Lailatul Qadar Malam Ini: Ranting Bersujud, Cuaca Sejuk, Langit Bercahaya, Tanda Ke-5 Paling Dinanti

Lailatul Qadar Malam Ini: Ranting Bersujud, Cuaca Sejuk, Langit Bercahaya, Tanda Kelima Paling Dinanti, berikut prediksi Imam Al Ghazali.

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
Lailatul Qadar Malam Ini: Ranting Bersujud, Cuaca Sejuk, Langit Bercahaya, Tanda Kelima Paling Dinanti 

Lailatul Qadar Malam Ini: Ranting Bersujud, Cuaca Sejuk, Langit Bercahaya, Tanda Kelima Paling Dinanti

SRIPOKU.COM-Lailatul Qadar adalah malam yang didambakan setiap umat muslim di seluruh dunia. Di malam ini memberikan 7 tanda-tanda yang mudah dikenali, namun tanda kelima merupakan ha l yang istimewa.

Seperti diketahui, malam Lailatul Qadar itu jatuh pada malam-malam ganjil yakni, 21, 23, 25, 27, dan 29 bulan Ramadhan 1440 H (Hijriah) atau jika dilihat tanggal tahun Masehi maka akan jatuh pada 26, 28, 30 Mei hingga 2 dan 4 Juni 2019 Masehi.

Jika pada tulisan terdahulu kita membahas bahwa, puncak dari Lailatul Qadar akan jatuh pada malam terakhir atau malam ke-29 atau tepatnya tanggal 4 Juni 2019 Masehi, berdasarkan prediksi dan hitungan dari Imam Al Ghozali sebagaimana ditulis dalam kitab Ihya Ulumuddin, maka bagi kita umat muslim wajib menyakininya,

Tetapi jika merujuk pada hadist Nabi maka 7 hari sisa di bulan Ramadhan dan malam-malam ganjil merupakan salah satu turunnya Lailatul Qadar. Hal itu ditegaskan pula dalam hadist ini, di mana malam ke-27 juga tanda-tanda turunnya Lailatul Qadar.

"Demi Allah, sungguh aku mengetahui malam (Lailatul Qadar) tersebut. Puncak ilmuku bahwa malam tersebut adalah malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menegakkan shalat padanya, yaitu malam ke-27. (HR. Muslim).

Jika merujuk kepada beberapa pendapat ini, maka selain mengetahui tanggal dan malam apa turunnya Lailatul Qadar, maka wajib pula bagi kita umat muslim mengetahui 7 tanda-tandanya.

---

7 Tanda-tanda Lailatul Qadar:

1. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak juga terlalu dingin, hening dan tenang.

2. Tanda selanjutnya malam di mana Lailatul Qadar turun, maka ranting dan daun di pohon seolah-olah sedang tawadhu’ atau menunduk.

Cuaca di malam ini sangat bersahabat, tidak panas dan juga tidak dingin.

Seperti dijelaskan nabi dalam hadistnya :

عن ابن عباس : أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال في ليلة القدر : ليلة سمحة طلقة لا حارة و لا باردة تصبح شمسها صبيحها ضعيفة حمراء

“Dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah Saw bersabda tentang Lailatul Qadar:
“yaitu malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin,
pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.“
(Imam Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3693)

3. Angin pun juga turut menikmati dan memberikan tanda, sebab menjadi sangat tenag, tidak ada angin yang bertiup kencang bahkan angin rebut.

4. Siang hari sudah ada tanda-tandanya, sinar Matahari terlihat sendu, bersinar kemerah-merahan yang menyejukkan jiwa umat Muslim, tidak terlalu panas.

5. Para malaikat turun ke bumi pada saat malam Lailatul Qadar memberikan berkah dan rahmat kepada manusia sebagaimana mereka sudah mendapatkan amanat dari Allah SWT. Tanda kelima ini paling dinatikan bagi umat muslim, karena inilah yang menantukan nasibnya di hadapan sang Pencipta dan Zat yang Maha Mulia.

6. Langit di malam Lailatul Qadar akan bersinar walaupun tidak ada sinar lampu dan sumber cahaya lainnya.

7. Wilayah yang dipenuhi oleh hewan peliharaan seperti anjing, keledai, dan hewan lainnya akan menjadi lebih tenang.

---

Cara Menghitung dan Prediksi Kapan Lailatul Qadar Turun Berdasarkan Pendapat Imam Al Ghazali

Seperti diketahui, Lailatul Qadar di bulan Ramadhan 1440 H ini, merupakan malam terbaik dalam 1000 bulan yang ada, maka itu malam ini menjadi malam yang dinantikan oleh para Mukmin yang mengharapkan keberkahaannya, di mana diisi dengan ibadah sepanjang malam tersebut.

Namun, kapan tibanya malam Lailatul Qadar tersebut, kapan para Jibril dan para malaikat serta ruh suci itu turun memberikan berkah, memang tidak disebutkan secara pasti. Yakni, kapan puncak dari malam Lailatul Qadar itu akan datang, dalam keterangan banyak hadist disebutkan lailatul qadar tiba pada malam-malam ganjil 7 hari terakhir bulan Ramadhan 1440 H.

Yakni Lailatul Qadar turun di antara tanggal 21, 23, 25, 27, 29, namun dengan demikian umat muslim yang berpuasa diwajibkan meningkatkan ibadah 10 hari terakhir di bulan Ramadhan 1440 H dan melakukan banyak itikaf dan ibadah melebihi hari-hari biasa.

---

Malam-Malam Ganjil

Namun disebutkan pula bahwa, dari keempat malam ganjil itu, ada satu malam yang benar-benar di rahmati Allah SWT, di mana malam itu merupakan paling mulia dan menentukan perjalanan hidup umatnya.

Karena pada Qadar yang bermakna kemuliaan itu, adalah malam yang sangat sempit dan singkat, karena akan turun malikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

Sebelum mengetahui, kapan prakiraan malam Lailatul Qadar akan datang di bulan Ramadhan 1440 Hijriah ini, maka mari kita maknai lebih dulu apa arti Lailatul Qadar.

---

Seperti dilansir NU.OR.ID ada 3 makna dari kata Qadar berdsarkan tafsir Al Misbah.

1. Qadar berarti penetapan dan pengaturan, artinya malam yang benar-benar menentukan nasib dan perjalanan umatnya yang menerima berkah lailatu qadar tersebut. (Hal ini berdasarkan pada Firman Allah pada QS Ad-Dukhan ayat 3)

2. Qadar kerap juga diartikan sebagai sebuah kemuliaan, artinya malam yang sangat istimewa di mana umatnya yang mendapatkan berkah itu akan mendapatkan kemulaan, sebaik-baiknya umat. (Ayat ke-91 Surat Al-An’am)

3. Qadar berarti sempit. Malam yang terlalu singkat bagi umat yang merasakannya, di mana dia dengan khusyu beribadah dan masih merasa kurang ketika mendapatkan keheningan dan ketengan yang tiara taranya.(ayat ke-26 Surat Ar-Ra’du: “Allah yabsuthu al-rizqa liman yasya’ wa yaqdiru” (Allah melapangkan rezeki bagi yang dikehendaki dan mempersempitnya bagi yang dikehendakinya).

---

Berikut Ini Prediksi Turunnya Para Malikat dan ruh suci ke Bumi Memberikan Berkah

Imam Al Ghozali menyebutkan ada beberapa hitungan yang pas kapan diprediksi akan turunnya Lailatul Qadar itu bisa dilihat dari jatuhnya malam pertama puasa di bulan Ramadhan 1440 H (Hijriah) ini.

Sebelum kita mengetahui lebih lanjutnya, maka mari sama-sama simak dari pendapat Imam Al Ghozali ini, sebagaimana dilansir dari islami.co.

1. Apabila Malam Pertama Ramadhan jatuh pada Senin, maka Lailatul Qadar akan turun pada malam 21 Ramadhan.

2. Apabila Malam Pertama Ramadhan jatuh pada Kamis, maka Lailatul Qadar akan jatuh pada malam 25 Ramadhan.

3. Apabila Malam Pertama Ramadhan jatuh pada Minggu atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 29 Ramadhan.

4. Apabila Malam Pertama jatuh pada sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada 23 Ramadhan.

5. Jika malam pertama jatuh pada Selasa atau Jumat maka Lailatul Qadar jatuh pada 27 Ramadhan.

Formula ini dituturkan oleh Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin dan beberapa sumber lainnya, di mana jika melihat hitungan di atas, bisa jadi malam Lailatul Qadar jatuh pada 21 Ramadhan 1440 Hijriah kemarin atau 28 Mei 2019 Masehi, jika kita menghitung tepatnya umat muslim menjalani puasa pada Senin, 6 Mei 2019 Masehi.

Tetapi jika menghitung malam bulan Ramadhan yang jatuh pada hari Minggu, karena malam tersebut hilal jatuh tepat pada Minggu, 5 Mei 2019 Masehi malam, maka puncak Lailatul Qadar akan jatuh pada tanggal 29 Ramadhan 1440 Hijriah, atau tepatnya pada Minggu 3 Juni 2019 Masehi.

Meski demikian merujuk pada Al Quran dan Hadist bahwa malam Lailatul Qadar akan jatuh pada malam ganjil selama 7 hari terakhir bulan Ramadhan, maka hendak umat muslim wajib menjalani dan menekuni ibadah hingga berakhirnya Ramadhan.

---

BERIKUT INI DALIL-DALILNYA===
Rasulullah bersabda:
“Aku juga bermimpi sama sebagaimana mimpi kalian bahwa Lailatul Qadar pada tujuh hari terakhir, barangsiapa yang berupaya untuk mencarinya, maka hendaknya dia mencarinya pada tujuh hari terakhir. ” (Muttafaqun ‘alaihi dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma)

Dalam riwayat Muslim dengan arti:“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir, jika salah seorang dari kalian merasa lemah atau tidak mampu, maka janganlah sampai terlewatkan tujuh hari yang tersisa dari bulan Ramadhan. ” (HR. Muslim dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma)

Yang lebih khusus lagi adalah malam 27 sebagaimana sabda Nabi tentang Lailatul Qadar:“(Dia adalah) malam ke-27. ” (HR. Abu Dawud, dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhuma, dalam Shahih Sunan Abi Dawud. Sahabat Ubay bin Ka’b radhiyallahu ‘anhu menegaskan:

Demi Allah, sungguh aku mengetahui malam (Lailatul Qadar) tersebut. Puncak ilmuku bahwa malam tersebut adalah malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menegakkan shalat padanya, yaitu malam ke-27. (HR. Muslim)

Pesannya, apapun itu kita umat Muslim wajib menjalani ibadah secara lebih khusyu dan meningkatkan kualitas ibadah selama 30 hari bulan Ramadhan terutama 10 malam terakhir bulan Ramadhan, dimana kita mengurangi tidur dan mengurani aktivitas lainnya demi meningkatkan ibadah kita.

Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved