Ini Penyebab Istri Ustaz Maulana Meninggal hingga Permintaan Terakhirnya Terungkap

Sering Dimakan, Ini Penyebab Istri Ustaz Maulana Meninggal hingga Permintaan Terakhirnya Terungkap

Penulis: Fadhila Rahma | Editor: Candra Okta Della
kolase.sripoku.com/instagram/TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA JR
Sering Dimakan, Ini Penyebab Istri Ustaz Maulana Meninggal hingga Permintaan Terakhirnya Terungkap 

Jauh sebelum WHO menyatakan hal tersebut, seorang ilmuwan di Queen's University di Belfast juga mengatakan hal serupa.

Ilustrasi (Lampung Post)
Ilustrasi (Lampung Post) ()

Ilmuwan tersebut mengatakan sosis mengandung bahan kimia berbahaya yang menyebabkan penyakit kanker, khususnya sosis Inggris.

Meski menyoroti sosis Inggris, tetapi berbagai sosis dibuat dari bahan yang kurang higienis.

Bahkan beberapa pabrik pembuatan sosis mencampur bahan-bahan yang seharusnya tak boleh dicampurkan menjadi satu.

Selain sosis inggris, sosis bratwurst yang merupakan sosis andalan masyarakat Indonesia ini juga berbahaya.

Sosis bratwurst mengandung bahan kimia yang berisiko tak jauh berbeda.

Sosis (ramesia.com)
Sosis (ramesia.com) ()

"Sosis mengandung zat nitrat atau nitrit yang sama kandungannya dengan makanan berpengawet lain," ungkap Dr. Marie Cantwell, peneliti kesehatan.

Para peneliti telah memeringatkan hal ini pada para konsumen, sayangnya mereka tak terlalu memerdulikannya.

Padahal kandungan nitrat atau nitrit yang ada pada sosis tersebut sangat berbahaya.

Ada baiknya jika seseorang mengonsumsi daging secara langsung, dibandingkan makanan olahan seperti sosis karena kandungannya telah bercampur dengan berbagai zat berbahaya.

Akibat Konsumsi Daging Merah

Laporan terbaru yang terbit di International Journal of Cancer, Minggu (1/4/2018), menyarankan agar kita mengurangi daging merah untuk mengurangi risiko terkena kanker usus besar atau kanker kolon.

Studi yang dilakukan peneliti asal University of Leeds, Inggris, telah mengamati pola makan dan kesehatan 32.147 perempuan yang tinggal di Inggris, Wales, dan Skotlandia selama 17 tahun.

Hasilnya, ada 462 kasus kanker kolorektal atau kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) atau rektrum (organ terakhir dari usus besar yang menyimpan feses).

 Dari jumlah tersebut, 335 di antaranya  kasus kanker kolon spesifik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved