Inilah 4 Jenis Lomba 17 Agustus dan Makna di Baliknya, Bagaimana dengan Bakiak?
Peringatan Hari Kemerdekaan RI biasa dirayakan dengan berbagai lomba. Mulai dari lomba barap karung, makan kerupuk, tarik tambang, sampai panjat pinan
SRIPOKU.COM, JAKARTA - Peringatan Hari Kemerdekaan RI biasa dirayakan dengan berbagai lomba. Mulai dari lomba balap karung, makan kerupuk, tarik tambang, sampai panjat pinang, bahkan lomba yang unik-unik. Jika diperhatikan, jenis lomba yang diselenggarakan hampir selalu sama dari tahun ke tahun.
Sejawaran JJ Rizal, mengatakan perlombaan yang ada pada 17 Agustus, sebenarnya sudah ada pada masa kolonialusme Belanda dan Jepang.
• 10 Perlombaan 17 Agustus 2019 yang Wajib Ada dari Dulu Kala, dari Lomba Kelereng hingga Balap Karung
• Video Lomba Makan Kerupuk Peringatan HUT ke-73 RI Viral di Media Sosial, Ini yang Bikin Unik
• Peringati HUT RI ke-74 , Tim Putera Sat Pol PP OKU Selatan Raih Juara I Lomba Tarik Tambang
• Peringatan HUT RI ke-73, Begini Antusias Peserta Lomba Bakiak di Muaraenim
Namun demikian, aneka lomba tersebut tetap dapat dinikmati dan menjadi ajang silaturahmi orang Indonesia.
Selain untuk bersenang-senang, aneka lomba di Hari Peringatakan Kemerdekaan RI yang jatuh setaip 17 Agustus, punya makna luhur di baliknya, yuk simak arti atau makna dari Lomba 17 Agustus:
1. Lomba balap karung
Balap karung mengingatkan pada perihnya penjajahan, terutama saat zaman Jepang.

Pada masa pendudukan Jepang, penduduk Indonesia begitu miskin sampai-sampai tak mampu membeli kebutuhan sandang. Karung goni pun dipakai sebagai gantinya.
2. Lomba makan kerupuk
Biasanya para peserta berlomba menghabiskan kerupuk yang telah digantung, cara makan pun langsung menggunakan mulut dan tak tangan diikat ke belakang.
Hal ini pun menggambarkan bagaimana kesulitan pangan pada masa penjajahan.
3. Lomba tarik tambang
Lomba tarik tambang memiliki maknanya tersendiri. Tak hanya adu kekuatan, tetapi juga mementingkan tim yang kompak untuk meraih kemenangan.

Melalui tarik tambang, para peserta secara tidak langsung belajar mengenai gotong royong, kebersamaan, dan solidaritas.
4. Lomba panjat pinang
Sama halnya dengan lomba tarik tambang, biasanya lomba panjat pinang bukan dilakukan perseorangan.

Namun dilakukan oleh tim yang terdiri lebih dari dua orang untuk mendapatkan hadiah pada pohon, bambu atau kayu yang menjulang tinggi.
Zaman dulu, panjat pinang digelar sebagai hiburan saat perayaan-perayaan penting orang Belanda di bumi Indonesia, seperti pesta pernikahan.
Nah, ketika itu penduduk pribumi berlomba-lomba mendapatkan hadiah yang digantungkan di puncak pohon pinang.
Lomba panjat pinang bisa dibilang lomba paling kontroversial, mengingat zaman dahulu lomba ini dijadikan hiburan orang Belanda melihat orang Indonesia yang berlomba mendapat hadiah berupa bahan pangan di puncak pinang.
Selain itu pertumbuhan pohon pinang yang lambat, membuat ketersediaan pohon pinang kian minim karena permintaan untuk lomba 17 Agustus.
5. Lomba Bakiak
Permainan tradisional bakiak adalah sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban yang dipaku pada kedua sisinya.

Permainan bakiak sering dimainkan pada saat Hari Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus, banyak dari kalangan anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa ikut serta memeriahkan lomba berjalan menggunakan bakiak.
Permainan ini membutuhkan 2 sampai 4 orang anak untuk melangkah secara bersama, dalam permainan ini juga dibutuhkan kekompakan dan kerjasama antara kelompok. Agar dapat mencapai tempat yang ditentukan.
Manfaat lomba bakiak adalah Melatih koordinasi anggota tubuh, Melatih kesabaran dan Melatih Kerjasama. (madaniah.co.id)
Penulis: Silvita Agmasari
Like Facebook Sriwijaya Post Ya...
Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://travel.kompas.com/ dengan Judul:
4 Jenis Lomba 17 Agustus dan Makna di Baliknya