Zulinto Ajak Wisudawan Bangga Almamater. Universitas PGRI Wisuda 730 Sarjana

Zulinto Ajak Wisudawan Bangga Almamater. Universitas PGRI Wisuda 730 Sarjana

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Ketua PGRI Sumsel, Ahmad Zulinto, SPd MM mengajak para wisudawa dan wisudawati untuk bangga terhadap almamater yang telah menelurkannya.

"Saya berdiri di sini karena jadi guru. Saya alumni Universitas PGRI. Waktu itu masih STKIP. Salah menjadi Kadis Pendidikan selama 6 tahun. Bangga dak kamu jadi wong PGRI. Ini artinya ada keseriusan Univeraita Terkemuka. Maju dengan Mutu. Terus membangun agar orang tetap percaya," seru Ketua PGRI Sumsel, Ahmad Zulinto, SPd MM pada wisuda ke-53 Sarjana Strata I dan ke-27 Sarjana Strata II Universitas PGRI di Grand Ballroom Hotel Novotel Palembang, Selasa (3/9/2019).

Rektor Universitas PGRI DR H Bukman Lian SE MSi selaku Ketua Senat didampingi Ketua LL-DIKTI Wilayah II, Prof Dr H Slamet Widodo MS MM menyampaikan bahwa pada hari ini Universitas PGRI Palembang mewisuda sebanyak 730 orang Wisudawan dan wisudawati, yang terdjri dari Fakultas Perikanan sebanyak orang 11 orang, Fakultas MIPA 17 orang, Fakultas Teknik 39 orang, Program Pascasarjana 58 orang.

Fakultas Ekonomi 119 orang, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sejumlah 486 orang. Dengan demikian sampai saat ini alumni Universitas PGRI Palembang berjumlah 45.583 orang yang tersebar di dalam maupun luar negeri.

Selanjutnya, dari 5 (lima) Fakultas dan 1 (satu) Program Pascasarjana tersebut, terdapat sebanyak 71 orang wisudawan dan wisudawati yang memperoleh predikat lulus dengan pujian (Cum Laude), dengan rincian: Fakultas Keguruan dan Ihnu Pendidikan sebanyak 100 orang, Fakultas Ekonomi sebanyak 23 orémg, Fakultas Teknik 5 orang, Fakultas MIPA 12 orang, Fakultas Fakultas Perikanan 4 orang, dan Program Pascasarjana sebanyak 27 orang.

"Kami sangat bangga dan mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang memperoleh predikat Cum Laude tersebut.
Universitas PGRI Palembang pada tahun 2019 ini berhasil mendapat dua penghargaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II, penghargaan pertama yakni Universitas PGRI Palembang dinobatkan sebagai Perguruan Tinggi Terbaik kedua kategori penilaian aspek kelembagaan dan sumber daya manu sia tahun' 2019 kelompok universitas dan institut di wilayah Sumatera bagian Selatan: Bengkulu, Lampung, Sumsel, dan Bangka Belitung. Penghargaan ke dua yakni diberikan yang Unggul, Berdaya Saing dan Berkarakter dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berbasis mutu," katanya.

Dalam bidang peningkatan kualitas SDM, Universitas PGRI Palembang memiliki profesor dan dosen-dosen dengan kualiflkasi pendidikan S3 (Doktor), dengan jumlah sampai dengan saat ini sebanyak 43 orang Doktor, yang telah menyelesaikan pendidikannya di berbagai Perguruan Tinggi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti dosen alumni dari Kanazawa University Jepang, Ohio State University Amerika, University of Canberra Australia, dan Wolonggong University Australia dan kamipun terus berupaya agar dosen lanjut studi sesuai dengan bidang ilmu yang dibutuhkan.

Gubernur Sumsel H Herman Deru.SH MM berharap sarjana menjadi motivator di masyarakat. Ia mengingatkan masih banyak mereka yang belum beruntung mendapat status baik sarjana maupun magister.

"Menandakan PGRI merupakan perguruan tinggi yang dipercaya oleh orangtua, para mahasiswa yang ingin menimba ilmu di sini. Kepercayaan itu tidak timbul begitu saja. Tentu karena proses di lapangan. Artinya lulusan yang dilahirkan dari Universitas PGRI adalah sarjana yang dapat mengemban tanggungjawabnya. Baik sebagai guru maupun tenaga teknis lainnya. Yang penilaian itu datang dari masyarakat sehingga orangtua berbondong-bondonf menguliahkan anaknya le sini;" kata Herman Deru.

Gubernur juga mengapresiasi begitu banyak guru di Sumsel yang dihasilkan dari perguruan tinggi PGRI ini.

"Andil mereka di dalam mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya di Sumsel, meningkatkan IPM (Indeks Prestasi Manusia), memberantas kemiskinan itu tetap konsepnya dengan ilmu pengetahuan," pungkasnya. (Abdul Hafiz)