Selain Syarat Salat, Ini Keutamaan Berwudhu, Salah Satunya Mati Dalam Keadaan Syahid di Sisi Allah
Selain Syarat Salat, Ini Keutamaan Berwudhu, Salah Satunya Mati Dalam Keadaan Syahid di Sisi Allah
Penulis: Feny Maulia Agustin | Editor: Welly Hadinata
Selain Syarat Salat, Ini Keutamaan Berwudhu, Salah Satunya Mati Dalam Keadaan Syahid di Sisi Allah
SRIPOKU.COM - Sebagai umat islam, berwudu (wudhu) merupakan hal wajib yang harus dikerjakaan sebelum melaksanakan sholat. Tapi tahukah anda jika berwudu di malam hari, sebelum tidur memiliki manfaat serta keutamaan.
Selain, menjadi salah satu cara dalam bersuci dalam menunaikan ibadah agama islam. Wudu juga sebagai cara suci sebelum seorang muslim menginjak sajadah dan memakai mukena saat sholat.
Dikutip dari almanhaj.or.id, disebutkan dalam hadist da sunah yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW ternyata juga melakukan wudu sebelum tidur dan juga menjadi kebiasaan baik serta membawa pengaruh yang baik juga untuk seseorang yang melakukannya.
Disunnahkan Nabi
Sahabat Nabi, yakni al Bara’ bin Azib RA, pernah mengatakan jika Rasulullah SAW bersabda pada dirinya,
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan shalat.” (HR. Bukahri dan Muslim).
Berkumur. (ngaturjiwo.blogspot.com)1. Al-Imam ath-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma,
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sucikanlah badan-badan kalian, semoga Allah mensucikan kalian, karena tidak ada seorang hamba pun yang tidur malam dalam keadaan suci melainkan satu Malaikat akan bersamanya di dalam syi’aar, tidak satu saat pun dia membalikkan badannya melainkan satu Malaikat akan berkata: ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini, karena ia tidur malam dalam keadaan suci"
ilustrasi wudhu (ist)2. Al-Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anuma,
ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang tidur dalam kedaan suci, maka Malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dan tidaklah ia bangun melainkan Malaikat berdo’a: ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena ia tidur dalam keadaan suci.’
Imam Ibnu Hibban mengawali hadits ini dengan judul:
“Permohonan Ampun Para Malaikat Bagi Orang yang Tidur Malam dalam Keadaan Suci ketika Dia Bangun Tidur.”
