Banting Stir jadi Tukang Fotocopy, Nasib Artis Termahal Ini Kini Berubah Drastis, Rela Naik Angkot
Banting Stir jadi Tukang Fotocopy, Nasib Artis Termahal Ini Kini Berubah Drastis, Rela Naik Angkutan Umum
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Fadhila Rahma
Banting Stir jadi Tukang Fotocopy, Nasib Artis Termahal Ini Kini Berubah Drastis, Rela Naik Angkutan Umum
SRIPOKU.COM - Salah satu artis senior yang namanya dikenal publik ialah Eddy Gombloh.
Mungkin bagi netizen kekinian, nama Eddy Gombloh terdengar asing, bahkan tak mengenalnya sama sekali.
Namun, jangan salah Eddy Gombloh merupakan salah satu artis senior tanah air.
Eddy Gombloh merintis karir dari tahun 1980-an. Ia kerap beradu akting dengan aktor senior lainnya, sebut saja Almarhum Benyamin Sueb.
Pada era kejayaannya, Eddy Gombloh merupakan salah satu artis yang terkenal hingga dikenal sebagai salah satu artis bergelimang harta.

Beberapa judul sinteron tenar pun dibintanginya.
Dengan aktingnya yang lucu, Eddy Gambloh lantas dikenal publik dengan beberapa sinteronnya, misalnya saja Inem Pelayan Seksi, Samson Betawi, Apa Ini Apa itu, Benyamin Tukang Ngibul, dan masih banyak lagi.
Namun, menjadi salah satu artis senior nyatanya tak mampu membuat karir Eddy Gambloh bertahan.
Pasalnya, semakin banyak artis baru yang bermunculan, nama Eddy Gambloh perlahan turut hilang bak ditelan bumi.
• Pacari Duda 51 Tahun, Hubungan Artis Ini Kandas Pasca Pilih Baju Pengantin, Kini Kembali Menjanda
• Sebulan Menikah, Pasangan Pemain Sepak Bola Diego Michiels dan Dea Simatupang Terciduk Cek Kandungan
• Jadi Anak Artis Terkenal, 2 Pria Ini Rela Kerja Keras Demi Bertahan Hidup, Sampai Jadi Kuli Bangunan
• Salmafina Sunan dan Taqy Malik Buat Kebohongan Besar, Terkuak Fakta Dibalik Pernikahan, Pantes Cerai
Roda kehidupannya pun bak berubah drastis. Bahkan pria bernama asli Supardi ini semakin jauh dari dunia yang telah membesarkan namanya ini.
Padahal ketika saat aktif membintangi berbagai film dan sinetron, dilansir dari Grid.Id, pendapatan Eddy Gombloh tak bisa dipandang sebelah mata.
Honornya di tahun 1980-an saja untuk satu episode berkisar Rp 2 juta!
"Tahun 1980, satu episode saya dapat upah Rp 2 juta.
Jumlah itu sangat besar kala itu," cerita Eddy Gombloh, mengenang masa kejayaannya.
