ONE Championship
Dihajar Sampai Tak Melihat, Atlet ONE Championship Indonesia Mau ke Tepi Jurang
Paul Lumihi mendapatkan kesempatan untuk tampil membuka pergelaran dengan menghadapi atlet asal China, Zhao Zhi Kang
Menurut Paul, Zhao juga memiliki cage control yang bagus sehingga bisa mendominasi ketika berduel ground.
Selain itu, Zhao pun nampak unggul baik dari segi striking maupun ground game, meskipun secara ketahanan fisik, Paul menganggap dirinya lebih unggul.
"Saya kira latihan saya belum optimal. Berdasarkan laga kemarin, saya sadar bahwa untuk menghadapi lawan sekelas Zhao Zi Kang, saya harus berlatih di pinggir jurang yang berarti ketika saya gagal melampaui itu, saya akan gagal," tutur Paul Lumihi.
Ketika menghadapi Zhao, Paul bahkan sempat mengalami blank dan merasa semua pandangannya menjadi gelap.
"Ketika kena strike, pandangan saya sempat gelap beberapa saat, tetapi syukurlah dia enggak follow up," kata Paul Lumihi.
"Dimulai dari pandangan blur sampai saya bisa melihat lagi dengan jelas, saya mampu bertahan," ucap Paul menambahkan.
Setelah melakoni dua laga awal di panggung global ONE, Paul merasa lebih tertantang dan berharap bisa segera mencetak kemenangan di kancah internasional.
Meski demikian, Paul mengakui bahwa para pesaingnya dari negara lain memiliki kualitas yang tidak main-main.
"Oke, saya berkata pada diri sendiri, cukup kalah dua kali di ONE. Next time, saya akan minta waktu lebih lama sebelum kembali berlaga agar persiapan lebih matang," ujar Paul Lumihi.
"Di sini tidak bisa main-main, jadi saya tidak mau asal terima tawaran."
"Untuk penggemar di Indonesia, tetap saksikan laga saya berikutnya karena yang pasti penampilan saya akan berbeda."
"Saya akui persiapan di dua laga sebelumnya kurang optimal dan ini level internasional," tutur Paul melanjutkan.
Paul pun berharap bisa segera bangkit dan mampu membalikkan keadaan ketika kesempatan berikutnya datang.
"Saya mohon bantuan doanya sehingga lancar dan bisa all out untuk kembali ke jalur kemenangan seperti dulu," ujar Paul Lumihi.