Cerita Haru Warga Indonesia yang Berhasil Selamat dari Teror Penembakan di Selandia Baru

Kondisi mentalnya sempat terguncang, apalagi ketika menyaksikan video penembakan yang banyak beredar.

Supplied
Brenton Tarrant berhasil ditangkap setelah melakukan serangan teror penembakan di dua masjid di New Zealand, Jumat (15/3/2019). 

Lalu saya salat tahiyatul masjid dan mendengar khotbah sedikit, tidak sampai lima menit dari pertama masuk masjid, saya mendengar suara letusan duar...duar.

Irfan Yunianto, mahasiswa S3 di Christchurch yang dapat menyelamatkan diri dari aksi penembakan di Masjid Al Noor.
Irfan Yunianto, mahasiswa S3 di Christchurch yang dapat menyelamatkan diri dari aksi penembakan di Masjid Al Noor. (Dok Pribadi/BBC Indonesia)

Saat itu insting saya mengatakan mungkin ada trafo meledak.

Tapi ada suara tembakan beruntun dor dor dor dor, orang-orang mulai panik.

Karena posisi saya persis berada di depan pintu emergency exit, saya langsung buka tanpa halangan.

Orang-orang pada keluar, saya ikut lari.

Kami ke luar, lari ke parkiran mobil di belakang, luas.

Semua orang panik, kemudian memanjat pagar.

Di situ ada teman saya yang sekolah penerbangan, 'ke sini, ke sini'.

Ditolong saya memanjat pagar.

Lalu kami sembunyi di rumah penduduk yang pagarnya menempel dengan pagar masjid.

Ada sekitar 15 orang, kami melihat dua orang korban.

Satu luka tembak di bahu kanan.

Wah itu parah.

Saya sempat khawatir, bagaimana bila beliau meninggal?

Dia sudah mengucap syahadat dan seterusnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved