News Video Sripo

Video Tahapan Ritual Sembahyang Perayaan Imlek 2019 di Klenteng Dewi Kwan Im Palembang

Tak hanya warga Tionghoa, masyarakat beragama Budha pun juga memanjatkan doa kepada lukuhur, seperti para Dewa Dewi.

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Igun Bagus Saputra

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Tanggal 5 Februari diperingati bagi sebagian masyarakat Tionghoa dengan perayaan Tahun Baru Imlek atau biasa disebut Gong Xi Fa Cai.

Hal ini sekaligus dimaknai dengan rasa bersyukur serta memanjatkan doa untuk Tuhan yang Maha Esa.

Tak hanya warga Tionghoa, masyarakat beragama Budha pun juga memanjatkan doa kepada lukuhur, seperti para Dewa Dewi.

Seperti di Klenteng Dewi Kwan Im yang berada di kawasan 10 Ulu Kecamatan SU I Palembang, ratusan masyarakat memanjatkan rutial sembahyang guna berdoa untuk para dewa-dewi.

Ritual sembahyang ini dilakukan tidak hanya saat perayaan Imlek saja, melainkan digunakan tiap kali sembahyang di kelenteng atau Vihara.

Berikut Tahapan Ritual Sembahyang di Klenteng Dewi Kwan Im Palembang;

1. Membakar Lilin baik kiri dan kanan bagian Depan Klenteng.

"Tahapan membakar Lilin ini kita maknai, sebagai doa untuk Dewa Langit agar kesehatan, rejeki dan keluarga berjalan lancar," ungkap Cece Fanny warga Kenten Palembang usai sembahyang di Klenteng Dewi Kwan Im, kemarin.

2. Kemudian membakar Dupa.

Pembakaran menggunakan Dupa ini, dimaknai agar doa yang dipanjatkan dikabulkan para dewa, supaya rejeki serta amal di dunia dibawa ke akherat.

"Dewa- dewi di Klenteng Dewi Kwan Im ini ada 10, jadi setiap membakar 3 Dupa. Kalau 10 Dewa kita membakar 30 Dupa dan ditambah 1 Dupa lagi apabila hendak mendoakan seorang keluarga lainnya," jelas Cece Fanny.

3. Menambah Minyak Lilin dengan Madu.

Menambah minyak Lilin, maknanya agat menerangi kehidupan usaha serta rejeki berjalan lancar.

4. Selanjutnya, membakar Kertas berbentuk bunga Teratai, dengan maknanya rejeki bertambah.

"Semakin besar bunganya, rejeki juga agar semakin bertambah," ujarnya.

5. Terakhir, minum air putih yang dinamkan Ping An.

"Minum (Ping An, serta menyerahkan buah atau makanan, umumnya sama agar kehidupan lancar," ujarnya.

Sementara, Koko Cicin beserta keluarganya yang memanjatkan doa untuk para leluhur pada perayaan Imlek menambahkan, Tahun baru Imlek ini dimaknai sebagai dasar menita diri ditahun depan supaya apa yang kita kerjakan diberkati.

"Doa semoga semua makhluk hidup berbahagia," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved