JANGAN PERCAYA Dengan 5 Mitos Tentang Dehidrasi Tubuh Ini, Tak Hanya Mencakup Air

Hanya saja, kita perlu memilah-milah informasi agar tak salah kaprah dalam memenuhi apa yang dibutuhkan untuk kesehatan kita.

Editor: ewis herwis
ISTIMEWA
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM-- Ada banyak mitos mengenai hidrasi tubuh yang justru membingungkan.

Untuk menghidrasi tubuh, sebenarnya bukan hanya sekadarvminum air.

Hidrasi juga mencakup tentang natrium, kalium, keringat, dan urine yang kita keluarkan.

Jadi, ini semua bukan hanya ditentukan oleh apa yang kita minum.

Apa yang kita makan juga turut menentukan.

Namun, kita tak perlu khawatir.

Dikira Baik, 5 Hal Yang Sering Kita Lakukan Pada Rambut Ini Justru Berbahaya

Sean Longstaff Buka Peluang Hengkang ke Manchester United, Ini Jawaban

Menguap Tak Hanya Karena Kelelahan Dan Ngantuk, Bisa Jadi Disebabkan Beberapa Penyakit Ini

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh bukan hal yang mudah.

Hanya saja, kita perlu memilah-milah informasi agar tak salah kaprah dalam memenuhi apa yang dibutuhkan untuk kesehatan kita.

Berikut lima mitos seputar hidrasi tubuh yang tak perlu kita percaya:

1. Hidrasi tubuh bisa dicukupi dengan minum air

Keseimbangan hidrasi tergantung pada seberapa banyak kita berkeringat, pola makan, suhu, dan bahkan kelembaban.

"Pola makan yang sehat menghasilkan sekitar 20 persen asupan cairan, kata Kim Schwabenbauer, pelatih USA Triathlon.

Untuk mencukupi cairan tubuh, konsumsilah semangka, jeruk bali merah, mentimun, brokoli, apel, dan anggur sebagai makanan ringan.

8 Cara Sederhana Memulihkan Gigi Berlubang Dan Mencegah Kerusakan Gigi

5 Fitur WhatsApp Ini Kehadirannya Dinanti Pada 2019

5 Ciri Anak Dengan IQ Tinggi Yang Menunjukkan Kecerdasannya, Salah Satunya Daya Ingat

Kita juga bisa mendapatkan asupan cairan secara alami dengan mengonsumsi buah beri, lemon, kiwi, nanas, atau jeruk.

Studi menunjukkan saat mengonsumsi cairan dengan rasa tertentu, kita akan minum lebih banyak.

2. Sehat tanpa hidrasi yang baik

Dehidrasi ringan pun dapat memengaruhi kinerja fisik dan kognitif, serta kesehatan secara keseluruhan.

Dehidrasi mengurangi jumlah cairan yang beredar dalam aliran darah.

Ini membuat jantung bekerja lebih keras, membatasi kemampuan tubuh untuk mendinginkan dirinya sendiri, dan melelahkan otot-otot secara prematur.

Ingat Kembar Siam Dempet Kepala Yang Berhasil Dipisahkan? Sekarang Sudah 32 Tahun dan Jadi Dokter

Pakai Aplikasi Ini, Memudahkan Transfer File Hingga 100GB, Bisa Edit Video Juga

Trik Khusus Mengeluarkan Ingus Dari Hidung Bayi Dengan Cepat Dan Mudah

Darah kita menjadi lebih kental, lebih tebal, lengket, lebih terkonsentrasi.

Jadi, jangan mengabaikan kebutuhan cairan tubuh.

3. Menghindari makanan asin membuat kita baik-baik saja

Sodium bukanlah senyawa jahat untuk tubuh.

Kita membutuhkan nutrisi untuk bertahan hidup, dan tubuh tidak dapat memroduksinya sendiri.

Elektrolit ini berkontribusi terhadap volume darah, dan akan menjaid masalah besar saat kita memiliki aktivitas fisik yang tinggi.

Terganggu Dengan Iklan Di Halaman Facebook, Begini Cara Menghapusnya

Ngemil Sembari Ngobrol Bisa Jadi Cara Ampuh Mengatasi Stres, Berikut Penjelasannya

Ria Irawan Bagikan Tips Ampuh Terbebas Dari Kanker, Bukan Obat Tapi 3 Rahasia Ini

Memertahankan volume darah normal membantu kulit menghilangkan panas, menyerap nutrisi, dan memberikan oksigen ke otot-otot yang bekerja keras, termasuk jantung.

Sodium adalah mineral yang hilang dengan jumlah terbesar dalam keringat dan urin.

Untuk itu, kita perlu menggantikannya demi hidrasi yang tepat.

Saat berkeringat, kita kehilangan air tubuh.

Hilangnya air dalam tubuh sebesar satu hingga dua persen akan menyebabkan gangguan fungsi aerobik dan penurunan kapasitas kerja fisik.

Sementara itu, air dalam tubuh yang hilang hingga dua persen menyebabkan rasa haus, peningkatan denyut jantung dan emosi.

Air tubuh yang hilang hingga empat persen juga membuat tekanan darah turun, meningkatkan risiko pingsan, keringat yang berhenti dan risiko kepanasan.

Sementara itu, air dalam tubuh yang hilang hingga tujuh persen dapat memperlambat aliran darah dan kerusakan organ.

Bayi Ngences, Jangan Khawatir, Ternyata Memiliki Manfaat Lho

Kanker Payudara, Berikut 5 Makanan Pemicu Timbulnya Penyakit Yang Paling Mematikan Ini

HATI-HATI, Hepatitis B Bisa Menyerang Anak-Anak, Tidak Menampakkan Tanda Sakit, Kenali Gejalanya

4. Pisang bagus untuk mengatasi kram dehidrasi

Ini tidak sepenuhnya benar, karena yang memberikan manfaat tersebut adalah potasium dalam pisang.

Potasium adalah elektrolit yang membantu menumpulkan efek natrium dan, dengan bantuan dari ginjal, mengeluarkan efek natrium dari tubuh.

Natrium dan potasium bekerja secara dengan saling menyeimbangkan demi mencapai hidrasi yang tepat.

"Kebanyakan orang hanya mengonsumsi sekitar setengah dari 2.700 miligram potasium yang direkomendasikan setiap hari," kata Megan Meyer, dari International Food Information Council Foundation.

Ketidakseimbangan ini juga dapat memengaruhi tekanan darah dan kontraksi jantung.

Jadi Makanan Langka dan Mahal Di Jepang, Di Indonesia Ikan Ini Mudah Didapat dan Cukup Murah

Tinggi Serat, Pola Makan Vegan Dapat Mengusir Lemak Perut

Seperti Dialami Tio Pakusadewo, Pecah Pembuluh Darah Bisa Terjadi Di Usia Muda, Karena Faktor Ini

5. Setiap orang butuh delapan gelas air sehari

Ini seperti mengatakan semua orang perlu makan 2.800 kalori sehari.

Padahal, semua itu salah.

Kebutuhan cairan tubuh tergantung pada berat badan, tingkat aktivitas, dan suhu.

Kebutuhan cairan harian dapat berkisar dari sedikitnya 1,8 liter hingga 15,5 liter per hari.

Pada hari-hari ketika kita tidak berolahraga, coba lihat warna air seni kita.

Air seni normal seharusnya berwarna kuning cerah mirip limun.

Urin yang gelap seringkali mencerminkan dehidrasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul:

5 Mitos Seputar Hidrasi Tubuh yang Tak Perlu Kita Percaya

Penulis : Ariska Puspita Anggraini

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved