama sejumlah mahasiswa Unsri yang telah berkumpul di kantor Walhi Sumsel, Kamis (25/9) tadi menggelar konferensi pers.
• BREAKING NEWS - Pasca Demo Presiden Mahasiswa Unsri Hampir Di Culik Orang Tak Dikenal
• Pemain Kabur, 2 Bandar Judi Dadu Guncang Diamankan Anggota Polsek Tanah Abang PALI
• Sertifikat Tanah Belum Diurus Padahal Biaya sudah Diberikan, Hendra Polisikan Staf Notaris
Nikmatul Hakiki mengungkapkan, aksi yang sudah dialaminya tersebut beruntung tidak sampai membawanya, karena saat itu kondisi kampus yang cukup ramai apalagi suasana ditambah cek cok jadi mengundang rekan-rekan dikampus dan ada dosen yang berusaha melerai.
"Tadinya saya akan dibawa ke dalam mobil tapi saya tidak mau, terjadilah cek cok dengan orang yang ingin menculik saya, untung banyak orang dan ada dosen saya jadi orang yang diperkirakan 10 orang tersebut langsung meninggalkan saya," ujarnya.
Nikmatul juga mengakui, bahwa dalam percobaan membawa dirinya ada salah satu dari mereka itu ingin memegang kakinya untuk diangkat, yang sebelumnya kedua tangannya sudah dipegangi.
Menurut Nikmatul, kejadian ini diindikasikan bermula dari cek cok dirinya di media sosial saat menyikapi video yang menyatakan aksi yang berlangsung di depan DPRD Sumsel pada lusa kemarin, berlangsung aman dan damai.
Padahal, aksi tersebut berujung puluhan mahasiswa terluka akibat pemukulan aparat.
"Saya lihat dari akun kepolisian lalu ada video yang isinya pencitraan semua. Lalu saya komen membalas komentar tersebut yang bertuliskan pencitraan semua, padahalkan rusuh," kata Nikmatul.
Merasa pada proses penangkapannya tak wajar Nikmatul melaporkannya pada posko pengaduan masyarakat korban kekerasan aparat yang diinisiasikan lembaga Walhi Sumsel, LBH Palembang, dan jaringan advokasi.
“Jika permasalahan steatment saya di media sosial itu, maka harus ada pembahasan bersama. Jangan saya diciduk dan dibawa seperti ini, apalagi mereka tidak membawa surat dan lainnya,” bebernya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi mengatakan bahwasannya belum mendapatkan kabar tersebut.
"Sampai saat ini belum dapat kabar terkait prihal tersebut," katanya.