Simak, Deretan Trik Merawat Celana Jins agar Awet
Banyak pria hobi memakai celana jins hingga usang dan terkesan tak layak pakai. Memakai denim yang usang memang terlihat unik, sekaligus menunjukkan
SRIPOKU.COM - Banyak pria hobi memakai celana jins hingga usang dan terkesan tak layak pakai.
Memakai denim yang usang memang terlihat unik, sekaligus menunjukkan karakter diri seseorang.
Terkadang, para pria merasa lebih maskulin ketika memakai denim yang telah usang dan robek-robek.
Tapi perlu diingat, pakaian yang terlalu sering dipakai tanpa perawatan akan mengeluarkan aroma tak sedap karena paparan keringat dan minyak dari kulit.
• Awas! Pakai Celana Jins Ketat Bisa Rusak Saraf Kaki
• Berkat Celana Jins, Pria yang Hilang 3 Jam di Laut Bisa Selamat
Memakai pakaian beraroma tak sedap tentu sangat memalukan, bukan begitu?
1. Frekuensi mencuci denim
Meski bahan denim keras, mencucinya dengan deterjen yang kuat serta air panas akan mengubah bentuk dan warnanya.
Namun, semua itu tergantung pada jins yang kita miliki. Jins dengan harga yang lebih murah biasanya sudah dicuci sebelum kita membelinya.
Hal itu dilakukan untuk melembutkan kain, dan memastikan bahannya tidak menyusut lagi.
Jins tersebut memang tidak bertahan lama daripada denim dengan harga yang lebih mahal.
Namun, perawatannya lebih simpel karena bisa kita cuci dengan menggunakan mesin.
Lain halnya dengan raw denim. Danny Hodgson, pemilik toko denim Rivet & Hide, menyebut raw denim biasanya mulai rusak setelah 120 hari pemakaian.
Bagian lutut dan saku biasanya mulai memudar warnanya. Agar jins lebih awet, tunda pencucian pertama hingga 180 hari pakai.
“Jins akan terlihat dan terasa sangat berbeda setelah dicuci pertama," ucap Hodgson.
Warna jins yang baru saja memudar kurang efisien untuk menyamarkan noda. Oleh karena itu, Hodgson menyarankan untuk mencuci jins setiap kali warna denim kesayangan mulai menguning atau kotor.
Apa pun jenis jins yang kita miliki, bacalah label petunjuk perawatan yang biasanya tertera di dalam denim.