Banyak Uang
Banyak Uang Belum Jadi Jaminan Bahagia
Dengan segala, orang berjuang untuk mendapat uang sebanyak-banyaknya entah itu jalan halal maupun haram.
Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin
Daripada mengandalkan uang sebagai sumber kebahagiaan, dia menyarankan kita untuk bersenang-senang sembari meraih kekayaan.
Ia membuktikan orang lebih bahagia ketika memiliki uang dan dapat membelanjakannya.
Dunn juga menyimpaulkan, waktu adalah "mata uang baru" yang lebih penting.
"Dalam hal kebahagiaan, waktu benar-benar mata uang mendasar," tambah Dunn.
Menurut Dunn, manusia memiliki uang yang terbatas. Jadi, membeli satu hal berarti tidak mampu membayar untuk hal lain.
Daripada terobsesi menghasilkan banyak uang, lebih baik memanfaatkan uang yang kita miliki dengan cara yang membuat kita bahagia.
Pada tahun 2017, Buffett mengatakan puas dengan menghasilkan 100.000 dolar AS atau sekitar Rp 1 milliar setahun karena dia sudah memiliki investasi yang membuatnya bahagia, yaitu rumah yang dia beli pada tahun 1958 dan masih dia tinggali.
“Jika saya bisa menghabiskan 100 juta dollar AS untuk sebuah rumah yang akan membuat saya jauh lebih bahagia, saya akan melakukannya," ucapnya.
Tapi, Buffet menganggap rumah yang ia tinggali saat ini adalah rumah yang paling membuatnya bahagia di dunia karena kenangan dan orang-orang yang tinggal bersamanya.
Buffet memiliki perusahaan konglomerasi "Berkshire Hathaway" yang membuatnya mampu membeli apa saja yang ia inginkan.
"Saya bisa membeli kapal pesiar 400 kaki dan memiliki 20 rumah dan apapun itu. Namun, aku tidak akan lebih bahagia," ucapnya.