Berita Palembang

Perguruan Tinggi Swasta di Sumsel Siap Terapkan Perkuliahan Daring, Tatap Muka Dipangkas 70 Persen

Perguruan Tinggi Swasta di Sumatera Selatan Siap Terapkan Perkuliahan Daring, Tatap Muka Dipangkas 70 Persen

Penulis: Yuliani | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/YULIANI
Kepala L2Dikti Wilayah II, Prof Dr Slamet Widodo, MS, MM bersama Ketua Aptisi Wilayah II A, Drs Muhamad Helmi MS saat membuka workshop Optimasi Kuliah dengan kerangka SPADA di hotel Emilia, Senin (14/1/2019). 

Perguruan Tinggi Swasta di Sumatera Selatan Siap Terapkan Perkuliahan Daring, Tatap Muka Dipangkas 70 Persen

Oleh wartawan Sripoku.com, Yuliani

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Implementasi program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang kini tengah gencar disosialisasikan Kemenristek Dikti kepada setiap perguruan tinggi terus berjalan.

Apalagi di wilayah Sumbagsel yang sebagian besar Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mulai menerapkan sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) meskipun baru terbatas di lingkungan internal kampus.

Kuliahnya Sampai Doktor Ahli Nuklir Dunia, Begini 3 Nasib Anak Dono Warkop DKI Sekarang

Video Dosen PTN Kupang yang Terpergok Selingkuh di Kos, Lanjutkan Hubungan Cinta dengan Mahasiswinya

BREAKING NEWS : Ketauan Gunakan Narkoba, Caca Personil Duo Molek Resmi Ditangkap Polisi

Ashanty tak Bersalah, Terkuak 5 Hal Ini Penyebab Kuat Hancur Hubungan Anang dan Syahrini

Salah satu tim Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA) dari Kemenristek Dikti, Rangga Firdaus mengatakan pihaknya saat ini tengah mensosialisasikan salah satu solusi alternatif PJJ ini dengan metode SPADA.

"Sebenarnya sistem ini biasa saja. Hanya saja menguatkan teknologi yang sudah ada yakni internet," ujarnya dalam workshop Optimasi Kuliah dengan kerangka SPADA di Hotel Emilia, Senin (14/1/2019).

Menurutnya, saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan Pembelajaran Berbasis Blended Learning (PPBL) bukan hanya berbasis pada tatap muka, tetapi dikombinasikan dengan sumber yang bersifat offline maupun online.

"Sistem blended dan hybrid learning ini ada aturan. Jadi nanti sekitar 30-70 persen menggunakan daring. Artinya bisa memangkas pertemuan tatap muka hibgga 70 persen," jelasnya.

BREAKING NEWS : Giliran Esteban Vizcarra Pamit dari Sriwijaya FC, Sinyal Menuju ke Persib Bandung

Beri Kuliah Umum di UIN Raden Fatah, Herman Deru Dukung Deklarasi 4000 Mahasiswa Anti Hoax

Pemilik Ruko di Jalan Jenderal Sudirman Diberi Peringatan, Petugas Tindak Tegas Jika Tetap Melanggar

Ia meyakinkan bahwa program ini akan menjadi trend utama bagi PTS ke depan.

Meskipun saat ini belum seluruh PTS bisa langsung menerapkan kerangka SPADA ini.

"Ada empat hal yang harus dipersiapkan, yakni regulasi, infrastukur, konten (SDM) dan aplikasi supporting.

Kita optimis di era revolusi industri 4.0 ini instansi pendidikan di perguruan tinggi pasti sudah menyiapkan sistem SPADA ini.

Maka itu kita yakin mereka sudah siap dan tinggal ditindaklanjuti," ungkapnya.

Gol ke-400 Lionel Messi Bikin Bek Lawan Jatuh dan Bengong

Dulu Dijuluki Ratu Sinetron, Lalu Vakum karena Menikah, Begini Kabar Artis yang Sudah Hijrah Ini

Pemilik Ruko Minta Pedestrian Sudirman Palembang Dibongkar, Agar Lahan Bisa Lebih Bermanfaat

Hal serupa diungkapkan ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah II A, Drs Muhamad Helmi MS.

Sampai saat ini pihaknya terus mendorong PTS di wilayahnya untuk menyesuaikan sistem pembelajaran dengan era sekarang.

Maka itu Aptisi sendiri mendukung pemerintah dalam program penguatan PTS.

"Akan kita coba bagaimana sistem konvensinal untuk daringnya. Untuk beberala mata kuliah terbuka materi bisa daring minimal untuk internal. Yang penting adalah sarana dan prasarananya harus siap," tegasnya.

Sementara itu, Prof Dr Slamet Widodo, MS, MM selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah II menambahkan, sudah seharusnya perguruan tinggi merespon perubahan dengan cepat.

"Saat ini masyarakat tidak melihat nama perguruan ini apa atau negeri swasta. Yang mereka lihat adalah akreditasinya.

Jika PTS tersebut sudah bagus mutu dan kualitasnya maka akreditasinya juga akan meningkat," terangnya.

===

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved