Berita Nasional

Arti Logo Baru Gojek Simbol Evolusi, Dalam 3 Tahun Mitra Gojek Capai 2 Juta Pengemudi

Arti Logo Baru Gojek Simbol Evolusi, Dalam 3 Tahun Mitra Gojek Capai 2 Juta Pengemudi, Jadi Platform Teknologi On-Demand Terdepan di Asia Tenggara

Editor: adi kurniawan
Gojek
Arti Logo Baru Gojek Simbol Evolusi, Dalam 3 Tahun Mitra Gojek Capai 2 Juta Pengemudi 

Arti Logo Baru Gojek Simbol Evolusi, Dalam 3 Tahun Mitra Gojek Capai 2 Juta Pengemudi

SRIPOKU.COM - Gojek memperkokoh posisi sebagai platform teknologi terdepan di Asia Tenggara kebanggaan anak bangsa melalui pergantian logo (rebranding) yang diumumkan hari ini di Jakarta.

Perubahan logo baru gojek ini merupakan tonggak sejarah baru yang menandai evolusi Gojek dari layanan ride-hailing, menjadi sebuah ekosistem terintegrasi yang menggerakkan orang, barang, dan uang.

Founder dan CEO Gojek Grup Nadiem Makarim, mengatakan, logo baru lambangkan kekuatan ekosistem Gojek sekaligus apresiasi kepada pengguna dan mitra.

“Kehadiran logo baru Gojek ini diilhami oleh perjalanan Gojek yang telah berhasil menjadi platform teknologi terdepan di Asia Tenggara. Logo baru Gojek melambangkan alasan utama hadirnya Gojek, yaitu memecahkan masalah melalui
teknologi.”

“Logo baru Gojek melambangkan satu tombol untuk semua. Di lain pihak, lingkaran di logo baru ini mewakili ekosistem Gojek yang semakin solid memberikan manfaat untuk semua.

"Logo baru Gojek ini mewakili semangat kami untuk selalu menawarkan cara pintar dalam mengatasi tantangan
yang dihadapi para pengguna untuk hidup yang lebih mudah bagi konsumen, untuk akses pendapatan tambahan yang lebih luas bagi mitra, untuk peluang pertumbuhan bisnis yang pesat bagi para merchant , dan masih banyak lagi. Dengan Gojek #PastiAdaJalan, itu intinya,” kata Nadiem.

Selain itu, logo baru Gojek ini tetap menempatkan mitra di posisi istimewa.

Sebagai contoh, jika diperhatikan, logo baru Gojek ini menyerupai ikon driver yang terdapat di fitur layanan GoRide di aplikasi Gojek.

“Kami bangga dengan para mitra Gojek yang mampu berkembang bersama kemajuan teknologi, sehingga mereka bisa diandalkan oleh semua lapisan masyarakat kapan pun, dimana pun. Mereka berperan aktif dalam menggerakan pertumbuhan ekonomi digital dengan membantu mempermudah hidup jutaan masyarakat setiap hari,” lanjut Nadiem.

Dengan logo baru, Gojek akan terus berinovasi menghadirkan berbagai cara pintar mengatasi
tantangan yang dihadapi dan terus memberikan dampak sosial dan ekonomi nyata bagi masyarakat sekaligus membangun posisi Indonesia sebagai hub teknologi di Asia Tenggara.

Hal senada juga dikatakan, Co-Founder Gojek Kevin Aluwi, dalam acara konferensi pers hari ini, pencapaian Gojek sejak aplikasi diluncurkan lima tahun lalu merupakan bukti kepercayaan mitra, konsumen, partner bisnis, dan investor terhadap visi dan model bisnis yang kami kembangkan. Pihaknya tidak mungkin ada di sini tanpa dukungan jutaan mitra kami beserta keluarga mereka, sekaligus ratusan juta konsumen kami yang telah mempercayakan berbagai kebutuhan (transaksi) sehari-hari kepada layanan di platform Gojek.

“Pertumbuhan Gojek sangatlah pesat sejak aplikasi kami diluncurkan. Dari Juni 2016 hingga
Juni 2019, jumlah transaksi yang diproses dalam platform kami melesat hingga 1.100%, atau 12
kali lipat."

"Pertumbuhan signifikan ini didorong oleh peningkatan permintaan konsumen akan layanan terintegrasi dari Gojek,” kata Kevin.

Gojek yang dimulai dengan 20 mitra pengemudi, kini telah bermitra dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi, 400 ribu mitra merchant dan 60 ribu penyedia jasa di Asia Tenggara.

Gojek, tambah Kevin, telah berevolusi dari sebuah call center menjadi sebuah ekosistem teknologi yang menawarkan cara pintar untuk mengurangi tantangan yang masyarakat hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami memanfaatkan teknologi, data dan pemahaman kami mengenai pasar tempat kami beroperasi untuk menghadirkan inovasi dan kesempatan bagi semua pihak di dalam ekosistem kami supaya bisa hidup lebih baik."

"Kami mengoptimalisasi produk dan layanan, serta mempersonalisasi produk sesuai dengan preferensi tiap konsumen."

"Saat ini di ekosistem kami sudah terdapat tiga aplikasi super yang saling berkaitan untuk
membantu konsumen, mitra dan merchant ,” ungkap Kevin.

Di sisi aplikasi konsumen, yang awalnya hanya menyediakan 3 layanan, kini telah berevolusi
menjadi 22 layanan on-demand untuk berbagai kebutuhan.

Bahkan, aplikasi Gojek juga menjadi
platform sosial saat memperkenalkan fitur chat antar pengguna bulan April lalu.

Selain itu, konsumen Gojek dapat dengan mudah memberikan tips secara cashless melalui fitur tipping.

Tercatat total tip yang diberikan melalui aplikasi Gojek hingga saat ini mencapai Rp 285 miliar.

Di sisi aplikasi mitra, teknologi Gojek juga berevolusi dari aplikasi mencari order menjadi aplikasi yang tidak hanya mempermudah mitra mendapat dan menjalankan order, tetapi juga membukakan akses pada berbagai produk finansial serta fitur keselamatan dan keamanan.

Sementara itu di sisi mitra merchant , platform Gojek telah berevolusi menjadi sebuah aset
digital untuk ekspansi bisnis dan naik kelas.

"Teknologi yang kami tawarkan kepada merchant dari hulu ke hilir. Kami menawarkan kemudahan perluasan pasar melalui GoFood, kemudahan pembayaran, inventori, point of sale hingga kemudahan membuat promo sendiri,” kata Kevin.

“Sebagai sebuah platform dengan lebih dari dua puluh layanan on-demand , jutaan mitra driver
dan merchant, serta puluhan juta konsumen, banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan
untuk menyeimbangkan kebutuhan para mitra maupun konsumen."

"Guna memastikan kami tetap memberikan pengalaman yang terbaik, Gojek terus memanfaatkan teknologi terkini termasuk teknologi machine learning dan artificial intelligence untuk membangun sistem alokasi pintar. Dengan sistem alokasi yang canggih dan pintar ini, terjadi peningkatan signifikan di sisi
pengalaman driver dan juga konsumen, mulai dari penurunan tingkat pembatalan hingga utilisasi, serta peningkatan dispatch time.

Hal senada juga dikatakan Presiden Gojek Grup Andre Soelistyo, dalam kesempatan yang sama menyatakan keandalan teknologi dan model bisnis ekosistem yang dikembangkan Gojek membuat aplikasi kebanggaan merah putih ini terus memimpin di Indonesia - pasar terbesar di Asia Tenggara.

“Kami memulai layanan dengan ride-hailing tapi hanya dalam waktu singkat kami telah berevolusi menjadi yang terdepan di layanan transportasi, pesan-antar makanan, pembayaran digital, logistik, serta layanan merchant ,” kata Andre.

Data yang dilansir Nikkei, media Jepang, menyebutkan jumlah pengguna aktif bulanan Gojek di Indonesia paling banyak dibandingkan dengan aplikasi on-demand lainnya.

Data yang sama juga menyebutkan bahwa jumlah pengguna aktif bulanan Gojek di Indonesia setara dengan jumlah pengguna aktif bulanan aplikasi ride-sharing terbesar dunia di Amerika.

Data ini juga diperkuat dengan hasil survei terbaru dari Alvara Research Center yang mengatakan bahwa layanan Gojek yaitu transportasi, pesan-antar makanan, dan pembayaran digital menjadi pilihan
milenial nusantara.

“Tidak hanya di Indonesia, di negara-negara lain tempat kami berekspansi, Gojek mendapatkan
sambutan hangat. Keputusan kami menggabungkan teknologi Gojek dan pengetahuan mendalam tim lokal terbukti sukses. Di Vietnam, Thailand, dan Singapura kehadiran kami ditunggu-tunggu oleh konsumen dan mitra driver karena bisa memberikan pilihan,” kata Andre.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved