Sidang Militer Prada DP
Prada DP Simpan Potongan Mayat Vera Oktaria di Koper Masuk Penginapan dengan Nama Samaran
Prada DP Simpan Potongan Mayat Vera Oktaria di Koper, Masuk Penginapan dengan Nama Samaran
Temui Dodi dan Sempat Beli Tiga Tas dan 1 Koper untuk Buang Mayat Vera
Dia kemudian nekat memotong mayat Vera Okataria di dalam toilet kamar yang dia tempati.
"Di dalam kamar terdakwa melepas pakaiannya dan hanya menggunakan celana dalam dan selanjutnya mambawa masuk mayat Vera ke dalam kamar mandi," kata Oditur.
Selanjutnya, tanpa membuang waktu, Prada DP lalu membawa tubuh tak bernyawa Vera Oktira di samping kloset.
"Terdakwa lalu memotong siku tangan kanan korban dengan gergaji yang diambilnya dari gudang. Sebelum tangan korban putus, gergaji yang digunakan patah," kata Oditur.
Usai melakukan mutilasi itulah, Lantas Prada DP masih kebingungan dan bagaimana melenyapkan mayat Vera Oktaria yang sudah dimutilasi tersebut.
Selanjutnya, pada Pukul 08.00, Prada DP lalu keluar kamar dengan membawa patahan gergaji besi dibungkus pakaian dengan tas ransel.
Dengan mengendarai sepeda motor milik Vera, Prada DP lalu pergi ke Jembatan Sungai Lilin. Di sanalah Prada DP lalu membuang pakaian dan gergaji besi itu.
Setelah itu Prada DP pergi ke rumah Dodi. Belakangan terungkap Dodi merupakan paman terdakwa Prada DP.
Pada Dodi, Prada DP lalu mengaku ia telah membunuh Vera Oktaria.
Prada DP lalu memberi uang pada Dodi untuk membeli plastik besar untuk membuang mayat Vera.
Setelah mendapatkan kantong plastik itu, Prada DP lalu berangkat ke pasar Sungai Lilin.
"Terdakwa membeli jeruk dan salak 1 kilogram dan gergaji besi Rp 50 ribu dan kembali ke penginapan," katanya.
Sampai di penginapan, Prada DP lalu memberi salak tadi pada petugas resepsionis.
Ia lalu masuk kamar 06 lagi. Ia lalu membuka pakaiannya dan menggergaji tubuh korban lagi.