Sidang Prada DP di Pengadilan Militer
Inilah Kata Terakhir Prada DP Sebelum Menghilang & Ditangkap Denpom hingga Fakta Soal Kehamilan Vera
Inilah Kata Terakhir Prada DP Sebelum Menghilang & Ditangkap Denpom hingga Fakta Soal Kehamilan Vera
Inilah Kata Terakhir Prada DP Sebelum Menghilang & Ditangkap Denpom hingga Fakta Soal Kehamilan Vera
SRIPOKU.COM - Inilah kalimat terakhir Prada DP, pelau pembunuhan dan mutilasi korban Vera Oktaria.
Diketahui sebelumnya, penangkapan Prada DP dilakukan oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) II Sriwijaya di padepokan Monghiang Serang Banten pada hari Kamis (13/6/2019).
Prada DP menjadi buronan sejak (10/5/2019) lalu, usai membunuh mantan kekasihnya sendiri Vera Oktaria.
Setelah ditangkap, Prada DP pun sudah melakukan gelar rekontruksi saat melakukan pembunuhan pada Vera Oktaria.
Saat disambangi tim Sripoku.com Rabu (3/7/2019) lalu Kolonel CPM Donald Siagian memberikan hasil gelar rekontruksi yang ternyata berbeda dengan fakta di lapangan.

• BREAKING NEWS : Dikawal Ketat, Prada DP Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Militer Palembang
• Prada DP Sidang Hari Ini, Berikut 11 Fakta Pembunuhan Vera Oktaria, Wanita Tewas Dimutilasi Kekasih
• LIVE STREAMING Sidang Prada DP Pelaku Mutilasi Vera Oktaria di Pengadilan Militer Palembang
"Tadi telah kami lakukan gelar rekontruksi atas kasus Prada DP, dimana kami melihat ada 47 adegan yang diperankannya sendiri. Kami juga membandingkan dengan hasil penyelidikan yang pertama dan ternyata sedikit berbeda yaitu pada saat petugas hotelnya lupa melihat Prada DP membawa koper atau tidak,"ujarnya
Ia menambahkan Prada DP ini memang memiliki emosi yang tinggi dan itu terbukti pada saat adegan Ia cekcok dengan Vera.
Dimana pada saat itu Vera mereka meminta dinikahkan. Mendenger pernyataan Prada DP naik pitam dan membekapnya. Ia mengira dengan melakukan itu tak membuat nyawa kekasihnya melayang.
Dari hasil rekontruksi tersebut Kolonel CPM Donald Siagian mengatakan tak ditemukan bahwa Vera Oktaria itu hamil.
Rencana penyidik Pomdam II Sriwijaya akan segera melengkapi berkas penyidikan yang nantinya akan dilimpahkan ke Oditurat Militer.

Sementara itu, kasus pembunuhan ini sendiri terungkap di kamar Penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Muba, Sabtu (11/5/2019).
Ialah Vera Oktavia (20) warga Tangga Takat Lorong Indah Karya Plaju Palembang yang menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh Prada DP.
Vera Oktavia ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi tangan yang dimutilasi di kamar 06 Penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Muba, Sabtu (11/5/2019).
Kalimat Terakhir Prada DP Sebelum Menghilang
Melansir TribunSumsel, Prada DP adalah pacar Vera Oktaria sejak duduk di bangku SMP.
Saat mayat Vera Oktaria ditemukan di sebuah penginapan di Sungai Lilin Musi Banyuasin, 132 kilometer dari Palembang, Prada DP pun menghilang.
Tribunsumsel.com menyambangi rumah orangtua Prada DP di Jalan KH Azhari Taman bacaan RT.06 RW. 03 Kelurahan Tangga Takat Plaju kota Palembang. Rumah Prada DP hanya berjarak 150 meter dari rumah almarhumah Vera Oktaria.
Keluarga dari Prada DP bersedia diwawancarai.
"Dua malam yang lewat (kamis malam), kakaknya Vera pernah ke sini berdua. Mereka menanyakan Vera karena adik saya kan pacaran sama korban, dan juga sama-sama tidak ada kabar," jelas Sri kakak perempuan Prada DP.
Namun, ia menjelasakan bahwa mereka tidak mengetahui keberadaanya
"Kami jawab tidak tahu, karena memang adik saya (Prada DP) juga tidak ada kabar," lanjutnya
Sri mengatakan mereka terakhir dihubungi oleh Prada DP, lewat pesan whatsapp melalui ponsel Sri.
"Terakhir kali dia nanya, pakai voice note (rekaman suara), lewat Whatsapp, katanya 'yuk bagaimana kabar ibu, sehat tidak," kata Sri.
Syamsuri ayah kandung Prada DP mengatakan, anaknya itu memang saat ini bertugas sebagai anggota TNI.
Saat ini sedang bertugas di Baturaja. "Dio sudah dilantik di Lahat sebagai tamtama, kemudian ditempatkan di Baturaja, ujarnya.
Prada DP Pelaku Mutilasi Vera Oktaria Mengemis Cinta hingga ke Bengkulu
Terkait kasus pembunuhan ini, terduga pelaku diduga membunuh korban dikarenakan masalah asmara.
Hal ini pun sempat dibenarkan oleh pihak keluarga Vera Oktaria.
Pihak keluarga Vera Oktaria menduga Prada DP mempunyai penyakit Psikopat karena terus-terusan mengejar Vera walaupun sudah ditolak sehingga sampai tega membunuh Alm Vera.
"Memang ada laki-laki yang mencintainya namun Vera menolaknya. Tapi bagi kita hal biasa kalau ditolak itu, herannya ini membunuh adik saya. Jangan-jangan dia ini punya penyakit Psikopat. Wah gawat kalu begitu dikit-dikit ditolak langsung mau ngebunuh,"ujar Firdaus Djailani (Suami dari Kakak perempuan Vera) Kepada Sripoku.com, Senin (13/5/2019).
Dari keterangan Firdaus Ramadhan ini Vera pernah ikut bersamanya selama 2 tahun selepas Vera tamat SMA.
Disana Vera juga bekerja dan membantu mengasuh anak dan keponakannya.
Firdaus mengatakan DP pernah nekat datang ke Bengkulu untuk bertemu dengan Vera Oktaria namun suami dari kakak perempuannya itu menolaknya.
"Sekitar setahun lalu DP ini pernah datang ke Bengkulu dan menelpon saya, yang mana ia ingin main kerumah dan bertemu langsung dengan Vera. Namun saya menolaknya karena nada bicara DP tidaklah sopan dalam berkomunikasi lewat telepon,"katanya
Ketika ditanya tentang DP pernah mengajak Vera bertemu dengan orang tua DP (sebelum DP pergi pendidikan) untuk membicarakan hubungan serius antara DP dan Vera, Firdaus membantahnya bahwa tidak ada komunikasi dari keluarga DP untuk membahas hubungan serius tersebut.
"Tidak ada, tidak ada komunikasi tentang hubungan serius antara keduanya. Kalu pacaran kami juga tau dan kami juga menganggap DP dan Vera itu pacaran biasa saja dan kami belum setuju tentang itu. Karena kami mau melihat DP secara mendalam. ,"kata firdaus.
Dugaan ini semakin diperkuat ketika Firdaus mengetahui cerita Vera kepada teman-temannya sebelum meninggal.
"Salah satu teman korban bercerita sebelum Vera meninggal pernah berkata 'Dari pada dia jatuh ke cowok lain lebih baik aku bunuh' itu yang dikatakan Vera kepada teman-temannya," pungkas Firdaus.
Fakta lain diungkap ibu korban, Suhartini (50).
Ia mengatakan bila anaknya memang menjalin hubungan dengan DP sejak masih di bangku SMP.
Namun menurut pengakuan sang ibu, hubungan ini telah lama kandas.
Hal ini lantaran DP dikenal memiliki perangai yang kasar dan posesif kepada anaknya.
Saking kasarnya, DP bahkan diketahui pernah main tangan dengan korban saat masih pacaran.
"Anak saya pernah dipukul selama mereka pacaran. Dia tidak berani melawan karena tidak ada yang menolong, jadi anak saya tidak mau lagi dengan pacarnya itu," kata Suhartini.
Akibatnya, korban tak lagi tahan dengan sikap DP kemudian memutuskan untuk tidak lagi berpacaran.
Namun menurut pengakuan sang ibu, keputusan anaknya itu tidak diterima baik oleh DP.
DP menjadi posesif dan kerap mencari-cari keberadaan korban.
Hal ini membuat Vera sering ketakutan dan gelisah terhadap DP.
DP terlihat posesif, terlalu cinta dan cemburuan dengan Vera.
"Vera pernah cerita dengan saya, dirinya tidak mau lagi dengan DP, tetapi DP terus memaksanya. Ini karena DP sering kasar dan main tangan," katanya.
Aksi kekerasan yang dialami Vera pun, sambung Suhartini, sering terjadi di rumahnya.
"Nah ketika anak saya cerita, saya bilang kepadanya mengapa saat itu dia (Vera-red) tidak berteriak atau menjerit. Tidak bisa mak, jujur di rumah kita ini Vera merasa aman," katanya.
Sementara itu dari keterangan kakak perempuan alm Vera Oktaria mengatakan pada saat rabu ketika Vera masuk kerja shift siang dan pulang malam.
Ia sempat menelphone HP adiknya itu namun tidak aktif lagi dan keesokan paginya Ia beserta keluarganya langsung menuju kerumah DP untuk mempertanyakan keberedaan Vera. Namun tak dapat jawaban yang diharapkan.
"Semenjak rabu saat Vera tidak ada kabar keesokkan paginya kami langsung kerumah DP dan menyakakan Vera. Yang ada kami cuma mendapatkan jawaban dari neneknya DP bahwa 3 hari yang lalu DP juga pergi dari pendidikan dan juga tidak tau keberadaannya,"ujar Kakak Perempuan Vera.
Mau Nyerah tapi Takut
Menurut penuturan Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan, tersangka ditangkap tanpa perlawanan di Padepokan Monghiang pimpinan Abuya H. Sar'i.
Ia melarikan diri ke sana, setelah melakukan pembunuhan di Hotel Sahabat Mulia di Jalan Hindoli, Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Musi Banyuasin.
"Pada tanggal 8 sore, yang bersangkutan meninggalkan hotel. Pada tanggal 8 malam itu lanjut yang bersangkutan menuju ke Lampung. Dalam perjalanan itu ia sempat berkomunikasi dengan penumpang di sebelahnya, ingin mendalami ilmu Agama. Dengan orang sebelahnya dijawab ada Pondok Pesantren di Banten, namanya Monghiang," ujarnya saat konfrensi pers di markas Pom AD II/Sriwijaya, Jumat (14/6/2019).

• Meteran Token Picu Kebakaran, PLN Tarik 230.077 Meteran Produk Gagal
• LIVE STREAMING: Pengakuan Tersangka Prada DP Pelaku Mutilasi Vera di Markas Danpomdam II Sriwijaya
Sesampainya di sana, ia bertemu dengan pimpinan padepokan bernama H. Sar'i.
Dalam hal ini, H. Sar'i tidak tau jika orang yang datang tersebut merupakan Deri Pramana, yang dicari-cari oleh Pom Dam II/Sriwijaya dan Kodam II/Sriwijaya.
"Selanjutnya ia pun diterima. Dari tanggal 10 Mei dia tiba di padepokan itu sampai dengan kemarin, yang bersangkutan mempelajari membaca Al Quran sambil bantu-bantu di sana," ungkapnya.
Sementara, pihak Den Pom II/Sriiwjaya dan Kodam II Sriwijaya terus memburu keberadaan tersangka. Aparat yang mengejar akhirnya berhasil melacak jejak tersangka, yang sempat melakukan beberapa komunikasi dengan bibinya.
"Kita tracking sampai ada beberapa komunikasi dengan bibinya. Ini langkah-langkah petugas Den Intel Kodam II/Sriwijaya dalam mengungkap kasus saudari Vera Oktaria," tegasnya.
Pada saat ditangkap, Kolonen Djohan mengatakan Deri tidak melakukan perlawanan.
Atas perintah panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, Deri pun langsung dibawa pulang ke Markas Kodam Sriwijaya dan tiba di sana pada pukul 04.47 Jumat (14/6/2019).
Deri sendiri sudah menyesali apa yang sudah ia perbuat.
Kolonel Inf Djohan mengatakan, menurut pengakuan Deri Pramana sebenarnya ia menyerahkan diri, namun masih takut.
"Proses selanjutnya akan dilakukan penyelidikan oleh Pom Dam II/Sriwijaya," jelasnya.
Prada DP Mengaku Sempat Berhubungan Badan dengan Vera
Menurut pengakuan Prada Deri Pramana seperti disampaikan Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan, tersangka membunuh korban lantaran dipaksa untuk menikahi korban.
Karena itulah terjadi percekcokan lantaran mereka telah mempunyai hubungan asmara sejak SMA.
"Ada yang bersangkutan sempat mengaku hamil, tapi kita belum mendapat bukti-bukti yang jelas bahwa korban hamil," ujarnya saat diwawancarai seusai konferensi pers penangkapan terduga pelaku Deri Pramana, di markas Pom Dam II/Sriwijaya Jumat (14/6/2019).
• Orang Tua Prada DP Tersiksa Berat, Ibu Prada DP Sampai Depresi Selama Prada DP Belum Tertangkap
• Ancaman Hukuman Prada DP Terduga Pelaku Pembunuhan Vera Oktaria, Komdanpom Ungkap Sanksi Tambahan
• Keluarga Vera Oktaria Tepis Pernyataan Prada DP Terkait Minta Dinikahkan, Begini Fakta Sebenarnya
• Video: Terungkap Ternyata Permasalahan Ini yang Membuat Prada DP Nekat Membunuh Korban Vera Oktaria
Bahkan, menurut pengakuan Deri, mereka sempat melakukan hubungan badan sebelum kejadian itu.
Hanya saja, hal tersebut baru sebatas pengakuan tersangka saat diinterograsi.
"Itu yang perlu diketahui. Kita kan harus ada bukti otentik apakah almarhum itu hamil. Sehingga kejadian itu sampai terjadinya pembunuhan yang dilakukan terduga oknum bisa terjadi," tegasnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan adanya bekas persetubuhan yang ada di jasad korban.
"Sementara dari hasil pemeriksaan maupun hasil visum, kita tidak menemukan yang bersangkutan berhubungan badan sebelum pembunuhan," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (14/6/2019).
Bahkan hasil penyelidikan dari keterangan saksi, korban justru meminta untuk meminta putus dari tersangka.
Hal itu terungkap dari keterangan rekan kerjanya di hari terakhir korban bekerja, beberapa kali telpon korban yang masuk tidak diangkat.
• Video: Penangkapan Prada DP, Terungkap Pelarian Selama Buron Lakukan Ini, Mau Nyerah tapi Takut
• Terungkap Ternyata Permasalahan Ini yang Membuat Prada DP Nekat Membunuh Korban Vera Oktaria
"Sehingga dia minta bantuan teman kerja korban untuk menjawab telfon tersebut berdadarkan hasil visum dan keterangan saksi, indikasi persetebuan tidak ada. Dari hasil visum juga tidak hamil," ungkapnya.
Saat ini, pihaknya segera melimpahkan berkas penyidikan kepada Pom Dam II/Sriwijaya. Sebab, tersangka saat ini masih berstatus anggota TNI.
"Kalau sudah ditangkap akan kita limpahkan berkasnys. Kemudian hasil visum, termasuk hasil sidik jari," jelasnya.
Prada DP Perankan 47 Adegan Kasus Pembunuhan Terhadap Korban Vera Oktaria
Update terbaru kasus pembunuhan atas pelaku Prada DP, kini mulai menujukan perkembangannya. Bahkan Prada DP telah menjalani adegan rekontruski di penginapan Sahabat Mulia tempat tersangka Prada DP menghabisi nyawa Vera Oktaria yang tak lain kekasih hatinya sendiri.
Pantauan Sripoku.com, Rabu (3/7/2019) suasana sepi di Mako Pomdam II Sriwijaya berubah menjadi ramai ketika para awak media melihat Kolonel CPM Donald Siagian pulang dari TKP kasus pembunuhan Prada DP terhadap Vera Oktaria.
Dengan ekspresi yang terlihat letih ia mencoba memberikan hasil gelar rekontruksi kemarin. Yang ternyata berbeda dengan fakta di lapangan.
"Tadi telah kami lakukan gelar rekontruksi atas kasus Prada DP, dimana kami melihat ada 47 adegan yang diperankannya sendiri. Kami juga membandingkan dengan hasil penyelidikan yang pertama dan ternyata sedikit berbeda yaitu pada saat petugas hotelnya lupa melihat Prada DP membawa koper atau tidak,"ujarnya
Ia menambahkan Prada DP ini memang memiliki emosi yang tinggi dan itu terbukti pada saat adegan Ia cekcok dengan Vera.
Dimana pada saat itu Vera mereka meminta dinikahkan. Mendenger pernyataan Prada DP naik pitam dan membekapnya. Ia mengira dengan melakukan itu tak membuat nyawa kekasihnya melayang.
Dari hasil rekontruksi tersebut Kolonel CPM Donald Siagian mengatakan tak ditemukan bahwa Vera Oktaria itu hamil.
Rencana penyidik Pomdam II Sriwijaya akan segera melengkapi berkas penyidikan yang nantinya akan dilimpahkan ke Oditurat Militer.
Karena mereka (Penyidik Pomdam II/Sriwijaya) masih terus melengkapi berkas penyidkan sebelum dilimpahkan. Karena, masih ada beberapa pertanyaan lagi yang masih belum ditanyakan kepada saksi ahli yang memeriksa jenazah korban Vera Oktaria.
Bila pemeriksaan saksi ahli yang memeriksa jenazah korban Vera Oktaria sudah selesai, maka berkas akan segera dilimpahkan ke Oditurat Militer.
Satu Bulan Berlalu Sejak Penangkapan, Keluarga Vera Oktaria Belum Diperbolehkan Melihat Prada DP
Prada DP menjadi buronan sejak (10/5/2019) lalu, usai membunuh mantan kekasihnya sendiri Vera Oktaria.
Tepat satu bulan yang lalu penangkapan Prada DP, pihak keluarga Vera belum ada yang di perbolehkan melihat tersangka.

"Sudah sebulan waktu berlalu dari penangkapan Prada DP, tetapi kami belum diperbolehkan melihat tersangka secara langsung," ucap Suhartini Ibunda Vera saat ditemui di rumahnya, Jum'at (12/7/2019).
Perasaan tidak terima atas sepeninggalan korban yang merupakan anak perempuan satu-satunya ini masih terus dirasakan Suhartini.
"Walaupun waktu terus berjalan setiap harinya tapi perasaan kehilangan itu masih terus saya rasakan," ujarnya.

• Video: Lima Calon Rektor Unsri Sampaikan Visi dan Misi, Berikut Isi Paparan yang Disampaikan
• Video: Kapolda Sumsel, Kejahatan Transnasional Juga Jadi Fokus untuk Dituntaskan dalam Waktu Singkat
• Video: dr Sri Fitriyanti Askolani, Bayi Dalam Kandungan Harus Diperhatikan
Keinginan terbesarnya sekarang hanyalah tersangka yang tega menghabisi nyawa anaknya segera di jatuhi hukuman setimpal.
"Walaupun kami belum diberitahukan kapan akan digelar sidang, semoga dalam waktu dekat akan digelar persidangan," jelasnya.
Keluarga telah siap menghadiri jalannya persidangan dan mendengarkan putusan hukuman bagi tersangka.
"Kalau sidang saya bakal datang mau melihat langsung wajah korban, dan menunggu putusan hukum yang setimpal buat tersangka," ungkapnya.