Idul Fitri 2019
Inilah Asal Usul, Filosofi, Hingga Jenis & Berbagai Cara Membuat Ketupat untuk Hari Raya Idul Fitri
Inilah Asal Usul, Filosofi, Hingga Jenis & Berbagai Cara Membuat Ketupat untuk Hari Raya Idul Fitri
Penulis: Nadia Elrani | Editor: Welly Hadinata
Inilah Asal Usul, Filosofi, Hingga Jenis & Berbagai Cara Membuat Ketupat untuk Hari Raya Idul Fitri
SRIPOKU.COM - Ketupat menjadi salah satu simbol Hari Raya Idul Fitri yang selalu ada dari tahun ke tahun.
Ternyata, ketupat bukan hanya sebuah karya seni yang dibentuk dari janur atau daun kelapa muda saja, melainkan memiliki makna sakral di Hari Raya Idul Fitri.
Ketupat biasanya diisi dengan beras sebagai sajian saat Hari Raya Idul Fitri. Dan cara penyajiannya pun dengan mencampur potongan lontong ketupat dengan sayur yang sudah disiapkan.
Sering makan ketupat di Hari Raya Idul Fitri namun masih banyak yang tidak tahu darimana asal usul ketupat dan makna dari anyaman berbentuk kotak khas ini.
Setiap tradisi yang ada di Indonesia selalu bersumber dari sejarah dan tak terlepas dari mitos-mitos leluhur, salah satunya ketupat ini.

•
Kondisi Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Kartasura Masih Hidup dan Dalam Keadaan Kritis di RS
•
Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospam Lebaran Pakai Jaket Hitam Celana Jeans dan Mendengarkan Headset
•
Polisi Olah TKP Bom Bunuh Diri di Pospam Lebaran 2019 Kartasura Polres Sukoharjo Jawa Tengah
•
Seorang Pria Terkapar Luka Parah Usai Aksi Bom Bunuh diri di Pos Polisi Tugu Kartasura, Sukoharjo
•
Seorang Pria Terkapar Luka Parah Usai Aksi Bom Bunuh diri di Pos Polisi Tugu Kartasura, Sukoharjo
Dalam Islam sendiri, ketupat bukan sesuatu yang diwajibkan adam namun secara tradisi di Indonesia, ketupat sudah menjadi icon saat lebaran tiba.
Tradisi ketupat atau membuat ketupat ini diperkirakan berasal dari saat Islam masuk ke tanah Jawa.
Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama kali memperkenalkannya pada masyarakat Jawa.
Dalam sejarah, Sunan Kalijaga membudayakan dua kali mengenai tradisi ketupat ini.
Yaitu saat perayaan Hari Raya Idul Fitri tiba dan setelah lebaran, tepatnya hari ketujuh lebaran.
Dalam bahasa Jawa, ketupat biasa diucapkan dengan kata 'Kupat'.
Orang-orang Jawa dalam tradisinya akan membuat ketupat yang diisi dengan beras dan dihidangkan bersama sayur pelengkap sebagai hantaran kepada kerabat yang lebih tua.
Jika melihat anyaman ketupat yang terlihat rumit saat membuatnya, beberapa ahli berpendapat jika itu merupakan cerminan berbagai macam kesalahan manusia.
Selain itu warna putih dari beras yang menjadi isian ketupat mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan.

Dan melalui bentuknya, ketupat juga mencerminkan kesempurnaan.
Filosofi ketupat tersebut dihubungkan dengan kemenangan umat Muslim setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak hari yang fitri.
Arti Ketupat Selain Sebagai Makanan
1. Syiar Agama
Dalam tradisi Jawa, ketupat atau biasa disebut 'kupat' memiliki makna tersendiri.
'Ku' artinya ngaku (mengakui) dan 'pat' artinya lepat (kesalahan). Jadi kupat memiliki arti mengakui kesalahan.
Kupat digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam mensyiarkan ajaran Islam di Pulau Jawa yang pada waktu itu masih banyak yang meyakini kesakralan kupat.
Namun makna sakral ketupat kini telah bergeser, bukan lagi sebagai syiar Islam hanya makanan yang selalu ada di saat umat Islam merayakan lebaran.

•
Warga Lahat Kesulitan Gas Elpiji 3 Kg
•
Balik Haru Pemakaman Ani Yudhoyono Ada Momen Jabat Tangan Megawati dan SBY Sambil Senyum Penuh Makna
•
Youtuber ini Dipenjara dan Didenda Rp 320 Juta , Gara-gara Prank Ganti Krim Oreo dengan Pasta Gigi
•
BREAKING NEWS: Pelaku Bom Bunuh Diri Ledakkan Bom di Tubuhnya Dekat Pospam Lebaran 2019
•
Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospam Lebaran 2019 Masih Hidup
2. Sajen
Di pulau Bali, ketupat disebut dengan 'kipat' dan sering dipersembahkan sebagai sesajian upacara.
Selain untuk sesaji, di Bali ketupat dijual keliling sebagai makanan tambahan yang setara dengan bakso dan sering dijumpai di Pantai Kuta.
3. Jimat
Di antara beberapa kalangan di Pulau Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai jimat.
Beberapa masyarakat yang memegang tradisi ketupat ini tidak membuat akan membuatnya di hari biasa dan hanya disajikan sewaktu lebaran saja.
Bahkan ada beberapa daerah di Pulau Jawa atau orang bersuku Jawa yang hanya menyajikan ketupat di hari ketujuh sesudah lebaran saja atau biasa disebut dengan Hari Raya Ketupat atau 'Bodo Kupat'.
Namun ada juga yang menyajikan di Saat Awal hari Raya kemudian membuatnya lagi di akhir lebaran.
Jenis dan Cara Membuat Ketupat
1. Ketupat bantal/ balok
2. Ketupat jantung
3. Ketupat sate
4. Ketupat Ikan Bandeng
5. Ketupat Manggis
6. Ketupat Kuda
7. Ketupat katak
8. Ketupat Piramida
9. Ketupat nanas
10. Ketupat guling
====