Ridwan Suryana Berdoa untuk Ipda Erwin, Pelajar SMK yang Viral karena Aksi Beraninya Bantu Polisi

Ridwan Suryana Berdoa untuk Ipda Erwin, Siswa SMK yang Viral karena Aksi Beraninya Bantu Polisi

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
Muhammad Ridwan Suryana 

Ridwan Suryana Berdoa untuk Ipda Erwin, Siswa SMK yang Viral karena Aksi Beraninya Bantu Polisi yang Terbakar

SRIPOKU.COM-Masih ingat dengan aksi Muhammad Ridwan Suryana, Pelajar SMK Tolong Ipda Erwin Yudha Terbakar saat Ipda Erwin dan 4 polisi terbakar karena pelemparan yang dilakukan oknum mahasiswa yang unjuk rasa ricuh di Cianjur, Kamis (15/8/2019) lalu.

Muhammad Ridwan Suryana lah yang berani menolong dan memberikan air minum kepada Ipda Erwin Yudha Wildani yang mengalami luka bakar paling parah saat itu.

Bahkan Muhammad Rdwan Suryana pula lah yang meminta Ipda Erwin membaca istighfar sembari memberikan minum.

Namun, Senin (26/8/2019), Ridwan mendengar kabar duka, Ipda Erwin yang ditolongnya dalam peristiwa kebakaran itu, sudah meninggal akibat luka bakar yang dideritanya, meski sempat dikabar membaik pasca mendapat perawatan.

Ridwan merupakan Pelajar SMK yang turut dalam menyelamatkan Ipda Erwin Yudha itu mengaku berduka dan mendoakan agar sang anggota polisi itu diterima disisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Pelajar SMK tersebut lantas memposting foto Ipda Erwin Yudha ke akun instagramnya sembari mengucapkan duka dan berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa Ipda Erwin.

Seperti dilansir dari tribun Sumsel, Ridwan mendoakan almarhum Ipda Erwin Yudha.

Seperi diketahui, Ipda Erwin Yudha Wildan, Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kota Cianjur yang mengalami luka bakar dikabarkan meninggal dunia, pukul 01.30 WIB dini hari tadi.

Ipda Erwin (dinaikkan pangkatnya, sebelumnya Aiptu) yang mengalami luka bakar 64% di tubuhnya sempat dibawa ke Jakarta, menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.

"Iya betul. Sudah meninggal dunia," ujar Karopenmas Polri Brigjen Dedy Prasetyo saat dikonfirmasi, Senin (26/8/2019).

Demo Mahasiswa Berujung Pembakaran Polisi

Sebelumnya, Mabes Polri menyesalkan aksi unjuk rasa mahasiswa yang berujung terbakarnya tiga anggota polisi di depan kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019) kemarin.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan memelihara Kamtibmas memanglah bukan pekerjaan mudah dan nyawa bisa saja menjadi taruhan dari personel Korps Bhayangkara.

"Polri menyesalkan peristiwa demonstrasi yang berujung terbakarnya anggota kami. Namun kami menyadari tugas utama kami dalam memelihara kamtibmas itu memang tak mudah dan seringkali nyawa taruhannya," ujar Iqbal, dalam keterangannya, Jumat (16/8/2019).

Ia meminta agar masyarakat turut mendoakan kesembuhan bagi empat anggota Polri yang masih dirawat di rumah sakit tersebut.

Aiptu Erwin, yang mengalami luka bakar di atas 65 Persen kini telah dirujuk ke RS Pertamina, Jakarta Selatan setelah sebelumnya dirawat di RS Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon sedang dirawat di RS Hasan Sadikin, Bandung.

Sementara Bripda Anif dirawat di RS Bhayangkara Sartika Asih, Bandung.

Mantan Wakapolda Jawa Timur ini menyayangkan kasus penyerangan terus terjadi pada anggota Polri.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan sudah ada belasan mahasiswa yang diamankan dari aksi unjuk rasa ricuh di Cianjur, Kamis (15/8/2019).

Belasan mahasiswa yang ditangkap oleh jajaran Polres Cianjur itu karena pada demo tersebut menimbulkan korban bakar terhadap tiga orang anggota kepolisian.

"Tersangka saat ini masih dalam pendalaman dan sudah dilakukan pengamanan di Polres Cianjur sebanyak 15 orang untuk dimintai keterangan lebih lanjut," kata Trunoyudo saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Sumurbandung, Bandung.
Dari 15 mahasiswa yang diamankan, salah satunya adalah MF yang merupakan koordinator lapangan pada aksi unjuk rasa di Pendopo Cianjur itu.

Pada proses penyelidikan terkait aksi ricuh itu, Trunojoyo mengatakan jajaran Polres Cianjur dibantu oleh Dirkrimum Polda Jabar.

Penyelidikan lebih lanjut itu dilakukan karena dia menyebut pada insiden itu ada tindak pidana yang mengakibatkan anggota Polri yang sedang bertugas terluka parah.

"Terkait hasil pemeriksaan (penetapan tersangka) nanti tunggu perkembangannya. Penetapan tersangka maksimal 1x24 jam," ujarnya.

Terkait unsur penyiraman oleh oknum mahasiswa itu, pihaknya sedang mendalami apakah ada kesengajaan atau tidak.

Selain itu pula, Trunoyudo menjelaskan sudah ada sejumlah barang bukti yang turut diamankan pada insiden tersebut.

Ban yang dibakar dan mengakibatkan Aiptu Erwin, anggota Polri yang terbakar parah itu menjadi salah satu barang bukti yang diamankan.

"Ban yang dibakar, kondisi pakaian korban yang terbakar serta kondisi kesehatan korban juga menjadi petunjuk atau nanti alat bukti surat keterangan dari dokter," ucap dia.

Berawal dari Bakar Ban

Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa di halaman pendopo Cianjur sempat terjadi insiden, Kamis (15/8/2019).

Insiden terjadi saat mahasiswa melakukan pembakaran ban dan seorang mahasiswa hendak menyiramkan bahan bakar ke arah api.
Akibatnya tiga anggota kepolisian terbakar saat mencoba untuk memadamkan api.

Seorang warga yang berada di area unjuk rasa, Mamur Abdulah (56), mengatakan, insiden itu terjadi beberapa saat setelah peserta unjuk rasa melakukan pembakaran ban.

Lalu ada tiga anggota kepolisian mencoba untuk memadamkan api.

"Tiba-tiba ada seseorang yang melemparkan kantong bensin sehingga api pun membesar dan membakar tiga anggota polisi," ujarnya.
Polisi terbakar saat unjuk rasa mahasiswa di halaman Pendopo Cianjur, Kamis (15/8/2019).
Polisi terbakar saat unjuk rasa mahasiswa di halaman Pendopo Cianjur, Kamis (15/8/2019). (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

Akibat kejadian itu Bripda Aris Simbolon, Bripda Yudhi, anggota Dalmas Polres Cianjur dan Aiptu Erwin Yudha anggota Polsek Cianjur mengalami luka bakar dan harus menjalani perawatan di RSUD Cianjur.

Dalam video yang beredar, seorang polisi yang terbakar itu berguling-guling kepanasan dan berusaha memadamkan api.

Kronologi 3 Polisi Terbakar saat Amankan Demo

Kronologis berawal sejak pagi, mahasiswa semula berunjukrasa di Kantor DPRD Kabupaten Cianjur Jalan KH Abdullah bin Nuh.

Lalu mahasiswa melakukan longmarch ke kantor Pemkab Cianjur.

Unjukrasa teraebut mengatasnamakan dari kelompok Organisasi Kepemudaan (OKP) Cipayung Plus, selaku korlap sdr. Muhamad Fadil dengan jumlah massa 50 orang.

Asa sempat berorasi di dua tempat tersebut.

Di gedung dewan mereka berkumpul atas dasar menagih visi misi yang telah disampaikan oleh para anggota dewan.

Pukul 11.00 WIB massa aksi longmarch menuju kantor DPRD dengan rute kantor DPRD Kab. Cianjur - Jl. KH. Abdullah bin Nuh - Jl. Pangeran Hidayatullah - Jl. Siliwangi - Kantor Pemda Kab. Cianjur.

Pukul 12.00 WIB massa aksi tiba di Kantor Pemda Kab. Cianjur dan melakukan orasi.

Sekitar pukil 12.30 WIN, masa aksi melakukan pemblokiran di Jala Siliwangi (Depan Pintu masuk Pemda Kab. Cianjur) yang mengakibatkan kemacetan arus lalin sepanjang Jalan Siliwangi Kec/Kab. Cianjur.

Sekitar pukul 13.00 WIN, massa aksi melakukan pembakaran ban dan dilerai oleh anggota Kepolisian, akan tetapi massa semakin brutal yang mengakibatkan 3 anggota Kepolisian terkena luka bakar.

Karena ada salah satu massa aksi yang menyiram bensin ke sekitar ban, sehingga api menyambar anggota kepolisian yg mencoba memadamkan api tersebut.

Adapun anggota lepolisian yang terkena luka bakar sebagai berikut:

Pasca aksi unras sementara Pihak Kepolisian telah mengamankan massa sebanyak 11 orang yang diduga melakukan pembakaran ban yang mengakibatkan anggota Kepolisian sebanyak 3 orang mengalami luka bakar.(Laporan Tribun Sumsel/Krisna)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved