Jangan Panik Saat Digigit Ular Berbisa, Begini Cara Yang Harus Dilakukan Agar Racun Tak Menyebar

Umumnya, tindakan pertama dilakukan dengan mengikat daerah disekitar area gigitan ular. Tujuannya adalah untuk menghentikan pergerakan bisa ular

Editor: ewis herwis
ISTIMEWA
Ilustrasi 

Tri mencontohkan, kesalahan penangan pertama terjadi pada Ananda Yue Riastanto (8) yang digigit ular weling (Bungarus candidus) pada 5 Januari 2017 lalu.

3 Bahaya Mengintai Saat Meletakkan Sayuran Dalam Kantong Plastik

Inilah 4 Cara Paling Efektif Berhenti Minum Kafein

WhatsApp Bisa Memantau Keberadaan Seseorang Menjadi Lebih Mudah, Begini Caranya

Anak asal Peduhukan Dhisil, Desa Salamrejo, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta itu diberikan pertolongan pertama dengan mengikat bagian yang tergigit.

Beruntung, dengan jenis bisa neurotoksin, Ananda masih selamat dari kematian meskipun mengalami enselofati yang berakibat pada kelumpuhan dan ketidakmampuan bicara.

“Neurotoksin memang berakibat lebih fatal karena bisa menimbulkan kelumpuhan otot pernafasan yang berakibat kematian. Kalau hemotoksin kan racunnya menyerang, membuat pendarahan, jadi matinya itu lama. Kalau neurotoksin matinya cepat,” ucap Tri.

Perbedaan bisa ular
Perbedaan bisa ular (IST)

Dia menuturkan, saat seseorang dengan luka gigitan ular, tenaga medis harus dapat mengatur jalannya pernafasan.

Pasien harus segera dibawa ke inkubasi, dipasang fentilator dan dibantu dengan pernapasan buatan.

Jika terjadi gagal jatung, tenaga medis dapat melakukan pijat jantung. (Lutfy Mairizal Putra)

Digigit Ular Berbisa Jangan Diikat, Lakukan Langkah Ini Agar Racun Tak Menyebar

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved