Kisah Sedih Dibalik Sejarah Hari Perempuan Internasional, Diperingati Setiap Tanggal 8 Maret
Hari ini tepat pada tanggal 8 Maret 2019 merupakan perayaan hari perempuan internasional (International Women's Day 2019).
Penulis: Nadia Elrani | Editor: Welly Hadinata
Hari Perempuan Internasional juga menjadi mekanisme untuk memprotes Perang Dunia I.
Sebagai bagian dari gerakan perdamaian, perempuan Rusia merayakan Hari Perempuan Internasional pertama mereka pada hari Minggu terakhir di bulan Februari.
Di tempat lain di Eropa, pada atau sekitar 8 Maret tahun berikutnya, wanita mengadakan aksi unjuk rasa baik untuk memprotes perang atau untuk menyatakan solidaritas dengan aktivis lain.
Tahun 1975, PBB menarik perhatian global terhadap keprihatinan perempuan dengan menyerukan Tahun Perempuan Internasional.
• Hidupnya Berubah Drastis, Lihat Perjuangan Istri Zumi Zola Hasilkan Uang, Jual Jilbab hingga Tas!
• Penderita Ambeyen tak Harus Operasi, 9 Tanaman Ini Bisa Sembuhkan Ambeyen, Cukup Dioles atau Diminum
PBB juga menggelar konferensi pertama tentang wanita di Mexico City tahun itu. Majelis Umum PBB kemudian mengundang negara-negara anggota untuk menyatakan 8 Maret sebagai Hari PBB untuk Hak-Hak Perempuan dan Perdamaian Internasional pada tahun 1977.
Hari itu bertujuan untuk membantu negara-negara di seluruh dunia menghapus diskriminasi terhadap perempuan, juga membantu perempuan mendapatkan partisipasi penuh dan setara dalam pembangunan global.
Makna Simbol

Logo Hari Perempuan Internasional berwarna ungu dan putih dan menampilkan simbol Venus, yang merupakan simbol perempuan.
Wajah-wajah perempuan dari semua latar belakang, usia, dan negara juga terlihat dalam berbagai bentuk kampanye, seperti poster, kartu pos, dan buklet informasi, pada Hari Perempuan Internasional.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan Judul 'Cerita Panjang di Balik Perayaan Hari Perempuan Internasional'.
===