Gagah Saat Berseragam TNI, Begini Penampilan Prada DP Pakai Baju Tahanan, Keluarga Tolak Wawancara

Gagah Saat Berseragam TNI, Begini Penampilan Prada DP Pakai Baju Tahanan, Keluarga Tolak Wawancara

Editor: Tresia Silviana
Facebook Deri Pramana
Deri Pramana, pelaku pembunuhan mutilasi Vera Oktaria. 

Gagah Saat Berseragam TNI, Begini Penampilan Prada DP Pakai Baju Tahanan, Keluarga Tolak Wawancara

SRIPOKU.COM - Pihak Den Pom II Sriwijaya dan Kodam II Sriwijaya berhasil menangkap tersangka kasus pembunuhan kasir minimarket, pada Kamis (13/6/2019).

Prada DP membisu saat dihadirkan dalam konfrensi pers atas penangkapan dirinya.

Mengenakan baju kuning tahanan, ia digiring dengan ketat di markas Pom AD di dekat Kantor Walikota Palembang, Jumat (14/6/2019).

Menurut penuturan Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan, tersangka ditangkap tanpa perlawanan di Padepokan Monghiang pimpinan Abuya H. Sar'i.

Ia melarikan diri ke sana, setelah melakukan pembunuhan di Hotel Sahabat Mulia di Jalan Hindoli, Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Musi Banyuasin.

"Pada tanggal 8 sore, yang bersangkutan meninggalkan hotel. Pada tanggal 8 malam itu lanjut yang bersangkutan menuju ke Lampung. Dalam perjalanan itu ia sempat berkomunikasi dengan penumpang di sebelahnya, ingin mendalami ilmu Agama. Dengan orang sebelahnya dijawab ada Pondok Pesantren di Banten, namanya Monghiang," ujarnya saat konfrensi pers di markas Pom AD II/Sriwijaya, Jumat (14/6/2019).

Sesampainya di sana, ia bertemu dengan pimpinan padepokan bernama H. Sar'i.

Dalam hal ini, H. Sar'i tidak tau jika orang yang datang tersebut merupakan Deri Pramana, yang dicari-cari oleh Pom Dam II/Sriwijaya dan Kodam II/Sriwijaya.

"Selanjutnya ia pun diterima. Dari tanggal 10 Mei dia tiba di padepokan itu sampai dengan kemarin, yang bersangkutan mempelajari membaca Al Quran sambil bantu-bantu di sana," ungkapnya.

Sementara, pihak Den Pom II/Sriiwjaya dan Kodam II Sriwijaya terus memburu keberadaan tersangka. Aparat yang mengejar akhirnya berhasil melacak jejak tersangka, yang sempat melakukan beberapa komunikasi dengan bibinya.

"Kita tracking sampai ada beberapa komunikasi dengan bibinya. Ini langkah-langkah petugas Den Intel Kodam II/Sriwijaya dalam mengungkap kasus saudari Vera Oktaria," tegasnya.

Pada saat ditangkap, Kolonen Djohan mengatakan Deri tidak melakukan perlawanan.

Atas perintah panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, Deri pun langsung dibawa pulang ke Markas Kodam Sriwijaya dan tiba di sana pada pukul 04.47 Jumat (14/6/2019).

Deri sendiri sudah menyesali apa yang sudah ia perbuat.

Kolonel Inf Djohan mengatakan, menurut pengakuan Deri Pramana sebenarnya ia menyerahkan diri, namun masih takut.

"Proses selanjutnya akan dilakukan penyelidikan oleh Pom Dam II/Sriwijaya," jelasnya.

Berikut foto-foto Prada DP saat gelar perkara di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang.

Tersangka Prada DP pelaku mutilasi Vera yang tertunduk lesu saat digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang,  Jumat (14/6/2019).
Tersangka Prada DP pelaku mutilasi Vera yang tertunduk lesu saat digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang, Jumat (14/6/2019). (SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT)
Tersangka Prada DP pelaku mutilasi Vera yang tertunduk lesu saat digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang,  Jumat (14/6/2019).
Tersangka Prada DP pelaku mutilasi Vera yang tertunduk lesu saat digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang, Jumat (14/6/2019). (SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT)
Terrsangka Prada DP pelaku mutilasi vera yang tertunsuk lesu digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang,  Jumat (14/6/2019).
Terrsangka Prada DP pelaku mutilasi vera yang tertunsuk lesu digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang, Jumat (14/6/2019). (SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT)
Tersangka Prada DP pelaku mutilasi Vera yang tertunduk lesu saat digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang,  Jumat (14/6/2019).
Tersangka Prada DP pelaku mutilasi Vera yang tertunduk lesu saat digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang, Jumat (14/6/2019). (SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT)
Kapendam II Sriwijaya, Kol Inf Djohan Darmawan didampingi Danpomdam Kol CPM Donald Siagian dan Asintel Kasdam II Srwijaya Kol Inf Safta F, gelar jumpa pers kronolgis tertangkapnya tersangka Prada DP pelaku mutilasi vera di Markas Danpomdam II Sriwijaya
Kapendam II Sriwijaya, Kol Inf Djohan Darmawan didampingi Danpomdam Kol CPM Donald Siagian dan Asintel Kasdam II Srwijaya Kol Inf Safta F, gelar jumpa pers kronolgis tertangkapnya tersangka Prada DP pelaku mutilasi vera di Markas Danpomdam II Sriwijaya (SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT)

 Sebelum Prada DP Ditangkap, Ibunda Vera Oktaria Korban Mutilasi Ungkap Lakukan Ini Setiap Malam

 Sidang MK Soal Gugatan Hasil Pilpres 2019 Sedang Berlangsung, Ini Daftar Tim Hukum Jokowi & Prabowo

Keluarga Prada DP Tolak Wartawan

Kediaman orang tua Prada DP terlihat seperti tak berpenghuni, terletak di Lorong Taman Bacaan RT 06/03 Kelurahan Tangga Takat Kecamatan SU II, Palembang, Jumat (14/6/2019). Prada DP ditangkap karena diduga telah membunuh Vera Oktaria.
Kediaman orang tua Prada DP terlihat seperti tak berpenghuni, terletak di Lorong Taman Bacaan RT 06/03 Kelurahan Tangga Takat Kecamatan SU II, Palembang, Jumat (14/6/2019). Prada DP ditangkap karena diduga telah membunuh Vera Oktaria. (SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA)

Hening seperti tak berpenghuni. Begitulah suasana di rumah orang tua Prada DP saat Sripoku.com menyambanginya di Lorong Taman Bacaan RT 06/03 Kelurahan Tangga Takat Kecamatan SU II, Palembang, Jumat (14/6/2019).

Pantauan di lokasi, pintu dan pagar rumah Prada DP terlihat tertutup.

Hanya ada dua motor yang terparkir di depan rumahnya.

Hari Rabu (13/6/2019) sekitar pukul 21.00, saat Sripoku.com bertamu, keluarga Prada DP hanya mengintip dari balik jendela.

Namun siang ini ada seorang pria yang keluar dari rumah tersebut.

Dengan nada sedikit marah, pria itu enggan memberikan komentar terkait tertangkapnya Prada DP.

"Sudahlah idak usah ke sini lagi. Kami ini sedang ada musibah. Nantilah kami sedang pening memikirkannya," ujar pria itu sambil kembali masuk rumah dan menutup pintu.

Sedangkan tetangga korban ketika ditemui di lokasi mengatakan, sejak adanya kejadian tersebut keluarga Prada DP terlihat tertutup dan jarang keluar.

"Memang usai kejadian ini rumah itu agak sepi pak dan tertutup. Apalagi diketahuinya Prada DP tertangkap," ungkap seorang warga yang tak mau disebutkan namanya.

Di tempat yang sama Ketua RT 06/03, Nuraziza, saat ditanya apakah dirinya sudah mengetahui kabar Prada Dp tertangkap mengatakan, ia belum mengetahui kabar tertangkapnya prada DP.

"Saya belum tahu kabar itu pak. Dan dari pantauan saya belum ada petugas polisi militer dan kepolisian yang mendatangi rumah Prada DP," ujar Nuraziza.

Orang Tua Prada DP Tersiksa Berat

Syarizal, warga setempat, mengatakan, sejak Deri tertangkap ia berusaha untuk menjadi penengah antara keluarga almarhumah Vera Oktaria dan Prada Deri Permana.

"Aku ni kawan kedua belah pihak dari Vera sama ibunyo dan Deri dari ayahnyo. Rencananya juga mau ditengahkan, tapi situasi masih memanas," ujar Syarizal kepada Sripoku.com, Jumat (14/6/2019).

Syarizal juga mengatakan bahwa orang tua Prada Deri Permana sangat tersiksa selama Deri belum tertangkap.

"Depresi nian ibu Deri sampai makan saja memakai air baru bisa makan," terangnya.

Sementara itu dari pantauan Sripoku.com di rumahnya hanya dibukakan pintu oleh kakak perempuan Deri yang mengatakan tak bisa berkomentar banyak.

Ancaman Hukuman Prada DP Terduga Pelaku Pembunuhan Vera Oktaria

Komandan Pom Dam II Sriwijaya Kolonel CPM Donald Siagian mengatakan, untuk Deri Pramana sendiri masih akan dilihat apa hukuman yang akan dikenakannya.

Apalagi, Deri Pramana merupakan seorang aparat militer.

"Sama saja. hukuman yang diberikan ada KUHAP, KUHP, perbedaannya di militer nanti hukuman tambahan. Apakah dipecat atau seperti apa," ujarnya Jumat (14/6/2019).

Ia mengatakan, pasal yang akan dikenakan nanti tergantung hasil akhir penyelidikan. Apakah termasuk pembunuhan berencana, atau pembunuhan secara spontan.

"Kita lihat seperti apa. Kalau larinya ke pembunuhan berencana kan jelas, mati atau seumur hidup. Kalau tiba-tiba kan jelas, tapi juga ada hukuman yang menambah karena dia aparat militer, sebenarnya itu yang memberatkan dia," tambahnya.

Jika ada tambahan hukuman dipecat, sudah pasti ia akan menjalani hukuman di Lembaga Permasyarakatan biasa. Namun jika tidak dipecat, maka ia akan melaksanakan hukumannya di Penjara Militer Cimahi.

Saat ini, pihaknya akan melakukan pengembangan dari beberapa pihak. Seperti pihak korban, keluarga tersangka hingga saksi-saksi.

"Nanti kita kembangkan lagi. Intinya kalau saya ini informasi awal," jelasnya. 

Motif Pembunuhan

Almarhumah Vera Oktaria dan Prada DP
Almarhumah Vera Oktaria dan Prada DP (Facebook)

Kol Inf Djohan Dermawan mengatakan bahwa alasannya membunuh Vera Oktaria pada saat di penginapan itu korban Vera memaksa pelaku untuk meminta dinikahkan.

"Dari keterangan Deri pada saat sore hari sempat ado cek-cok antara Deri dan Vera karena Vera ingin meminta di nikahkan. Karena gusar dengan ocehan dari Vera tersebut maka dibunuhlah Vera saat itu," ujarnya kepada Sripo (14/6/2019).

Ia menambahkan pada kejadian itu tak ada pemerkosaan dari pelaku.

 Detik-detik Penangkapan Prada DP, Terungkap Pelarian Selama Buron Lakukan Ini, Mau Nyerah tapi Takut

 Foto-foto Prada DP yang Tertunduk Lesu Digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang

 Sebelum Prada DP Ditangkap, Ibunda Vera Oktaria Korban Mutilasi Ungkap Lakukan Ini Setiap Malam

Setelah membunuh Prada Deri langsung pergi menuju Lampung menghunakan bus penumpang sementara kendaraan milik korban di tinggalkan di penginapan yang berada di Banyuasin tersebut.

Ia sempat bertanya dengan teman sebangkunya di Bus dimana ya kalau ingin belajar agama, karena Seri ingin toubat.

Lalu teman sebangkunya tersebut menyarankan ke Padepokan Monghiang milik Abuya H Sar'i yang berada di daerah Serang Banten di sanalah ia menghabiskklan waktu sampai akhirnya juga ditangkap oleh Intel TNI yang bertugas di Serang.

Keluarga Vera Bantah Soal Minta Dinikahkan

Suhartini (40), ibu almarhumah Vera Oktaria, korban mutilasi yang diduga dilakukan Prada DP.
Suhartini (40), ibu almarhumah Vera Oktaria, korban mutilasi yang diduga dilakukan Prada DP. (SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA)

Dari keterangan Kol Inf Djohan Dermawan mengatakan, alasanya membunuh Vera Oktaria karena Vera minta dinikahkan.

Hal itulah ditepis oleh keluarga Vera bahwasannya tidak seperti itu.

"Tidak mungkin seperti itu kalaupun mau minta nikah. Seharusnya Vera sudah bicara sejak awal. Karena saya sebelumnya juga sudah saya bicarakan kepada Vera bahwa ia tidak ingin menikah. Malah ingin kuliah dan kerja,"ujar Ririn kakak Almh Vera.

"Raso ingin ku pukul wajahnya,"terangnya.

====

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved