Tak Kalah Menakjubkan, 4 Tempat Wisata Indonesia Ini Mirip dengan Negara lain, No 3 Ada Di Palembang
Tak Kalah Menakjubkan, 4 Tempat Wisata Indonesia yang Mirip dengan Negara lain, No 3 Ada Di Palembang
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Shafira Rianiesti Noor
Setelah tiba di kecamatan Arosbaya anda bisa mengikuti petunjuk jalan menuju Pesarean Rato Ebu atau bisa juga bertanya ke warga sekitar.
Objek wisata bukit Pelalangan ini sebenarnya adalah bekas tambang batu kapur yang telah lama ada dan sampai sekarang dijadikan warga sekitar untuk menambang batu yang digunakan sebagai bahan bangunan.
Sisa pahatan warga yang ada di bukit tidak sengaja membentuk sebuah relief yang sangat cantik.
Selain itu warna bukit Pelalangan berbeda dengan bukit lainnya, bukitnya berwarna emas kecoklatan.
• Petani di Lahat Ini Bawa Lari Gadis di Bawah Umur, Kurun Sehari, si Gadis Digauli Sebanyak 5 Kali
3. Golden Gate Bridge dan Jembatan Ampera
Jembatan Golden Gate adalah sebuah jembatan gantung di sepanjang Golden Gate, sebuah bukaan dari Samudra Pasifik ke Teluk San Francisco.
Jembatan ini menghubungkan kota San Francisco, California di Semenanjung San Francisco dan Kabupaten Marin, California. Panjang jembatan keseluruhan 2.727 m, jarak antara menara adalah 1.280 m, dan ketinggiannya adalah 230 m di atas permukaan air.
Pastinya semua tahu kalau Golden Gate Bridge itu berada di San Francisco, Amerika Serikat.
Tapi, kalau hanya untuk berfoto dengan latar belakang mirip jembatan gantung yang menghubungkan kota San Francisco, California di Semenanjung San Francisco dan Kabupaten Marin, California, maka datang saja ke Jembatan Ampera di Palembang, Sumatera Selatan.
Tak kalah denganGolden Gate Bridge di Amerika, Indonesia pun miliki tempat wisata Jembatan Ampere di Palembang.
Jembatan Ampera (Amanat penderitaan rakyat) adalah sebuah jembatan di Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan, Indonesia.
Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi.
Di awal pembangunannya, Jembatan Ampera sengaja dirancang agar bagian tengah jembatan bisa diangkat sehingga kapal-kapal besar bisa melintas Sungai Musi tanpa tersangkut badan jembatan.
Pengangkatan badan jembatan dilakukan dengan cara mekanis, yaitu dengan menggunakan dua bandul pemberat yang masing-masing mempunyai bobot sekitar 500 ton, bandul tersebut terdapat di kedua menaranya. Kecepatan membuka jembatan sekitar 10 meter/ menit, dan dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk membuka jembatan secara penuh.
Kini, Jembatan Ampera sudah tidak dibuka kembali, selain sudah tidak dilintasi perahu besar, waktu yang lama untuk membuka jembatan akan menganggu arus lalu lintas yang ada di atasnya.