Dari 9 Istrinya Hanya Wanita Inilah yang Berhasil Temani Presiden Soekarno Sampai Meninggal Dunia
Dari 9 Istrinya Hanya Wanita Inilah yang Berhasil Temani Presiden Soekarno Sampai Meninggal
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Welly Hadinata
Bung Karno kembali terpikat dengan pesona wanita lain yang bernama Hartini.
Pertemuan pertama Bung Karno dan Hartini terjadi di Candi Prambanan, Jawa Tengah.
Namun, sumber lain menyebutkan jika pada 1952, Hartini berkenalan dengan Soekarno di Salatiga.
Satu tahun kemudian, Hartini dan Soekarno kembali bertemu saat peresmian teater terbuka Ramayana di Candi Prambanan.

• Jauh dari Kenyataan dan Jadi Bahan Senyuman, Terkuak Nama Asli Barbie Kumalasari Kayak Alay
• Libra bawa Angin Segar, Nilai 1 Keping Bitcoin Tembus 11.081 Dollar AS
• Selain Nenek Rohaya dan Slamet Riyadi, 6 Pernikahan Beda Usia Ini Juga Viral, No 3 Beda 17 Tahun!
Pada 7 Juli 1953, akhirnya Soekarno dan Hartini menikah di Istana Cipanas.
Beberapa tahun setelah menikah, tepatnya pada 1964 Hartini pindah ke salah satu paviliun di Istana Bogor.
Hartini Soekarno kemalaudian dikenal sebagai salah satu wanita setia yang selalu menemani Soekarno.
Ia juga tetap mempertahankan status pernikahannya sampai ajal menjemput Soekarno.
Di akhir hayatnya, Bung Karno diketahui terkena penyakit gagal ginjal dan sempat di Wina, Austria.
Dan ternyata, di pangkuan Hartinilah Bung Karno menghembuskan napas terakhirnya di RS Gatot Subroto pada 21 Juni 1970

Dari istri-istri Soekarno lainnya, salah satu yang dikenal karena kecantikannya adalah Ratna Sari Dewi.
Wanita asal Jepang ini lahir di Tokyo, 6 Februari 1940 dengan nama Naoko Nemoto.
Ratna Sari Dewi menikah dengan Soekarno pada tahun 1962.
Saat itu usianya baru menginjak 19 tahun.
Perkenalan antara Ratna Sari Dewi dan Soekarno terjalin ketika Sang Proklamator berada di Hotel Imperial, Tokyo.
Pertemuan itu terjadi saat kehidupan Ratna Sari sedang terpuruk karena beban kehidupan.