Nekat Tantang Indonesia, Kapal Induk Inggris Ketakutan Disergap Prajurit TNI, Malaysia Pucat!
Nekat Tantang Indonesia, Kapal Induk Inggris Ketakutan Disergap Prajurit TNI, Malaysia Pucat!
Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
Nekat Tantang Indonesia, Kapal Induk Inggris Ketakutan Disergap Prajurit TNI, Malaysia Pucat!
SRIPOKU.COM - Soal kemampuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) semua masyarakat tentu harus bangga.
Sudah tak terhitung bagaimana kisah keberanian prajurit TNI berhasil mengalahkan dan mempermalukan tentara negara lain yang ingin mengacau di Indonesia.
Mulai dari mengusir kapal perang malaysia hingga cerita heroik prajurit yang tertembak malah mampu menghabisi 83 musuh.
Tapi tahukah, tanggal 1 Oktober 1963 hingga 2 Februari 1964, konfrontasi Indonesia dengan Malaysia sedang panas-panasnya.
Konfrontasi Indonesia-Malaysia atau yang lebih dikenal sebagai Konfrontasi saja adalah sebuah perang mengenai masa depan Malaya, Brunei, Sabah dan Sarawak yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962 hingga 1966.
• 7 Slogan Keren Pasukan Militer Dunia, Indonesia Punya Kopassus Lebih Baik Pulang Nama dalam Tugas!
• Jadi Pasukan Elit Mematikan hingga Latihan Mirip di Neraka, Ternyata Segini Gaji Prajurit Kopassus
• Mengenal Untung Pranoto, Anggota Kopassus Mantan Preman Terminal yang Sudah 17 Kali Naik Pangkat
Perang ini berawal dari keinginan Federasi Malaya lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961 untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak ke dalam Federasi Malaysia yang tidak sesuai dengan Persetujuan Manila.
Oleh karena itu, keinginan tersebut ditentang oleh Presiden Sukarno yang menganggap pembentukan Federasi Malaysia yang sekarang dikenal sebagai Malaysia sebagai "boneka Inggris" merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia
Pada 1961, Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi. Kalimantan, sebuah provinsi di Indonesia, terletak di selatan Kalimantan.
Baca: 3 Peristiwa Bersejarah yang Membuat Sukarno Menangis, Terakhir Tangisan Paling Pecah
Baca: Kisah Anak Cari Ayah di Barisan Prajurit Kopassus Tapi Tak Diberi Tahu Jika Tewas di Medan Perang
Di utara adalah Kerajaan Brunei dan dua koloni Inggris; Sarawak dan Borneo Utara, kemudian dinamakan Sabah.
Sebagai bagian dari penarikannya dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya, Federasi Malaya dengan membentuk Federasi Malaysia.
Rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; Presiden Sukarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia.
Filipina juga membuat klaim atas Sabah, dengan alasan daerah itu memiliki hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kesultanan Sulu.
Di Brunei, Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) memberontak pada 8 Desember1962.
Mereka mencoba menangkap Sultan Brunei, ladang minyak dan sandera orang Eropa. Sultan lolos dan meminta pertolongan Inggris.
