ONE Championship

Harapan Atlet ONE Championship Indonesia untuk Anak Bangsa

Dua orang atlet seni bela diri campuran atau mixed martial arts (MMA), yang tergabung bersama ONE Championship di Indonesia turut

Editor: Adrian Yunus
ONE CHAMPIONSHIP
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Eko Roni Saputra (kanan), melawan atlet Singapura, Niko Soe, dalam laga ONE: Roots of Honor di Manila, Filipina, Jumat (12/4/2019). 

SRIPOKU.COM - Bangsa Indonesia memperingati Hari Anak Nasional setiap tanggal 23 Juli, sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 yang dikeluarkan pada tanggal 19 Juli di tahun yang sama.

Jika dibandingkan dengan peringatan Hari Anak Internasional, yang bertujuan menghormati hak-hak anak di seluruh dunia, Indonesia lebih menitik beratkan pada kesejahteraan anak dan keluarga.

Dalam peringatan tahun ini, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengingatkan para orang tua di Indonesia untuk memperhatikan pola asuh anak, mulai dari balita serta remaja yang membutuhkan perlakuan berbeda.

Jelang Tarung di ONE Championship, Anthony Engelen Minta Dukungan Indonesia

Tampil di ONE Championship dalam Usia 37 Tahun, Atlet Indonesia Sampaikan Pesan

ONE Championship Jalin Kemitraan dengan Telkomsel Sebagai Mitra Konten Video Digital MAXstream

Dua orang atlet seni bela diri campuran atau mixed martial arts (MMA), yang tergabung bersama ONE Championship di Indonesia turut angkat bicara tentang kenangan masa kecil dan harapan mereka bagi anak-anak bangsa.

Rudy "The Golden Boy" Agustian, yang bertanding dalam divisi flyweight, mengatakan bahwa sebagai seorang ayah, ia memiliki kesan tersendiri akan masa kecilnya yang ingin ia bagi bersama putrinya nanti.

Sebagai contoh adalah permainan masa kecil, yang saat ini sudah banyak berubah karena kemajuan teknologi.

"Saya dulu bisa memainkan banyak permainan, mulai dari monopoli, galaksin, petak benteng, petak jongkok, dan petak umpet," kata Rudy Agustian seperti dikutip BolaSport.com dari ONE Championship.

Seluruh permainan itu dilakukan bersama teman-teman sebaya, saat teknologi telepon genggam masih jauh dari kenyataan.

Kegemaran Rudy menonton film pun memicu khayalannya, di mana ia ingin menjadi pahlawan super semasa kecil.

"Saya sebenarnya bercita-cita ingin jadi superhero, pahlawan super, maupun jadi detektif seperti di berbagai film action," ujar Rudy Agustian.

Walaupun tidak menjadi apa yang diinginkannya, Rudy akhirnya menjadi salah satu pahlawan Indonesia dalam dunia bela diri campuran, di mana ia tampil di atas panggung dunia untuk membela negaranya dan meraih puncak kemenangan.

Hal ini pun menjadi harapannya, agar anak-anak Indonesia lainnya memiliki kemauan untuk mengejar cita-cita mereka.

"Harapan saya sederhana saja, agar semua anak Indonesia bisa meraih impian dan cita-cita sesuai keinginan serta kemauan mereka," ucap atlet yang bernaung di Golden Boy Muay Thai Camp di Tangerang, Banten ini.

Lain halnya dengan Eko Roni Saputra, atlet divisi strawweight yang juga memiliki seorang putra yang kini tinggal bersama dirinya dan istri di Singapura.

Pria yang berlatih bersama salah satu sasana MMA terbaik dunia, Evolve, ini mengatakan bahwa masa kecilnya dipenuhi dengan aktifitas fisik, seperti permainan yang membutuhkan kemampuan atletis dan fokus yang sempurna.

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Tags
UFC
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved