Merasa sebagai Penyebab Ibunya tak Bahagia, Gadis 10 Tahun Nekat Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Yang lebih menyedihkan, bocah malang ini merasa kalau dirinya adalah alasan mengapa sang ibu selalu merasa sedih dan tertekan.

Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ANTON
Ilustrasi anak jadi korban pertengkaran orangtua dalam rumah tangga. 

SRIPOKU.COM -- Saat ini kasus bunuh diri semakin meningkat dan sayangnya angka dari kasus ini terus bertambah di beberapa negara.

Belum lama ini, seperti dilaporkan Mirror UK yang dilansir dari World of Buzz, seorang gadis berusia 10 tahun diduga bunuh diri, tepat pada hari perayaan Three Kings Day di Meksiko.

Sebelum bunuh diri, gadis ini sempat meninggalkan sepucuk surat yang ditujukan kepada sang ibu.

Menurut laporan, petugas awalnya menerima panggilan minta tolong, dimana sang penelpon mengatakan ada seorang anak kecil yang gantung diri pada 6 Januari 2019.

Sekedar informasi, Three Kings Day adalah sebuah festival dimana orang-orang saling bertukar hadiah untuk menghormati sosok Three Wise Man atau Tiga Orang Bijak.

Polisi saat tiba dilokasi kejadian yang berada di Meksiko.
Polisi saat tiba di lokasi kejadian yang berada di Meksiko. (CEN)

===

Akan tetapi, perayaan yang harusnya meriah tersebut justru berakhir duka bagi ibu gadis ini ketika ia menemukan sang anak sudah tak bernyawa.

Dalam surat yang ia tulis, gadis malang ini mengatakan bahwa apa yang ia lakukan adalah hadiahnya kepada sang ibu.

Bahkan, ia juga menuliskan ingin sang ibu menjadi wanita paling bahagia di dunia.

Menurut laporan dari media setempat, bocah malang ini ternyata menyalahkan dirinya sendiri atas perginya sang ayah dari rumah mereka.

Yang lebih menyedihkan, bocah malang ini merasa kalau dirinya adalah alasan mengapa sang ibu selalu merasa sedih dan tertekan.

Kertas yang berisi surat dari sang gadis yang ia buat sebelum nekat gantung diri.
Kertas yang berisi surat dari sang gadis yang ia buat sebelum nekat gantung diri. (CEN)

===

Dalam suratnya, gadis malang ini menulis,

"Aku hanya menjadi sumber rasa sakit dan menjadi penyebab hancurnya hidup ibuku sejak aku lahir, bahkan ayahku saja pergi dari rumah."

"Aku ingin mengatakan pada ibuku agar dia selalu merasa tenang, jangan kerja terlalu keras, dan hadiah terindah yang aku inginkan cuma kebahagiaan ibuku."

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved