Lulusan SMK Masih Banyak Belum Bekerja, Ini Tanggapan Mendikbud Muhadjir Effendi saat di Palembang

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dari 7 Juta angka pengangguran terbuka per Agustus 2018, 11,24 persennya merupakan lulusan SMK.

Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/RESHA
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendi saat dibincangi awak media di di River Side Palembang, Minggu (3/3/2019) malam. 

Laporan wartawan Sripoku.com , Resha

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) disiapkan agar bisa langsung masuk ke dunia industri dan usaha pasca menyelesaikan pendidikannya.

Namun rupanya, jumlah lulusan SMK yang diserap di dunia kerja masih sedikit.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), dari 7 Juta angka pengangguran terbuka per Agustus 2018, 11,24 persennya merupakan lulusan SMK.

Presentase ini masih tinggi dari pengangguran terbuka lulusan SMA 7,95 persen, lulusan SD 2,43 persen, sedangkan SMP sebanyak 4,8 persen.

Macet Parah di Jalan Kol.H Burlian, Guru dan Siswa Nekat Jalan Kaki Menuju Museum Balaputra Dewa

Pasca Syahrini-Reino Berbalas Caption Instagram, Sosok Ini Bongkar Keadaan Psikologi Luna Maya

Tak Hanya Nikita Mirzani, Warganet Sebut Lagu Cintaku Kandas Milik Syahrini Cocok untuk Luna Maya

Terkait hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendi menilai, fenomena tersebut timbul karena lulusan lama masih menerapkan kurikulum yang lama.

Sekarang, sudah terbit regulasi baru yakni Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

“Itu kan lulusan lama. Sekarang kan sudah ada Inpres Nomor 9 tahun 2016, dan sekarang sudah terimplementasikan. Tentunya ga bisa panen 1-2 tahun sekarang. Nanti kan 4 tahun yang akan datang. Jadi baru akan kita rasakan 3 – 4 tahun yang akan datang,” ujarnya saat diwawancarai awak media di River Side Palembang, Minggu (3/3/2019) malam.

Hati-hati Menuju KM 12, Macet Parah Mulai dari Fly Over Polda hingga Sepanjang Jalan Kol.H Burlian

Juventus Buat Sejarah Tak Terkalahkan dalam 26 Laga Tandang Serie A di Liga Italia

Ternyata Ini Pemicu dan Bahayanya Penyakit Auto Imun yang Membuat Ibunda Mikha Tambayong Meninggal

Ia menyebut, angka pengangguran yang masih tinggi untuk lulusan SMK di Indonesia karena sebelum terbitnya Inpres tersebut, kurikulum yang disusun masih berdasarkan supply base.

Kurikulum yang disusun untuk para siswa SMK masih ditentukan oleh sekolah dan Kementrian Pendidikan.

Namun usai Inpres tersebut lahir, kurikulum untuk SMK disusun berdasarkan demand base.

Kurikulum tersebut ditentukan oleh dunia industri dan usaha yang akan memanfaatkan lulusan tersebut.

Jadi, para lulusan SMK itu akan dibentuk berdasarkan sesuai kebutuhan dunia industri dan usaha, agar lebih cepat terserap di dunia kerja yang membutuhkan kecapakan lulusan tadi.

“Sehingga kita minta mereka apa sih sebetulnya yang dibutuhkan, jenis tenaga kerja seperti apa, kemahiran seperti apa, kompetensi seperti apa, kita duduk bersama,” urainya.

Syahrini dan Reino Barack Terancam! Sosok Ini Sebut Akan Ada yang Berselingkuh, Luna Maya Beruntung?

Inilah Dia Karir yang Cocok Berdasar Zodiakmu! Libra Cocok Menjadi Diplomat! Part 2

Agar Tidak Merusak Kulit Wajah, Begini Cara Membersihkan Muka saat Mandi

Bahkan, bukan tidak mungkin jika tenaga ahli yang ada di dunia usaha dan industri nanti juga akan ikut mengajar di SMK. Sehingga, para siswa dapat dibentuk sesuai kebutuhan di dunia industri dan usaha itu.

“Kalau perlu juga para tenaga ahli yang ada di perusahaan dan industri juga ikut mengajar di SMK,” jelasnya.

====

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved