Alquran
Surah An-Nas Lengkap dalam Bahasa Arab, Latin, Arti dan Keutamaan Membaca Surah An Nas
Nama An-Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini yang berarti manusia.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Bacaan surah An Nas lengkap dengan bahasa latin dan terjemahan serta amalan dan fadilahnya.
Dilansir dari Wikipedia, surah An-Nas (bahasa Arab: النَّاسِ, "Manusia") adalah surah penutup (ke-114) dalam Al-Qur'an.
Nama An-Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini yang berarti manusia.
Surah ini termasuk dalam golongan surah makkiyah.
Isi surah adalah anjuran supaya manusia memohon perlindungan kepada Allah terhadap pengaruh hasutan jahat setan yang menyelinap di dalam diri.
• Dijauhkan Allah SWT dari Kemiskinan, Ini Bacaan Surah Al-Waqiah Lengkap Latin Arab & Terjemahan
• Juz Amma, Kumpulan Surah-surah Pendek Juz 30 Alquran Terlengkap dengan Bahasa Arab, Latin & Artinya
• Surah Al Kautsar Lengkap dalam Bahasa Arab, Latin, Arti dan 10 Kebaikan Membaca Surat Kautsar
Bacaan surah An Nas lengkap dengan bahasa latin dan terjemahan:
1. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
qul a'ụżu birabbin-nās
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
2. مَلِكِ النَّاسِۙ
malikin-nās
Raja manusia,
3. اِلٰهِ النَّاسِۙ
ilāhin-nās
sembahan manusia,
4. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ
min syarril-waswāsil-khannās
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
5. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
minal-jinnati wan-nās
dari (golongan) jin dan manusia.”
• Surah An Naba Lengkap dalam Bahasa Arab, Latin, Arti dan Keutamaan Membaca Surah An Naba
• Surah Al Ikhlas Lengkap dalam Bacaan Arab, Latin, Arti dan 7 Kebaikan Membaca Surah Al Ikhlas
• Surah Al Falaq Lengkap dalam Bacaan Arab, Latin, Arti dan 5 Keutamaan Membaca Surah Al Falaq
Keutamaan atau amalan dan fadilah surah An nas
Imam Suyuti dalam Asrar Tartib Al Qur’an mengutip pendapat Ibnu Al Zamlakani yang mengupas tuntas tentang penggunaan kata “an-nas” dalam surat itu, di antaranya:
1. Kata An-nas yang berarti “fase kanak kanak”.
Kata an nas didahului dengan kata rabbi yang mengisyaratkan bahwa proses kehidupan ini diawali dengan fase kanak-kanak yang seharusnya mendapatkan pendidikan, karena kata rabbi berasal dari kata rabiha yarbahu yang berarti mendidik.
Jadi, Allah Swt. mendidik dan mengajarkan banyak hal melalui ayat yang tersurat yaitu Alquran maupun Hadis, serta ayat yang tersirat, yaitu alam semesta ini.
2. Kata An-nas yang berarti “fase dewasa”.
Dalam ayat kedua, kata an-nas didahului dengan kata malik yang berarti pemimpin atau raja.
Hal ini identik dengan orang yang memasuki fase kedewasaan seseorang dalam berpikir serta bertindak setelah melalui pengembaraan menimba ilmu di fase anak-anak, kemudian siap terjun di masyarakat menjadi seorang pemimpin yang mampu mengemban tugas dan amanat yang diberikan kepadanya.
3. Kata An-nas yang berarti memasuki “fase tua”.
Ayat ketiga, kata an-nas diawali kata ilah yang berarti Tuhan seluruh manusia, kata ini mengidentikkan tentang ibadah terhadap Tuhan, yang biasanya dilakukan oleh orang-orang tua setelah merasakan lika-liku kehidupan.
• Keutamaan Membaca Surah Al-Kahfi di Hari Jumat, Surah Al-Kahfi dalam Bahasa Arab dan Latin
• Ribut karena Beda Capres, Zaskia Sungkar dan Suami Terima Perlakuan Ini dari Raffi Ahmad dan Nagita
• Keutamaan Membaca Surah Al-Mulk, antara Lain Terbebas dari Siksa Kubur dan Api Neraka
4. Kata An-nas dalam ayat 5 berarti “ulama” dan “ahli ibadah”.
Ayat yang kelima mengisyaratkan tentang ujian maupun godaan yang selalu menghantui mereka, terutama karena banyak pendapat ulama dalam kitab-kitab literatur.
Kadangkala seorang ulama menjadi bimbang dalam menentukan jawaban sebuah permasalahan yang terjadi, begitu juga banyak orang yang mengetahui agama, namun tidak mau mengamalkannya.
Begitu juga yang dirasa seorang yang ahli ibadah dalam menjalankan ajaran agama, kadang terlintas keraguan dalam hatinya, ia merasa ibadahnya pasti diterima tanpa mendasari dengan ilmu yang mumpuni.
5. Kata An-nas dalam ayat ke 6 menujukkan “manusia penggoda”.
Yang mempunyai perangai jahat, seringkali bikin onar, dan menyusahkan orang lain. Ayat ini juga mengisyaratkan tentang godaan yang menghalangi langkah manusia dalam menjalankan kebaikan, ada yang terlihat jelas yaitu dari golongan manusia, begitu juga ada golongan jin yang kasat mata.
===