Masa Kecil Inul Daratista Terungkap, Sedih dan Pilu, Kini Menjadi Penyanyi Dangdut Termahal!

Masa Kecil Inul Daratista Terungkap, Sedih dan Pilu, Kini Menjadi Penyanyi Dangdut Termahal!

SRIPOKU.COM - Sosok penyanyi dangdut Inul Daratista memang kerap menjadi sorotan publik.

Inul Daratista digadang-gadang menjadi salah satu pedangdut dengan tarif termahal di Indonesia.

Tak hanya itu saja, Inul Daratista makin terkenal dengan menjadi juri di sebuah ajang pencarian bakat dangdut salah satu stasiun televisi Indonesia.

• Sebelum Dinikahi Glenn Fredly, Mutia Ayu Sudah Populer Lewat Lagu Dada Atau Paha, Lihat Videonya!

• Mengenang Filippo Inzaghi, Disebut Ferguson Terlahir Offside, Tak Ingin Dihadapi Oliver Kahn

• Nonton TV Online Live Streaming Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019, Kevin Sanjaya Tanding Sore Ini

Kini hidup bergelimang harta, banyak yang menyebutkan jika Inul Daratista adalah sosok artis yang sombong.

Inul Daratista kerap mendapat komentar negatif karen unggahan-unggahannya di Instagram.

Tak mau dicap sombong, Inul Daratista membongkar kelamnya masa kecilnya dengan hidup serba kekurangan.

Namun meski hidup susah, Inul Daratista mengaku jika ibunya selalu memberikan ajaran yang baik kepada dirinya.

Bukan hanya itu saja, lebih lanjut Inul Daratista bercerita jika dirinya bukan seseorang yang pintar.

Ia bahkan cuma tamat SMP, karena orangtuanya bukan termasuk orang yang berada.

Namun satu hal yang ditekankan oleh Inul Daratista, bahwa semua yang kini diterimanya merupakan hasil kerja kerasnya, bukan untuk kesombongan.

"Inilah aku

Aku mmg sekolah gak pinter,cuma sampe SMP ,gak cantik cuma gadis desa,bukan anak org kaya juga,hidup sederhana,seringkali diremehkan dan terhina,tp itu sdh makanan sehari2,org tua mengajarkanku jd anak baik,patuh,jujur dlm hidup dan hormat akan yg lbh tua.

Terkadang kita perlu menunjukkan taring jika kita seringkali di rendahkan dgn penghinaan yg menyakitkan.

Sesungguhnya ALLAH meninggikan manusia derajat yg sangat tinggi diantara yg lainnya di bumi ini.

Maka jgnlah saling merendahkan sesama.

Bukanlahsuatu kesombongan, tapi hanya menunjukkan bahwa manusia punya hati dan perasaan yg sama.

Aku hanya perempuan biasa.

Tak ada yg istimewa.