Berita OKI

Keluarga Mampu Malu Rumahnya Ditempeli Merek Warga Miskin Penerima PKH

"Setelah disosialisasikan bersama Tripika, jumlah tersebut turun menjadi 1.252 . “343 KPM dengan suka rela mengundurkan diri," ungkap Mukhlis

Penulis: Mat Bodok | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/MAT BODOK
Rumah penerima keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) akan diberi label warga miskin. Tampak petugas memasang mereka KK Miskin di salah satu rumah warga di OKI. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Rumah keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) di Kabupaten Ogan Komering Ilir bakal diberi label.

Label tersebut berupa tulisan yang menjelaskan bahwa penghuni rumah merupakan KPM PKH yang masuk kategori miskin.

Pelabelan tersebut menjadi salah satu cara untuk memastikan bahwa penerima PKH benar-benar keluarga miskin.

“Untuk keluar dari KPM PKH harus didasarkan oleh kesadaran masyarakat, istilahnya mengundurkan diri. Penulisan di dinding rumah ini sebagai salah satu cara untuk memastikan program pro poor ini tepat sasaran,” kata Kadin Sosial Amiruddin SSos, Senin (4/3/2019).

Di OKI, KPM PKH tercatat mencapai 35.526 keluarga dan tersebar di 18 kecamatan.

Pelabelan di rumah keluarga penerima manfaat PKH lebih dahulu telah dilaksanakan di Kecamatan Mesuji. Hasilnya, penurunan penerima PKH berkurang hinga 25 persen.

Dodi: Zaman Boleh Millenial, Tapi Jangan Ditinggal Belajar Baca Tulis Al-Quran

Bupati Ogan Ilir Minta Data Warga Miskin untuk Dimasukan dalam Peserta BPJS

Bupati Banyuasin Askolani Apresiasi Pencanangan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi

“Setelah ada rakor di pusat kami bersama Unsur Tripika mengajak kepala desa dan masyarakat melakukan validasi ulang penerima PKH. Kesepakatan bersamanya bahwa rumah penerima manfaat kita tulisi dengan cat semprot. Akhirnya banyak warga yang tadinya menerima enggan dicap sebagai keluarga miskin dengan kerelaan mereka mengundurkan diri dari program tersebut” timpal Camat Mesuji OKI, H Mukhlis.

Dijelaskan Mukhlis penerima PKH di Kecamatan Mesuji sebanyak 1.595 KPM. Setelah disosialisasikan bersama Tripika, jumlah tersebut turun menjadi 1.252 . “343 KPM dengan suka rela mengundurkan diri," ungkap Mukhlis.

Ia menjelaskan penempelan stiker tersebut menjadi salah satu cara untuk menyaring keluarga yang benar-benar masuk kategori miskin.

"Ternyata orang mampu tidak mau disebutkan miskin," ujarnya karena selama ini ada dugaan ada permainan antara pihak pendamping PKH dengan penerima.

Wakil Bupati OKI, HM Djakfar Shodiq mengungkapkan, pemerintah Kabupaten OKI sedang bekerja keras untuk menanggulangi kemiskinan.

Ketepatan program pro kemiskinan seperti PKH menurut Shodiq akan membantu pemerintah dalam menangani kemisikinan.

“Ini upaya penting agar kita semua mampu besinergi untuk menekan angka kemiskinan” tandas Shodiq.

===

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved