Inilah Amalan yang Boleh & Tidak Boleh Dilakukan Saat Wanita sedang Menstruasi Menurut Syariat Islam
Inilah Amalan yang Boleh & Tidak Boleh Dilakukan Saat Wanita sedang Menstruasi Menurut Syariat Islam
Penulis: Nadia Elrani | Editor: Welly Hadinata
2. Puasa
Sebagaimana disebutkan dalam hadis Abu Said radhiyallahu ‘anhu di atas.
“Bukankah bila si wanita haid ia tidak shalat dan tidak pula puasa? Itulah kekurangan agama si wanita.” (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari no. 1951 dan Muslim no. 79).

3. Thawaf di Ka’bah
Potongan gambar dari video suasana Kakbah di Masjidil Haram saat tawaf terhenti (SRIWIJAYA POST / ISTIMEWA)
Aisyah pernah mengalami haid ketika berhaji. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan panduan kepadanya,
“Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji selain dari melakukan thawaf di Ka’bah hingga engkau suci.” (HR. Bukhari no. 305 dan Muslim no. 1211).
4. Menyentuh Mushaf
Orang yang berhadats (hadats besar atau hadats kecil) tidak boleh menyentuh mushaf seluruhnya ataupun hanya sebagian. Inilah pendapat para ulama empat madzhab.
Dalil dari hal ini adalah firman Allah Ta’ala:
“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan” (QS. Al Waqi’ah: 79).
Dalil lainnya adalah sabda Nabi ‘alaihish shalaatu was salaam,
“Tidak boleh menyentuh Al Qur’an kecuali engkau dalam keadaan suci.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, beliau mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
5. I’tikaf

Madzhab Hanafi menyatakan bahwa i’tikaf wanita haid tidak sah, karena mereka mempersyaratkan orang yang I’tikaf harus dalam keadaan puasa di siang harinya. Sementara wanita haid, tidak boleh puasa.
Pendapat yang berbeda dalam hal ini adalah madzhab Zahiriyah.