Bukan Sekedar Mitos, Hujan Memang Ada Kaitannya dengan Ingatan Masa Lalu, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Bukan Sekedar Mitos, Hujan Memang Ada Kaitannya dengan Ingatan Masa Lalu, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Penulis: Nadia Elrani | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM
Ilustrasi hujan 

Bukan Sekedar Mitos, Hujan Memang Ada Kaitannya dengan Ingatan Masa Lalu, Ini Penjelasan Ilmiahnya

SRIPOKU.COM - Ketika hujan turun, pernahkah kalian tiba-tiba mengingat kenangan masa lalu?

Atau hujan tersebut membawa anda pada sebuah perjalanan memori panjang mengenai rasa sakit atau bahagia yang pernah kalian rasakan sebelumnya.

Bagi penyair, hujan dan kenangan itu sulit dipisahkan. Sudah menjadi hukum alam, dimana ada hujan, di situ pula seseorang bernostalgia dengan masa silam.

Bukan sekedar mitos ataupun kata penyair, ternyata ada alasan di balik hujan yang membawa seseorang pada kesenduan.

Dilansir dari Kompasiana, galau saat hujan berhubungan dengan Fenomena Psikis Seasonal Affective Disorder.

Psikis Seasonal Affective Disorder (SAD) adalah kondisi psikologi yang berkaitan dengan perubahan mood seseorang di banyak negara 4 musim karena pengaruh musim-musim tertentu.

Sehingga menyebabkan manusia mengalami fluktuasi perasaan mulai dari yang positif hingga negatif, mulai dari menjadi bersemangat hingga sedih.

SAD juga memiliki sebutan populer "Winter Depresion" atau "Winter Blues" karena di negara 4 musim, gejala SAD lebih menonjol dirasakan ketika Winter.

Dari banyak perubahan mood yang terjadi saat Winter, rasa sedih, mellow, putus asa dan merasa bersalah adalah kondisi psikologis yang banyak dirasakan.

Hal yang unik karena perasaan-perasaan tersebut oleh orang Indonesia dimaknai sebagai perasaan yang "mengharu biru" alias "Galau".

ILUSTRASI HUJAN (SRIPOKU.COM/SHAFIRA)
ILUSTRASI HUJAN (SRIPOKU.COM/SHAFIRA) 

Sempat Populer Bahkan Hidup Bergelimang Harta, Akhir Hayat Artis Lawas Ini Malah Berujung Tragis

Cara Pantau Pesan WA Pacar Cuma Pakai Gmail, Bisa Awasi Kelakuan Pasanganmu 24 Jam

Naomi Zaskia tak Sadar Sebut Kata Ini di Akhir Telepon Saat Kena Prank, Ngambek Sampai Pukuli Sule

Pelatih Malaysia Minta Publik Bisa Lupakan Lee Chong Wei Sejenak

Jadwal Bank BRI Operasional Selama Libur Nasional & Lebaran, Layani Pensiunan di Kantor Cabang Utama

Meskipun di Indonesia bukan negara 4 musim, ternyata orang Indonesia juga bisa terkena SAD. Kok bisa?

Ternyata SAD tidak hanya berkaitan dengan Winter tapi juga terjadi pada berbagai kondisi cuaca dengan gejala yang berbeda-berbeda, meski secara umum mereka yang mengalami SAD cenderung mengalami penurunan mood, menjadi lebih malas, melamun, kurang konsentrasi hingga susah tidur. 

Hal ini identik dengan orang Indonesia yang gampang merasa galau seperti gejala SAD tersebut.

Penelitian Denissen, Penke, Bukalid dan van Aken berjudul "The Effect of Weather on Daily Mood: A Multilevel Approach pada jurnal Emotion Vol. 8. No. 5 tahun 2008 ini menunjukkan bahwa bukan hanya Winter atau Summer yang bisa mempengaruhi mood seseorang.

Jurnal ini juga sedikit banyak membuka pemahaman tentang bagaimana Hujan menurunkan mood seseorang. 

Alasan lain manusia galau ketika hujan:

1. Mempengaruhi Mood Seseorang

a
Ilustrasi Perubahan Mood (Wartakepri)

Suasana yang tenang saat hujan dan suara gemericik air dapat membuat mood seseorang menjadi tidak begitu baik.

Kenapa demikian? Hal ini disebabkan pada dasarnya musim memang mempengaruhi mood seseorang.

Sebagai contoh, jika hari panas atau terik, seseorang akan memiliki emosi yang meluap-luap dari biasanya.

Untuk itu, ketenangan yang dibawa hujan juga mempengaruhi orang merasa sedih.

2. Merusak Perasaan

Menangis
Ilustrasi Menangis (kolase banjarmasin post)

Petinju kelas berat asal Inggris, Anthony Joshua,Ingin Hadapi Tyson Fury usai Laga Andy Ruiz Jr

Kabar Ani Yudhoyono Meninggal Dunia Hoaks, Sang Menantu Beri Tanggapan hingga Minta Bantuan Doa

Viral, Foto Eden Hazard Pegang Jersey Real Madrid untuk Pertama Kali

Lee Zii Jia Pelajari Kekalahan Krusial Kento Momota dari Shi Yuqi

Valentino Rossi Kisahkan Sirkuit Mugello yang Menjadi Trek Bersejarah

Mood yang tidak begitu baik membuat perasaanmu tak karuan.

Namun perasaan ini bukan marah atau emosi yang meledak, melainkan emosi yang cenderung kalem tapi suram.

Apalagi ditambah dengan suasana yang gelap, menyebabkan level serotonin menurun dan mempengaruhi mood kamu menjadi mellow.

3. Memunculkan Kenangan

Setelah mood kamu jadi sendu dan perasaan mulai kacau tak karuan, ingatan di masa lalu sedikit demi sedikit muncul.

Tak hanya soal ingatan sedih, ingatan senang juga kerap melayang-layang di kepalamu.

Saat inilah saat yang paling sering seseorang ketangkap basah sedang melamun memperhatikan rintik hujan yang turun.

Mungkin kamu sedang membayangkan keluargamu yang jauh, seseorang yang tak pernah kamu dapatkan, atau malah mengingat-ingat rasa sakit setelah putus dengan seseorang.

Tak jarang hujan juga membuat orang bisa menangis.

4. Memiliki Kenangan Saat Hujan

Berbeda dengan yang di atas, memiliki kenangan saat hujan bukan dari membayangkan seperti tadi.

Namun kamu pernah terjebak hujan bersama seseorang yang akhirnya malah menjadi kenangan.

Misalnya gara-gara hujan, kalian harus berteduh atau malah menerjang berdua sambil naik motor.

Atau kalian pernah main hujan-hujanan saat masih kecil bersama teman-teman yang membuat kalian rindu dengan momen itu.

===

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved