Lokasi Asli KKN Desa Penari Akhirnya Terungkap, Budayawan Benarkan Fakta Cerita di 'Desa Dukuh'

Lokasi Asli KKN Desa Penari Akhirnya Terungkap, Budayawan Benarkan Fakta Cerita 'Di Desa Dukuh'

Kolase Sripoku.com/youtube
Lokasi Asli KKN Desa Penari Akhirnya Terungkap, Budayawan Benarkan Fakta Cerita 'Di Desa Dukuh' 

Kain tersebut awalnya berwarna putih namun karena kotor kini berubah menjadi hitam.

"Awalnya kainnnya putih, karena kotor jadinya hitam," ujar pria yang mengenakan kaus Forum Budaya Purnama itu.

Bima, tokoh disebut dalam cerita KKN di Desa Penari.
Bima, tokoh disebut dalam cerita KKN di Desa Penari. (twitter @@SimpleM81378523)

Saat ditanya soal kebenaran bahwa kampung itu pernah digunakan untuk KKN, pria itu mengaku tidak mengetahui pernah atau tidaknya kegiatan tersbeut dilakukan di desa itu.

Namun pria itu amat meyakini, ciri-ciri lokasi sesuai dengan desa yang ada di cerita KKN di Desa Penari.

"Kalau KKN belum tahu. Kalau saya meyakini ciri-cirinya sama dengan yang saya maksud ini," kata pria itu.

Budayawan itu pun lantas menyebut beberapa kesamaan ciri-ciri desa yang dimaksud.

Termasuk pula soal penari 'gaib'

"Pondasinya, batunya, sumber airnya, terus disakralkan, penari yang gaib yang dalam hari-hari tertentu itu kelihatan oleh orang-orang tertentu juga," jelasnya.

Tak hanya mengaku bila lokasi tersebut amat mirip dengan cerita KKN di Desa Penari, namun budayawan tersebut menyebut juga pernah mengalami hal yang tak masuk akal.

Ia mengaku pada malam hari pernah mendengar suara musik gamelan di lokasi tersebut.

Budayawan tersebut juga menceritakan, di desa itu dulunya pernah ada seorang sesepuh yang ahli dalam pengobatan nonmedis.

Namun diketahui sesepuh tersebut telah meninggal dunia.

Agenda Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dan Pejabat Pemprov Sumsel, Senin 16 September 2019

Jadwal Sholat atau Waktu Sholat untuk Daerah Kota Palembang, Hari Ini Senin 16 September 2019

Prakiraan Cuaca BMKG di Kota Palembang Hari Ini, Senin 16 September 2019, Awal Minggu yang Cerah

"Di sana itu dulu ada seorang sesepuh, tapi sudah meninggal. Inisialnya J," katanya.

"Sesepuh itu, spiritualnya tinggi, penyembuh dari penyakit nonmedis itu luar biasa," tuturnya.

Kemudian, diceritakan pula kebiasaan sesepuh tersebut yang kerap menyuguhkan kopi kepada para tamunya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved