Miris! Banyak Tak Hadir Saat Rapat Paripurna, Anggota DPRD PALI Dinilai Tak Punya Hati Nurani

Rapat Paripurna DPRD Kab PALI Nyaris batal dan ditunda, dikarenakan banyak dari anggota DPRD Kab Pali yang tidak hadir pada saat rapat tersebut

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Budi Darmawan
SRIPOKU.COM/REIGAN RIANGGA
Suasana rapat Paripurna anggota DPRD Kabupaten PALI yang hanya dihadiri 15 orang sehingga sempat ditunda dan nyaris batal. 

Miris! Banyak Tak Hadir Saat Rapat Paripurna, Anggota DPRD PALI Dinilai tak Punya Hati Nurani

SRIPOKU.COM, PALI -- Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) dalam rangka Pembahasan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan (LPJP) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2018 nyaris batal dan ditunda, Senin (1/7/2019).

Sebab, dari 25 jumlah keseluruhan anggota dewan, hanya 15 orang yang hadir, sehingga sidang sempat diskor dua kali dan dilanjutkan sebelum 3 orang lagi yang hadir terlambat.

Menyikapi tingkah laku para anggota DPRD PALI ini, Tokoh masyarakat sekaligus Presidium Kabupaten PALI, Iskandar Anuar menuturkan, sejak dari terbentuknya Kabupaten PALI mereka (anggota dewan-red) sudah tidak aktif.

"Seharusnya mereka malu, ini otomatis mereka tidak punya hati nurani untuk rakyat," ungkap Iskandar, Senin.

Menurut dia, secara logika Tarif Dinas Luar (TDL) anggota dewan mendapat Rp 5 juta perhari, Rp 7,5 juta untuk wakil ketua dan Rp 10 juta untuk ketua dewan.

Artinya Kabupaten PALI mengeluarkan dana hampir Rp 50 juta perbulan untuk setiap anggota dewan.

Belum lagi, fasilitas seperti pesawat dan hotel Bintang lima yang semuanya ditanggung Bumi Serapat Serasan.

"Sekarang dengan banyaknya uang yang dikeluarkan Kabupaten PALI, sudah berapa Perda yang mereka hasilkan. Seharusnya mereka malu untuk semua itu," tegas Iskandar

Secara pribadi, Iskandar mengaku miris melihat apa yang terjadi dengan anggota DPRD Kabupaten PALI.

"Apalagi sekelas rapat Paripurna mereka tidak hadir. Itu tidak masuk akal," katanya.

Ia mengatakan, para anggota dewan harus membuka mata. Hal ini lantaran, sebagai rakyat bukan tidak menghitung apa saja yang diperbuat dan didapat para anggota dewan.

Menurut dia, sumber daya alam sangat banyak berada di Kabupaten PALI, seperti gas dan batu bara.

"Sekarang apa yang mereka perbuat, rakyat sudah capek dengan kondisi demikian. Kalau mereka masih seperti tidak punya hati Kabupaten PALI sulit untuk maju dan berkembang," katanya.(cr2)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved