Berita Palembang
Mengintip Mewah Wisma RSMH Palembang, Khusus Keluarga Pasien Mulai Rp 100 Ribu per Malam
RSMH Palembang memiliki rumah singgah atau yang dinamakan Wisma RSMH yang ditunjukan untuk keluarga pasien yang berasal dari luar Palembang.
SRIPOKU.COM.PALEMBANG-- Sejak tahun lalu, RSMH Palembang memiliki rumah singgah atau yang dinamakan Wisma RSMH yang ditunjukan untuk keluarga pasien yang berasal dari luar Palembang.
Keberadaan rumah singgah RSMH ini sangat dibutuhkan oleh keluarga pasien.
Dengan adanya rumah singgah, keluarga pasien yang rumahnya jauh atau luar dari kota Palembang bisa menginap sembari menunggu perawatan keluarganya yang sakit.
Gedung berlantai tiga ini berdiri megah dan kokoh di atas yang berada di sekitaran RSMH Palembang.
Wisma ini juga dilengkapi lobi, ruang receptionist, laundry dan petugas kebersihan.
Ketua Tim pengelola wisma RSMH Palembang , Sudarto kepada Tribunsumsel.com mengatakan rumah singgah atau wisma RSMH ini ada sebanyak 37 kamar.

• Lama Menghilang tak Terlihat Lagi di TV, Ternyata Artis Ini Sudah Meninggal Dikubur Bersama Bayinya
• Asal Usul Seragam Sekolah hingga Makna Masing-masing Tingkatannya dari SD, SMP sampai SMA
Katanya,fasilitas yang cukup lengkap mulai dari kamar mandi ada disetiap kamar, ac, kipas angin, kamar tidur, lemari, kursi makan yang sangat memanjakan penghuninya.
"Wisma kita ini layaknya seperti hotel dengan harga yang sangat terjangkau yakni hanya Rp 100 ribu permalam untuk kelas ekonomi menggunakan kipas angin," jelas dia, Jumat (19/7/2019).
Untuk kelas bisnis yakni dipatok dengan harga Rp 150 ribu dengan fasilitas AC, kamar tidur, kamar mandi, meja, lemari dan lain sebagainya.
"Sejak diresmikan pada Mei tahun 2018 lalu, keberadaan wisma ini sangat membantu keluarga pasien terutama bagi keluarga pasien yang datang dari luar kota Palembang," ungkap dia.
Seperti kebanyakan keluarga pasien dari Lampung, Jambi, Bengkulu yang melakukan perawatan disini.
Sudarto mengakui keberadaan wisma ini masih sangat kurang karena masih banyak keluarga pasien yang tak bisa menempati ini karena keterbatasan ruangan.
"Kalau kurang ya masih sangat karena animo keluarga pasien yang berobat membutuhkan rumah singgah," jelasnya.
Sebelumnya, rumah singgah ini ada di dekat IGD namun karena kondisinya tak layak sehingga dibangun yang lebih bagus.
Ia juga tak menampik jika masih ada saja keluarga pasien yang menempati ruang-ruang tunggu dijadikan tempat beristirahat.