WASPADA, Sistem Google Mail atau Yahoo Mail Bisa Diserang Hacker, Ini Penjelasannya
Lewat fitur keamanan ini, seseorang harus memasukkan kode khusus yang dikirim ke smartphone terdaftar, saat ingin membuka di smartphone lainnya.
Sebagai contoh, password login dibocorkan atau digunakan untuk banyak akun, misalnya dalam kasus email bersama untuk satu tim.
Maka dua otentikasi faktor dapat memperingatkan pengguna, jika seseorang sedang mencoba untuk menggunakan password yang bocor tersebut, untuk masuk ke salah satu akunnya.
Biasanya, otentikasi dua faktor tergolong aman.
Alasannya, penyerang memerlukan kode token singkat yang dikirimkan lewat aplikasi atau pesan teks, selain password masuk akun untuk mengakses akun.
Pengguna dapat menggunakan kunci perangkat keras (hardware), seperti Yubikey, untuk melindungi dirinya.
Selanjutnya, pengguna harus menginstal antivirus di semua perangkat tersebut.
Hal ini diperlukan untuk memblokir situs phishing.
Bahkan situs phishing saat ini dirancang dengan sangat baik.
Situs ini meningkatkan kemungkinan pengguna terjebak dalam penipuan phishing, terlepas dari seberapapun tingkat kewaspadaan pengguna.
Salah satu antivirus yaitu Avast, memakai artificial intelligence (AI) untuk mendeteksi situs phishing, memeriksa popularitas dan usia domain situs, token URL, dan kemudian meneliti piksel pada halaman tersebut.
2. Apakah AI digunakan untuk ini?
Artificial Intelligent tidak digunakan dalam kasus ini, serangan ini memanfaatkan otomatisasi lama dengan baik.
3. Dapatkah kita menduga bahwa serangan yang serupa dapat terulang di masa depan?
Berdasarkan laporan tersebut, tingkat perhatian yang diberikan oleh penyerang saat menyiapkan server tampaknya agak rendah.
Contohnya dengan menggunakan daftar direktori terbuka.