Tepat 6 Tahun Kepergian Ustaz Jefri, Umi Pipik Pilih Menghindar, Ibunda Uje Beri Reaksi tak Terduga!

Tepat 6 Tahun Kepergian Ustaz Jefri, Umi Pipik Pilih Menghindar, Ibunda Uje Beri Reaksi tak Terduga!

Penulis: fadhila rahma | Editor: Sudarwan
Kolase Sriwijaya Post
Umi Pipik dan Ustaz Jefri Al Buchori 

Nyatanya Haul ke 6 Uje masih terus dilakukan oleh banyak pengikut jemaah Uje terdahulu selain keluarga.

“Haul itu hukan terjadi cuma di Cikeas atau di rumah Pipik, tapi setiap Majelis Ta’lim mengadakan, pada telepon ‘Mi sekarang kan Uje meninggalnya bulan ini, saya Haul-in ya, yaudah sekalian’,” terangnya.

Bangkit dari Keterpurukan

Pasca ditinggal oleh suaminya, Ustaz Jefri Al Bukhori untuk selamanya pada 26 April 2013 lalu, Umi Pipik harus merawatkan dan membesarkan keempat anaknya seorang diri.

Bagi Ummi Pipik, kenangan tentang Uje tidak pernah terlupakan. Ia memahami bahwa Islam melarang umatnya berlarut-larut dalam kesedihan. Ummi Pipik pun berusaha tegar dan bangkit kembali.

Ummi Pipik berusaha menjelaskan kepada empat anaknya, bahwa kebahagiaan itu tidak didapatkan dari seorang ayah kepada anak, atau suami kepada istri.

Ada atau tidaknya ayah dan suami, kebahagiaan tetap datang. Karena kebahagiaan berasal dari Allah semata. Ada pun kerinduan pada Uje, menurutnya itu adalah hal manusiawi.

Kendati sempat terpuruk, kini Ummi Pipik mampu bangkit menata hidupnya.

Bisnis butik yang ia bangun bersama Uje sudah dibuka kembali, setelah sempat tutup karena musibah kebakaran.

Koleksi pakaian di butiknya pun banyak diminati oleh masyarakat. 

Selain mengurus anak-anak dan butik, Ummi Pipik juga aktif mengisi tausiah dan beragam kegiatan sosial lainnya.

Ibu Rumah Tangga, Sedekah yang Abadi

Menurut Ummi Pipik, menjadi ibu rumah tangga adalah profesi sangat mulia bagi seorang perempuan. “Menjadi ibu rumah tangga adalah sedekah yang abadi. Tidak ada yang bisa mengalahkan sedekah seorang ibu rumah tangga. Ia rela mengurus anak dan keluarganya dalam satu hari 24 jam, setiap hari, sepanjang tahun, bahkan tidak ada hari libur,” tuturnya.

Sebelum ditinggal suaminya, konsentrasi Ummi Pipik hanya pada keluarga. Ummi Pipik yang mengasuh dan mendidik empat orang anaknya. Ada pun bisnis butik yang dibangun bersama suami, itu bukanlah konsentrasi utama.

“Seorang perempuan menikah bukan berarti ide-ide dan kreativitas menjadi mati. Kita tetap bisa berkarya dengan catatan tidak meninggalkan tugas utama, yaitu mengurus dan mendidik anak-anak. Ummi sewaktu Uje masih ada, Uje yang bertugas mencari nafkah. Ummi di rumah, karena memang seharusnya begitu,” ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved