Berita Palembang
Kursi Ketua DPRD Kota Palembang Bakal Diduduki Kader dari Partai Demokrat, Ini Penyebabnya
Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Palembang H Anton Nurdin HP ST SH MSi, kader Demokrat bakal menduduki kursi Ketua DPRD Palembang periode 2019-2024
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Sekretaris DPC Partai Demokrat Kota Palembang H Anton Nurdin HP ST SH MSi menyatakan Partai Demokrat bakal menduduki kursi Ketua DPRD Palembang periode 2019-2024 dengan perolehan 11 kursi.
"Alhamdulillah sambil menunggu hasil pleno KPU, dari penghitungan kita bakal meraih 11 kursi. Insya Allah kursi Ketua DPRD Kota Palembang ada pada Partai Demokrat," ungkap Anton Nurdin, Jumat (3/5/2019).
Dari Dapil 1 bakal mendapatkan dua kursi. Atas nama Yuriana (adik kandung Walikota Palembang yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Palembang H Harnojoyo SSos). Kursi kedua masih berkemungkinan antara Feri Anugrah (keponakan Harnojoyo) dengan Anton Nurdin.
Dari Dapil 2 berkemungkinan 3 kursi. Yakni diperoleh M Arnisto Boling alias Ayik (anak kandung Harnojoyo), Muliadi SPd MPd, dan Heru Darmawan.
Dari Dapil 3 bakal dapat 1 kursi atas nama Aldestar. Kemudian dari Dapil 4 bakal dapat 2 kursi atas nama Pomi Wijaya, Hj Rien Sinta Raharja.
Dapil 5 bakal dapat 1 kursi atas nama Rita Maret, Kemudian di Dapil 6 bakal dapat 2 kursi. Yakni atas nama Zainal Abidin. Kursi satunya lagi antara Ilyas Hasbullah dan Sri Samata.
Anton menyatakan belum bisa menentukan siapa Caleg Demokrat yang bakal menduduki kursi Ketua DPRD itu nantinya.
"Ada juknis dari DPP untuk nama-nama yang diusulkan 3 nama, sebelum disetujui DPP. Juknis selama ini, struktur KSB (Ketua, Sekretaris dan Bendahara) didahulukan, lalu suara terbanyak, dan pengalaman pernah menjabat di DPRD," katanya.
Menanggapi sorotan masyarakat melihat H Harnojoyo selaku Walikota Palembang yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Palembang berhasil memiliki pengaruh melenggangkan kerabatnya dari Partai besutan SBY ke kursi legislatif, Anton hanya menanggapi positif.
"Biasa saja, namanya kepentingan. Politik penuh kepentingan," ujarnya.
Sementara Ketua DPC PDIP Kota Palembang Ir H Zulfikri Kadir mengakui Pileg 2019 ini mengalami kekalahan sehingga harus rela melepas posisi Ketua DPRD yang selama ini dijabat kadernya H Darmawan SH.
"Dari data sementara yang pasti kita mendapatkan 7 kursi. Kalau dulu 9 kursi. Kita masih dapat kursi wakil ketua. Ini menurut saya karena Partai Demokrat faktor Harnojoyo selaku Ketua Partai yang juga Kepala Daerah. Ini sangat berpengaruh. Tekanan kekuasaan," ungkap Zulfikri Kadir.
• Rekapitulasi Suara Pileg DPRD Kota Palembang Dapil 5 Selesai, Ini Nama-Nama yang Berpeluang Duduk
• Petugas Saksi dari Salah Satu Caleg Laporan PPK Indralaya Selatan ke Bawaslu Ogan Ilir
• Beli Nasi Goreng di Bawah Ampera, Tas Salsadila Dirampas Jambret
Pria yang akrab disapa Yayul ini mengatakan untuk di Dapil 1 bakal meraih 2 kursi. Atas nama Indra Kusuma. Kursi satunya lagi berpeluang antara Misoba dan Ayu.
Di Dapil 2 ada Ali Syakban. Dapil 3 ada Abdul Jabar. Dapil 4 berpeluang antara Aidil Adhari dan Duta. Dapil 5 ada H Edy Saad. Dapil 6 ada Firman.
"Untuk siapa yang akan menempati kursi wakil ketua mekanisme kita ajukan minimal 3 nama Caleg yang terpilih ke DPP. Kalau Aidil Adhari lolos karena dia Sekretaris DPC bisa saja dia. Karena Ketuanya kan saya di DPRD Sumsel. Bendahara Fitri Agustinda Wawako. Namun kalau yang Dapil 4 itu nanti ternyata yang lolos atas nama Duta, berkemungkinan saudara Ali Syakban yang duduk karena dia salah satu Wakil Ketua," jelas Yayul.
Sejumlah kerabat dari Walikota Palembang Harnojoyo, dikabarkan lolos sebagai anggota legislatif periode 2019-2024 dari Partai Demokrat, baik di tingkat DPRD Palembang dan DPRD Sumsel menjadi sorotan.
Untuk di tingkat legislatif kota Palembang sendiri, terdapat nama M Arnisto Boling yang maju melalui Dapil II Kecamatan Sukarame, AAL dan Kemuning. Arnisto merupakan putra kandung Harnojoyo.
Kemudian ada nama Ferry Anugrah yang merupakan keponakan Harnojoyo, dan Yuriana merupakan adik Harnojoyo, yang sama- sama maju dari Dapil I dari partai Demokrat.
Sedangkan di DPRD Sumsel ada nama Tamtama Tanjung yang dipastikan lolos ke legislatif dari dapil Sumsel Palembang I dari partai Demokrat. Tamtama merupakan ipar Harnojoyo.
Pengamat sosial dan politik Drs Bagindo Togar Butar Butar menilai Harnojoyo tanpa disadarinya melakukan diskriminasi untuk memperoleh peluang Caleg terpilih.
"Pak Harno sudah lalai, alpa terhadap para partai pengusungnya yang menjadikan kembali sebagai Wako. Ketika Parpol diluar Demokrat lebih kritis ini bakal mempengaruhi harmonisasi terhadap dukungan. Khususnya di legislatif dominasi yang dipimpinnya terlalu mencolok atas kesuksesannya dibandingkan Parpol pengusung lainnya," kata Bagindo.
Direktur Eksekutif Forum Demokrasi Sriwijaya (Fordes) ini menyebut trah menjadi bagian politik dinasti masih saja sulit dihindari pemimpin politik maupun penguasa di Sumsel.
"Ini bakal sulit berkembang kader politik yang lain. Justru mensupport praktek dinasti. Sepertinya Pak Harno tidak konsisten atau tumpul kepekaan etika politiknya dalam kesepakatan dukungan dengan para parpol yang telah memberi dukungan pada pilkada kota Palembang tahun lalu," ujar Bagindo.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan akan muncul implikasi politik yang kurang harmonis dalam perjalanan pemerintahan Kota kedepan dengan parpol pengusung, bahkan dari parpol internal sendiri, karena melakukan pembiaran suburnya praktek politik dinasti.
"Apakah Pak Harno tahu serta mampu mengatasipasinya ketika terjadi gejolak antar parpol koalisi pendukung pemerintahan Kota?," tanya mantan Ketua IKA Fisip Unsri. (Abdul Hafiz)