Breaking News

11 Macam Puasa dalam Islam, Mulai Wajib, Senin Kamis dan Puasa Nabi Daud, Ini Niat dan Tata Caranya

11 Macam Puasa dalam Islam, Mulai Wajib, Senin Kamis dan Puasa Nabi Daud, Ini Niat dan Tata Caranya

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
11 Macam Puasa dalam Islam, Mulai Wajib, Senin Kamis dan Puasa Nabi Daud, Ini Niat dan Tata Caranya 

11 Macam Puasa dalam Islam, Mulai Wajib, Senin Kamis dan Puasa Nabi Daud Berikut Niat Tata Caranya

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Puasa merupakan ibadah yang mulia dalam Islam, selain amal juga bermafaat bagi kesehatan, tercatat ada 11 macam puasa dalam Islam, mulai dari yang wajib, puasa Senin Kamis hingga puasa Nabi Dawud.

11 Macam Puasa dalam agama Islam memang perlu dibahas secara teliti, mana yang wajib, sunnah dan dilaksanan. Sebelumnya mari kita lihat dulu makna puasa (Ṣaum) artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai terbit fajar terbenam matahari.

Puasa bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.

Hal ini jelas ada Perintah dalam Al-Quran:

Perintah berpuasa dari Allah terdapat dalam Al-Quran di surat Al-Baqarah ayat 183.

يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون(183)
“ Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa.”

Maka itu berikut 11 macam puasa dalam Islam yang diurutkan berdasarkan yang wajib hukumnya hingga pentingnya puasa itu dilaksanakan:

1. Puasa Ramadhan:

Puasa Ramadhan adalah puasa yang hukumnya fadhu ain atau wajib dilaksanakan oleh semua umat Muslim tanpa terkecuali.

puasa Ramadan adalah puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan yang mana hukumnya wajib bagi setiap umat Muslim yang sudah baligh dan memenuhi syarat. Perihal wajibnya umat Muslim untuk berpuasa di bulan ini sendiri, diterangkan melalui firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.

Bacaan niat puasa

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'aala.

Terjemahannya, "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

2. Puasa Nazar

Puasa Nazar atau Nadzar menjadi wajib karena kita sudah berjanji dan mesti dilaksanakan.

Sebab, jenis puasa nazar adalah puasa yang harus dilakukan karena adanya sebuah janji, nadzar secara bahasa adalah janji. Sehingga puasa yang dinadzarkan hukumnya wajib karena orang yang sudah bernadzar adalah orang yang sudah berjanji, maka janji wajib untuk ditepati.

Berikut Niatnya dan Bacaannya

Niat Puasa Nazar:
Tidak ada lafal khusus yang disampaikan oleh Rasulullah saw yang berkaitan dengan puasa nazar ini. Tetapi  niat puasa nazar dilakukan dengan niat untuk memenuhi janji atau ikrar puasa yang dijanjikan sebelumnya. Pada umumnya bacaan niat puasa nazar adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ النَّذَرِ لِلَّهِ تَعَالىَ

Latinnya :
Nawaitu shauman nadzari lillaahi ta'aalaa

Artinya :
Aku niat puasa nazar alasannya yaitu Tuhan Ta'ala.

Kesimpulan Puasa Nazar adalah wajib, karena puasa nazar biasanya selalu dilakukan jika seseorang sudah sukses pada tujuan atau cita-cita nya. Dengan catatan, sebelum itu terjadi dan menjadi kenyataan dalam hidupnya puasa nazar harus berurutan. Selanjutnya puasa nazar dilakukan sebagai tanda syukur atas nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadanya.

3. Puasa Kafarat atau kifarat

Puasa ini menjadi wajib, sebab puasa Kafarat atau kifarat adalah ibadah puasa yang dilakukan untuk menggantikan dam atau denda atas pelanggaran yang hukumnya wajib.

Puasa ini dikerjakan karena adanya perbuatan dosa, sehingga bertujuan untuk menghapus dosa yang telah dilakukan tersebut.

Puasa kafarat sendiri dibagi, puasa kafarat karena melanggar sumpah atas nama Allah, puasa kafarat dalam melakukan ibadah haji, puasa kafarat karena berjima’ atau berhubungan badan suami istri di bulan ramadhan, membunuh tanpa sengaja, membunuh binatang saat sedang ihram.

Niat Puasa Kafarat atau kifarat

Niat Puasa Kifarat adalah:

نوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ لِكَفَارَةِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Artinya:
“Saya niat puasa esok untuk melaksanakan kifarat (dalam hati menyebut puasa kifaratnya ) fardu karena Allah ta’ala.

Puasa di atas merupakan puasa wajib hukumnya dan apabila tak dilaksanakan akan berdosa.

Puasa-Puasa Sunnah:

4. Puasa Arafah

Ibadah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.

Niatnya:

Berikut ini lafal niat puasa Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

5. Puasa Senin-Kamis

Seperti namanya, yakni puasa Senin dan Kamis maka puasa ini adalah ibadah puasa yang dilakukan khusus pada hari Senin dan Kamis. Diketahui, Rasulullah SAW telah memerintah umatnya untuk senantiasa berpuasa di dua hari ini, sebab Senin adalah hari kelahiran Rasulullah sedangkan hari Kamsis adalah hari pertama kali Al-Quran diturunkan. Dan pada hari Senin serta Kamis juga, amal perbuatan manusia diperiksa, sehingga beliau menginginkan ketika sedang diperiksa, beliau dalam keadaan berpuasa.

Niat:

Bacaan Niat Puasa Senin
Berikut bacaan niat puasa hari senin beserta tulisan latin dan artinya.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Tulisan latin : NAWAITU SHOUMA YAUMAL ITSNAINI SUNNATAL LILLAAHI TA’AALA

Artinya: Saya berniat puasa sunnah hari senin karena Allah Ta’ala

Bacaan Niat Puasa Kamis
Berikut bacaan niat puasa hari kamis beserta tulisan latin dan artinya.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Tulisan latin : NAWAITU SHOUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAL LILLAAHI TA’AALA

Artinya: Saya berniat puasa sunnah hari kamis karena Allah Ta’ala

6. Puasa Tasu’a

Puasa sunnah yang dikerjakan setiap pada tanggal 9 Muharam. Puasa ini dilakukan untuk mengiringi puasa yang dilakukan pada keesokan harinya yaitu di tanggal 10 Muharram, atau biasa disebut puasa Asyura.

Niatnya:

Berikut lafal niat puasa tasu'a yang bisa ditunaikan Rabu besok:

نَوَيْتُ صَوْم تَاسُعَاء سُنَّة لله تَعَالى

7. Puasa Asyura

Adalah puasa sunnah yang dilakukan pada keesokan hari setelah melakukan puasa sunnah Tasu’a, atau dengan kata lain puasa Asyura ini adalah ibadah puasa yang dijalankan di tanggal 10 Muharam.

Niat

Berikut ini contoh lafal niat puasa sunah Asyura sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

8. Puasa Syawal

Merupakan Puasa enam hari pada bulan Syawal atau setelah selesai bulan Ramadan. Puasa syawal disebutkan bisa dilakukan secara berurutan dimulai dari hari kedua syawal atau dilakukan secara tidak berurutan. Soal puasa syawal ini, Rasulullah SAW sendiri bersabda yang artinya: “Keutamaan puasa ramadhan yang diiringi dengan puasa syawal ialah seperti orang yang berpuasa selama setahun (HR. Muslim).

Niatnya:

Berikut ini lafal niat puasa Syawal.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

9.Puasa Daud

Puasa nabi daud atau biasa dikenal dengan puasa selang-seling, satu hari ini berpuasa lalu keesokannya harinya tidak berpuasa. Sehari puasa, sehari berbuka ( tidak puasa). Mengenai puasa Daud ini, dari Abdullah bin Amru radhialahu ‘anhu, Rasulullah SAW diketahui pernah bersabda;

“Maka berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah (yang dinamakan) puasa Daud ‘alaihissalam dan ini adalah puasa yang paling afdhal. Lalu aku berkata, sesungguhnya aku mampu untuk puasa lebih dari itu, maka Nabi SAW berkata: “Tidak ada puasa yang lebih afdhal dari itu, ” (HR. Bukhari: 1840)

Niat:

lafadz niat puasa Daud adalah sebagai berikut;

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma dawuda sunnatan lillahi ta’ala.

“Saya berniat melakukan puasa Dawud sunah karena Allah Ta’ala.”

10. 3 Hari pada pertengahan bulan

Puasa ini dikenal dengan sebutan puasa Ayyamul Bidh, dilakukan di tiga hari setiap pertengahan bulan, yaitu tanggal 13, 14, dan 15. Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad, an-Nasai, dan at-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

“Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah),"

11. Puasa Sya’ban (Nisfu Sya’ban)
Tidak hanya bulan Ramadhan yang mempunyai keistimewaan, bulan Sya’ban juga memiliki keistimewaan tersendiri. Pada bulan Sya’ban dianjurkan agar umat Islam mencari pahala sebanyak-banyaknya.

Salah satunya adalah dengan melakukan puasa pada awal pertengahan bulan Sya’ban sebanyak-banyaknya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved