Liga Inggris
Arsene Wenger: Mohamed Salah Terlalu Terobsesi Mencetak Gol!
Mohamed Salah diketahui menjadi penyebab rekan setimnya, Sadio Mane marah-marah saat Liverpool menang 3-0
SRIPOKU.COM - Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger memberikan kritik kepada striker Liverpool, Mohamed Salah yang dinilainya terlalu terobsesi untuk mencetak gol.
Mohamed Salah diketahui menjadi penyebab rekan setimnya, Sadio Mane marah-marah saat Liverpool menang 3-0 atas Burnley pada pekan keempat Liga Inggris, Sabtu pekan lalu.
Penyebabnya disinyalir adalah egoisme Mohamed Salah dalam laga tersebut.
Dalam salah satu peluang, Mohamed Salah menembak sendiri bola yang akhirnya gagal tercipta gol, ketimbang memberikan umpan kepada Mane yang sudah tak terkawal.
• Mohamed Salah Harus Tinggalkan Liverpool Seperti Philippe Coutinho
• Paksa Jual Mohamed Salah, Liverpool Punya 3 Calon Pemain Pengganti
• Hasil Piala Afrika 2019 - Mohamed Salah dan Trezeguet Bawa Mesir Lolos ke 16 Besar
Para fans Liverpool pun ramai menghujat Moahmed Salah. Bahkan tak sedikit yang meminta menjual bintang asal Mesir tersebut.
Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, memberikan kritik keras kepada Mohamed Salah atas insiden tersebut.
"Salah sedikit terobsesi menyelesaikan sebuah peluang," kata Wenger seperti dikutip BolaSport.com dari Metro.
"Itu adalah dimensi yang ia akan dapatkan seiring pertumbuhan dna perkembangannya, untuk menemukan momen saat ia harus memberikan bola dan momen saat dia harus menyelesaikannya sendiri," tambahnya.
Meski begitu, Wenger juga memuji Salah yang menurutnya mendekati Lionel Messi.
"Dia (Salah) punya kemiripan dengan Messi. Akan tetapi dia harus menemukan konsistensi seperti Messi," ujarnya.
"Saya pikir dia adalah pencetak gol ulung, tetapi Messi lebih punya segalanya, ia memberikan umpan final juga," tambahnya.
Juergen Klopp Dinginkan Suasana Cekcok Mane-Salah
Sementara itu, konflik Mane-Salah di laga kontra Burnley tak berlangsung lama.
Kedua pemain dikabarkan telah saling berbicara santai di ruang ganti.
Hal ini dikonfirmasi oleh oleh pelatih Liverpool, Juergen Klopp.