News Video Sripo
Video Nunggak Gaji dan DP Mantan Pemain Sebesar Rp 2 Miliar, Sriwijaya FC Tagih Dana Subsidi PSSI
Manajemen Sriwijaya FC belum membayar gaji dan down payment (DP) pemain sebesar Rp 2 miliar.
Penulis: Rahmad Zilhakim | Editor: Igun Bagus Saputra
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Meski sibuk menggelar persiapan persiapan menghadapi di Liga 2 Indonesia, Sriwijaya FC ternyata masih terbelit masalah.
Manajemen Sriwijaya FC belum membayar gaji dan down payment (DP) pemain sebesar Rp 2 miliar.
Manajemen pun sudah berusaha melunasinya, salah satunya dengan menagih tunggakan subsidi dari PSSI yang belum dibayarkan sebesar Rp2,3 miliar.
Terungkapnya tunggakan gaji dan DP pemain ini bermula dari teriakan para mantan pemain Sriwijaya FC di media sosial instagram.
Mereka berharap manajemen memenuhi hak-hak mereka. Para pemain yang mayoritasnya sudah menjadi mantan pemain, karena hampir 100 persen sudah hengkang, itu serentak menyuarakan keluhan mereka di akun instragram masing-masing pada Jumat (1/3) lalu.
"Sehubungan dengan tidak adanya manajemen Sriwijaya FC yang bisa memberi kepastian terkait hak kami. kami ingin mengupdate berita ini terkait tunggakan club yang belum di selesaikan yaitu DP separuh dari 25% untuk 7 pemain + gaji 2 bulan untuk semua pemain," ujar caption yang ada di foto tersebut.
Selain itu, secara bersamaan tampil dalam foto tersebut yang di-tag (ditandai) ke akun masing-masing juga memuat tulisan bermaksud, hanya ingin tahu apa tanggapan dari klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut.
Sebab, tidak ada orang dari manajemen Sriwijaya FC yang bisa memberi kepastian terkait pembayaran DP dan Gaji Pemain tersebut.
Dalam foto itu pula di tag atau ditandai beberapa nama yang dianggap mengalami hal tersebut. Seperti Teja Paku Alam, Syahrian Abimanyu, Samuel Christianson, Rizsky Dwi Ramadhana, Rizky Abdiansyah Mas'ud, Ichsan Kurniawan, Yogi Rahadian, Yuu Hyunkoo, Zalnando, Mahammadou Alhadji, Zulfiandi dan Dikri Yusron Afafa serta staff official tim Maulud Heri.
"Maksut (maksud) dan tujuan kami hanya ingin tau apa tanggapan dari club.karena tdk (tidak) ada orang dari menagemen (manajemen) Sriwijaya FC yang bisa memberi kepastian terkait pembayaran dp dan gaji kami," tulisnya lagi.
Secara terpisah salah seorang pemain Sriwijaya FC yang sudah hengkang ke klub Liga I Indonesia mengatakan, gajinya sekitar 2 bulan belum dibayar.
"Bukan saya saja, tetapi juga pemain lain, tetapi ya kami tetap maklum, kondisi Sriwijaya FC saat ini, kami menghormati manajemen dan tim ini. Namun kami tetap berharap nantinya hak-hak kami tetap dibayarkan, karena kami membutuhkannya," ujarnya sembari meminta namanya tidak ditulis pada Minggu (17/3) kemarin.
Pihak manajemen pun tidak tinggal diam, bahkan mereka menyatakan jauh sebelum kicauan para mantan tersebut, manajemen sebenarnya telah mengungkapkan permasalahan yang terjadi sampai macetnya pembayaran hak para pemain tersebut.
Yakni, karena pembayaran dana subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 2018 lalu juga macet, alias belum diterima oleh klub.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid yang melayangkan surat menagih sisa bayaran yang belum dilunasi oleh PSSI.
Dari rincian surat yang dilayangkan oleh PT SOM kepada PT LIB per tanggal 7 Januari lalu, diketahui jika dana subsidi klub yang tertunggak senilai Rp2.374.808.702 , dari nilai total Rp7,5 miliar. Dengan rincian, dana yang tertunggak itu yakni sisa pembayaran kontribusi tahap 7 dan tahap 8 Rp324.808.702 dan sisa pembayaran elite pro Rp2.150.000.000.
Manajemen pun telah menawarkan solusi untuk PT LIB agar urusan tersebut beres, yakni dengan melayangkan surat bernomor 2/SFC/I/2019 tanggal 7 Januari 2019, yang ditandatangani Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid.
Dalam surat itu dijelaskan, jika memang benar PT LIB belu mengeluarkan uang subsidi lantaran belum menuntaskan kewajiban kepada pemain, maka PT SOM meminta operator kompetisi untuk mentrasfer langsung dana subsidi tersebut langsung ke rekening pemain.
"Ceritanya, uang dari sponsor Liga belum diterima (PT LIB), belum diterima seluruhnya sehingga belum diberikan ke klub, bukan mereka menahan karena kita menunggak gaji ke pemain," ujar Faisal.
"Kalau ini sudah dibayarkan PT Liga, sudah pasti kita akan bayar gaji pemain," ujarnya.
Sayangnya, hal itu hingga saat ini belum terealisasi. Berdasarkan info terakhir, manajemen belum menerima dana subsidi untuk membayarkan hak-hak pemain tersebut.
Hal inilah yang menjadi faktor penghambat tim berjuluk Laskar Wong Kito, untuk menghadapi kompetisi Liga 2 2019 mendatang.
Sebab di saat manajemen belum berbicara masalah belanja pemain, namun mereka telah dihadang oleh kewajiban para mantan yang masih tertunggak.
Menangapi soal ini, Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku manajemen klub Sriwijaya FC Asfan Fikri Sanaf mengatakan, masalah ini tentu tak bisa ditampikkan begitu saja. Pihaknya saat ini tengah berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut, agar tidak menjadi masalah penghambat dalam persiapan tim menuju kompetisi nanti.
"Oh iya (menjadi faktor penghambat nantinya), harus kita selesaikan semua dulu itu. Harus kita selesaikan," ujar Asfan saat dihubungi Sripoku.com Rabu (14/03).
Mantan Direktur Utama Bank SumselBabel ini pun mengakui, masalah ini tak bisa dibiarkan begitu saja. Apalagi saat ini, manajemen masih akan mempertahankan beberapa pemain lama yang belum juga dibayarkan hak-haknya.
"Kalau sudah tahu pemain siapa, kita selesaikan serentak. Nanti pemainnya nggak tenang kalau tunggakan ga kita selesaikan," jelasnya.