Berita Palembang
Puncak Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro Menyisakan Sampah Berserakan, Dikeluhkan Wisatawan
Usai kegiatan puncak perayaan Cap Go Meh, pada Minggu kemarin wisatawan mancanegara yang berkunjung menyayangkan banyaknya sampah berserakan.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Reigan Riangga
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Puncak Perayaan tahun baru Imlek di Pulau Kemaro Palembang tak hanya menarik ribuan warga keturunan Tionghoa saja untuk berkunjung, tetapi masyarakat melayu Palembang serta wisatawan lokal maupun mancanegara turut hadir memeriahkan Cap Go Meh Tahun 2019, Senin (18/2/2019)
Berbagai fasilitas seperti lahan parkir, tempat ibadah, kuliner, pernak-pernik khas Tionghoa dan fasilitas jembatan Temporary dari ponton menuju ke Pulau Kemaro pun turut disedikan oleh Pemerintah Kota Palembang.
Namun demikian, usai kegiatan puncak perayaan Cap Go Meh, pada Minggu (17/2/2019) kemarin wisatawan mancanegara yang berkunjung pun menyayangkan masih banyaknya sampah berserakan hingga mempertanyakan kenyamanan fasilitas publik yang disediakan.
Jayadi, Wisatawan keturunan Tionghoa asal Jakarta yang diajak oleh temannya untuk merayakan Tahun baru Imlek di pulau Kemaro mengatakan, perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro ini sangat ramai, lantaran salah satu potensi wisata yang menarik di Kota Palembang.
Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemerintah Kota Palembang kedepannya, terutama masalah sampah dari pengunjung yang berserakan di sekitar Pulau Kemaro ini
"Keamanan cukup baik yah, cuma penataan halaman dan taman belum rapi, namun transportasi cukup ada hambatan, seperti jalanan rusak, macet, dan tempat parkir kurang memadai, kebersihan agak kurang dan tidak terkoordinir dengan baik," ungkapnya.
• Warga Genting Jaya Dempo Tengah Kota Pagaralam Sudah 3 Tahun tak Lagi Menikmati Air Bersih PAM
• Remaja di Talang Ubi PALI Ini Pasrah Ketika Menggendong Ayam Bangkok Kepergok Pemiliknya
• Samsung Galaxy S10 Sudah Bisa Dipesan Di Indonesia, Catat ! Ini Tanggalnya
Ia berharap kedepan banyak pembenahan yang dilakukan di Pulau Kemaro, tak hanya ramai saat perayaan Imlek saja tetapi juga Ramai dihari-hari libur lainnya.
Menanggapi masalah itu, pengurus kelenteng Dewi Kuan Im, Koko Harun menjelaskan bahwa pihaknya sudah berusaha membersihkan dan menyiapkan tempat - tempat sampah di beberapa lokasi.
"Sudah ada petugas kebersihan dan tong sampah, tapi kembali lagi pada kesadaran banyaknya pengunjung untuk selalu menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya," ungkapnya.
Koko Harun menambahkan, mengenai masalah taman pihaknya sudah berusaha mempercantik lokasi tersebut dengan menambahkan beberapa jenis tanaman, tapi pengunjung yang ramai membuat tanaman sebagian menjadi rusak.
"Kami sudah berusaha memberi batas dan pagar, tapi ada yang merusak kayu pembatas itu ini balik lagi kepada kesadaran kita bersama," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Isnaini Madani mengatakan Pulau Kemaro dikelola oleh pihak ketiga.
Dinas Pariwisata hanya sebagai pembina, memfasilitasi serta mengakomodir jika ada berbagai kendala atau kegiatan seperti imlek.
"Kita hanya sebagai pembina dan mengakomodir, kami sudah memberi berbagai masukan, tapi kembali lagi pada pihak ketiga, karena itu tempat ibadah, jadi kembali pada kepercayaan yang ada disana tentang apa yang cocok dan tidak cocok," jelas dia.
Pihak keamanan dari instansi terkaitpun tak tanggung - tanggung mengerahkan 660 anggota dari Polresta Palembang serta instansi terkait seperti Dishub Basarnas sebanyak 186 anggota.