Dulu Tukang Cuci Piring, Dalam 2 Tahun Pria Asal Bandung Ini Punya 3 Rumah & 6 Mobil, Ini Rahasianya

Pria dari Bandung ini dua tahun lalu hanya tukang cuci piring, kini justru punya 3 rumah dan 6 mobil. Apa rahasianya?

Editor: Bejoroy
http://style.tribunnews.com/
Pemilik Kedai Seafood Bang Bopak, Agung Satria Perdana, menunjukan hasil sajian hidangan lautnya kepada Tribun Jabar. (tribunjabar/fasko dehotman) 

"Waktu SMP saya jualan stiker cutting yang dulu dijual Rp 15 ribu dapat 50 piece. Stiker ini laku banget pada zamannya buat ditempel di helm dan motor," ujar Agung saat ditemui di gerai Seafood Bang Bopak Mekarwangi, Jalan Indrayasa No 100, Cibaduyut, Kota Bandung, Senin (18/3/2019), dikutip dari TribunJabar.

Saat SMA, ia beralih mengambil proyek kaus, jaket kelas dan jaket angkatan yang hasilnya memang menggiurkan.

"Saya pernah dapat orderan dengan untung mencapai Rp 400 juta, tapi enggak jadi apa-apa. Saya juga bingung uangnya kemana," ujarnya sambil tertawa.

Singkat cerita ketika lulus SMA, impian Agung untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi harus pupus karena tak ada biaya.

Ia pun memutuskan bekerja di sebuah kafe sebagai pencuci piring.

Namun Agung hanya bertahan selama tiga bulan, tak kuat tangannya terus mencuci hingga telapak tangannya melepuh.

Tahun 2016 ia mendapat tawaran teman untuk mengisi bagian makanan di sebuah kafe Jalan Diponegoro.

"Saya nggak punya uang untuk bikin menu makanan apa di sana. Akhirnya saya memutuskan pinjam uang saudara Rp 1,5 juta untuk menjual seafood," ujar Agung.

Aneka hidangan laut porsi kiloan di kedai seafood Bang Bopak. (tribunjabar/fasko dehotman)
Aneka hidangan laut porsi kiloan di kedai seafood Bang Bopak. (tribunjabar/fasko dehotman) 

Di hari pertama mencoba membuka usahanya, kabar tak menggembirakan datang pada Agung.

Pukul 11.00 WIB, Agung baru saja mempersiapkan makanannya kemudian pukul 15.00 WIB Agung harus meninggalkan tempat tersebut dengan alasan yang kurang jelas.

Mau tak mau Agung harus keluar dari kafe tersebut dengan sisa seafood yang masih ada dan menjadi modal usahanya.

Ketika pulang ke rumahnya, sang Ibunda pun bertanya bagaimana jualan hari ini. Agung mengaku bingung harus menjawab apa.

"Untuk menyenangkan hati orangtua saya cari kontrakan untuk jualan tapi modalnya juga kan nggak ada. Akhirnya saya buka di pinggir jalan aja daripada busuk," ujarnya.

Bermodalkan satu meja, Agung pun memberanikan diri membuka seafoodnya.

Ia pun menggunakan teknik marketing dengan mengajak teman-temannya nongkrong supaya terlihat ramai.

"Tapi ternyata nggak ngaruh, jualan saya tetep sepi nggak ada yang beli," ujarnya sambil tertawa.

Butuh waktu seminggu akhirnya pembeli pun datang, Agung pun mengerjakan semuanya mulai dari melayani, memasak, hingga mencuci.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved