Tak Banyak Tahu, 10 Mei Rupanya Hari Peringatan Lupus Sedunia, Berikut Daftar Hari Penting Bulan Mei
Tak Banyak Tahu, 10 Mei Rupanya Hari Peringatan Lupus Sedunia, Berikut Daftar Hari Penting Bulan Mei
Penulis: Feny Maulia Agustin | Editor: pairat
1. Tanggal 1 Mei
Selain 1 Mei diperingati sebagai buruh sedunia, 1 Mei juga sebagai hari peringatan pembebasan Irian Barat.
Dirangkum dari berbagai sumber, hari pembebasan Irian Barat yang jatuh pada tanggal 1 Mei ini bermula dari Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat.
Pada 19 Desember 1961, Soekarno (Presiden Indonesia) mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta.
Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima.
Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia.
2. Tanggal 2 Mei Hari Pendidikan Nasional
Hari Pendidikan Nasional yang disingkat HARDIKNAS, adalah hari nasional yang bukan hari libur.
HARDIKNAS ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara.
Belia adalah tokoh pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa, diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya.
3. Tanggal 3 Mei Hari Kebebasan Pers Internasional
Hari Kebebasan Pers Sedunia dirayakan setiap 3 Mei. Hari ini biasanya diperingati untuk membela media dari sejumlah bahaya yang mengancam kemerdekaan pers, juga mengenang para jurnalis yang gugur dalam melakukan pekerjaannya.
Hari Pers Dunia diresmikan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada 1993 setelah rekomendasi dari konferensi umum dua tahun sebelumnya.
Hal ini diinspirasi oleh Deklarasi Windhoek, saat perkumpulan media cetak Afrika yang mengadakan pertemuan di Kota Windhoek, Namibia, pada 29 April hingga 3 Mei 1991, untuk membahas krisis di daerah mereka selama 1980-an.
Diselenggarakan seusai Perang Dingin, mereka ingin memastikan negara-negara Afrika menjadi lebih demokratis dan mengutamakan hak asasi manusia. Salah satunya dengan tidak membatasi pergerakan media melalui intimidasi, pengungkungan, dan sensor.